Keabsahan Data METODE PENELITIAN

emosi, motivasi, hubungan antar pribadi, dan sikap yang dibedakan dari kemampuan”. Tes kepribadian itu sendiri terbagi ke dalam dua kelompok yaitu teknik inventori non proyektif dan teknik non inventori proyektif. Penelitian ini menggunakan teknik proyektif melalui tiga macam tes gambar yaitu DAP Draw A Person Test, BAUM Tree Test, dan HTP House, Tree and Person Test. Keseluruhan tes kepribadian yang hanya menggunakan teknik proyektif ini hanya dikenakan pada satu orang saja pada responden utama yaitu Yg. Untuk pelaksanaan ketiga tes gambar DAP, BAUM dan HTP masing-masing diperlukan waktu kurang lebih sepuluh menit yang dikenakan pada subjek Yg. Alasan penggunaan ketiga tes kepribadian DAP, BAUM, dan HTP adalah sebagai berikut: 1. Melalui ketiga alat tes ini akan bermanfaat untuk memahami dan menilai karakteristik kepribadian individu, dimana memiliki kelebihan karena kemampuannya yang unik untuk menilai ekspresi non verbal akan perasaan- perasaan dan sikap-sikap individu. 2. Sifat interpretasinya yang fleksibel yaitu dapat disesuaikan dengan teori dasar yang dipakai dalam sebuah penelitian, meskipun di satu sisi interpretasi grafis dinilai rawan subjektifitas.

3.5 Keabsahan Data

Moleong 2005: 324 menyatakan bahwa untuk menetapkan keabsahan transworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan berdasarkan empat kriteria, seperti yang akan dikemukakan satu persatu sebagai berikut: Derajat kepercayaan kredibilitas pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. Berfungsi melakukan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Keteralihan tansferability berbeda dengan konsep validitas eksternal pada non kualitatif yang menyatakan generalisasi suatu penemuan dapat berlaku pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representative mewakili populasi. Keteralihan bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima, sehingga peneliti hendaknya menyediakan data deskripsi secukupnya jika ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Kebergantungan dependability dalam konsep non kualitatif merupakan reliabilitas yang ditunjukan melalui replikasi studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama. Konsep kualitatif mengalami kesulitan dalam mencari kondisi-kondisi yang benar-benar sama karena terkait dengan orang atau peneliti sebagai instrument penelitian. Namun demikian kekeliruan yang dibuat individu, tidak mengubah keutuhan kenyataan studi. Tidak mengubah baik desain yang muncul dari data maupun mengubah pandangan dan hipotesis kerja yang bermunculan. Kepastian confirmability pada kualitatif berbeda bukan objektifitas dari segi kesepakatan beberapa atau banyak orang seperti pada non kualitatif, sehingga minus subjektifitas. Non kualitatif menekankan pada orang, pada kualitatif penekanannya data tersebut sendiri atau berkaitan dengan ciri-ciri data, dapatkah data tersebut dipastikan. Berikut ini merupkan beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian kualitatif: Tabel 3.2 Ikhtisar Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Kiteria Teknik Pemeriksaan Derajat Kepercayaan Credibiliy 1. Perpanjangan keikutsertaan 2. Ketekunan pengamatan 3. Triangulasi 4. Pengecekan sejawat 5. Kecukupan referensial 6. Kajian kasus negatif 7. Pengecekan anggota Keteralihan Transferability 8. Uraian rinci Kebergantungan Dependaiity 9. Audit kebergantungan Kepastian Confirmability 10. Audit kepastian Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Ketekunan Keajegan Pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci, sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami Moleong, 2005: 329-330. Pada penelitian ini misalnya menemukan unsur-unsur yang ditemui khas pada hari-hari tertentu saja, hal ini dapat dicontohkan saat mengenali perilaku subjek penelitian yang tentunya diperoleh karena pengamatan yang kontinyu. 2. Triangulasi Triangulasi dengan sumber penelitian ini dilakukaan melalui: 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2 membandingkan keadaan dan perspektif Yg dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti teman Yg. Triangulasi dengan metode dalam penelitin ini dilakukan mealui: 1 pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara interview, pengamatan observasi dan tes kepribadian 2 pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama melalui interview. 3. Pengecekan Anggota Pegecekan anggota cara menampilkan umpan balik dari subjek penelitian terkait dengan data yang telah diorganisasikan oleh peneliti. Hal tersebut dapat dilakukan setiap hari selama peneliti bergaul dengan para subjeknya, dalam penelitian ini dengan cara: a. Memberikan kesempatan kepada responden untuk segera memperbaiki kesalahan dari data yang diakibatkan penafsiran yang barangkali salah oleh peneliti. b. Memberikan kesempatan pada responden agar dapat memberikan data tambahan karena responden barangkali akan mengingat hal-hal lain yang belum terpikirkan pada waktu yang lain. c. Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mencatat prsetujuan atau keberatan responden sehingga jika terjadi persoalan misalnya keberatan dari pihak responden, maka dikemudian hari dapat dijadikan bukti tertulis yang dapat diandalkan. 4. Uraian Rinci Uraian rinci harus menggunakan secara khusus segala seuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar pembaca dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian berlangsung Moleong, 2005: 338. Temuan itu sendiri bukan bagian dari uraian rinci, melainkan penafsirannya yang dilakukan dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam pertanggungjawaban berdasarkan kajian-kajian nyata Moleong, 2005: 338. Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya tersebut dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan Moleong, 2005: 338. Uraian rinci dapat ditemukan pada catatan lapangan selama penelitian berlangsung, yang disertakan dalam lampiran penelitian.

3.6 Analisis Data