3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria inklusi :
- Bayi baru lahir usia 24 jam tetapi 28 hari - Neonatus yang menderita hiperbilirubinemia indirek sesuai kriteria AAP
- Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan - Mendapat izin orang tua secara tertulis
Kriteria eksklusi :
- Neonatus yang menderita hiperbilirubinemia direk - Neonatus dengan kadar bilirubin indikasi dilakukan transfusi tukar
- Neonatus yang menderita penyakit hemolitik - Neonatus menderita kelainan kongenital
3.6. Persetujuan Informed Consent
Semua sampel penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu untuk pemberian fototerapi pada neonatus
dengan hiperbilirubinemia.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3 .8. Cara Kerja
- Neonatus yang secara klinis terlihat ikterik dan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sesuai kriteria AAP, dilakukan pemeriksaan darah rutin, bilirubin
total, direk, indirek kultur darah, comb test yang diambil dari darah kapiler. - Dilakukan randomisasi sederhana dengan menggunakan amplop tertutup dan
membagi sampel menjadi dua kelompok. Kelompok A adalah neonatus yang mendapat fototerapi tunggal dengan jarak 40 cm dari neonatus. Fototerapi
yang digunakan adalah unit fototerapi standar merk Tessna berisikan 5 lampu sinar biru merk Toshiba dengan panjang gelombang : 425 – 475 nm dengan
posisi paralel. - Kelompok B adalah neonatus yang mendapat fototerapi ganda, dimana unit
fototerapi dan panjang gelombang sama dengan kel A, fototerapi diletakkan di atas basinet dengan jarak 40 cm dan jarak lampu 10 cm di bawah basinet.
Neonatus diperiksa kadar bilirubin total, direk, indirek dan intensitas sinar dilakukan setelah 12 jam dan 24 jam. Intensitas sinar diukur dengan
menggunakan radiometer merk Dale 40 dilakukan pada awal fototerapi, 12 jam fototerapi dan 24 jam fototerapi.
- Neonatus pada kelompok A dan kelompok B diberi penambahan cairan 10 sampai 20 dari total kebutuhan cairannya secara oral atau intravena.
Neonatus diberi penutup mata dan diperiksa temperatur, berat badan serta tanda dehidrasi secara berkala. Fototerapi dihentikan bila kadar bilirubin
sudah mencapai kadar normal atau apabila ditemukan gejala efek samping dari fototerapi seperti hipertermia, dehidrasi, kelainan kulit, letargi dan
iritabilitas
Universitas Sumatera Utara
Alur Penelitian
Subyek penelitian
Fototerapi tunggal
Fototerapi ganda
Pemeriksaan intensitas
Pemeriksaan intensitas
Penurunan kadar bilirubin
i di k Penurunan
kadar bilirubin i di k
Gambar 3.1. Alur penelitian
3.9. Identifikasi Variabel. Variabel bebas