persepsi perception, 2 kesiapan set, 3 gerakan terbimbing guided response, 4 gerakan terbiasa mechanism, 5 gerakan kompleks complex overt response,
6 penyesuaian adaption, dan 7 kreativitas originality. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengalami aktivitas belajar.
2.1.2 Hakikat Keterampilan Berbahasa
Kemampuan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa. Ke- mampuan itu terlihat di dalam empat aspek ketererampilan. Keempat aspek itu
adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan men- dengarkan dan membaca disebut kemampuan reseptif sedangkan kemampuan ber-
bicara dan menulis dinamakan kemampuan produktif Depdiknas, 2009:1. Saddhono 2012:3-4 juga mengungkap empat keterampilan dasar ber-
bahasa yaitu, menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keempat keteram- pilan tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Menyimak dan berbicara
merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung sedangkan membaca dan menulis merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Berikut penjelasan mengenai
keempat aspek keterampilan berbahasa. Pertama, keterampilan menyimak merupakan kegiatan berbahasa reseptif
dalam suatu kegiatan bercakap-cakap talking dengan medium dengar aural maupun medium pandang visual Saddhono, 2012:8.
Kedua, keterampilan berbicara secara umum berarti penyampaian maksud berupa gagasan, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain. Sedangkan secara
khusus keterampilan berbicara berarti kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampai-
kan pikiran, gagasan, dan perasaan Tarigan dalam Saddhono, 2012: 34. Ketiga, keterampilan membaca merupakan suatu proses yang dilakukan
seerta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak di- sampaikan oleh penulis melalui media kata-katabahasa tulis Tarigan dalam
Saddhono, 2012:64. Keempat, keterampilan menulis merupakan kemampuan menggunakan
pola-pola bahasa dalam tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan Rusyana dalam Depdiknas, 2009:5.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek keterampilan berbahasa ada empat, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Peneliti
akan mengkaji aspek keterampilan menulis sebagai objek penelitian.
2.1.3 Hakikat Keterampilan Menulis
2.1.3.1 Pengertian Menulis
Menurut Tarigan 2008:3, menulis merupakan suatu keterampilan ber- bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Nurudin 2010:4 berpendapat bahwa menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya
melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Pendapat senada dikemukakan oleh McCrimmon dalam Saddhono, 2012:96, menulis merupakan
kegiatan menggali pikiran dan perasaan sesuai objek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya
dengan mudah dan jelas. Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa me-
nulis adalah kegiatan mengkomunikasikan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada orang lain secara
tidak langsung. 2.1.3.2
Manfaat Menulis Keterampilan menulis merupakan suatu kepandaian yang amat berguna
bagi setiap orang. Dengan memiliki kepandaian itu, seseorang dapat membuahkan berbagai gagasannya untuk dibaca oleh peminat yang luas Gie, 2002:21.
Bernard Percy dalam Nurudin, 2010:19 mengemukakan beberapa ke- manfaatan menulis antara lain: 1 sarana untuk mengungkapkan diri; 2 sarana
untuk pemahaman; 3 membantu mengembangkan kepuasan pribadi; 4 mening- katkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan; 5 keterlibatan secara
bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah; 6 mengembangkan suatu pemahaman tentang dan kemampuan menggunakan bahasa.
Sedangkan Dawami 2010:67 mengungkapkan bahwa kegiatan menulis dapat menjernihkan pikiran, mengatasi trauma, membantu mendapatkan dan
mengingat informasi baru, serta dapat membantu memecahkan masalah. Berdasarkan uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat
menulis dapat melatih penulis mengembangkan gagasannya dan kemampuan
menggunakan bahasa. Dengan kegiatan menulis secara intensif juga dapat menjernihkan pikiran dan mampu mengatasi rendah diri.
2.1.4 Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar