Latar Belakang Efektivitas Fototerapi Tunggal Dibandingkan Fototerapi Ganda Pada Neonatus Dengan Hiperbilirubinemia Indirek

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin 2 standar deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan usia bayi atau lebih dari persentil 90. 1 Hiperbilirubinemia terbagi dua yaitu bilirubin direk dan bilirubin indirek. Peningkatan bilirubin indirek lebih dominan dibandingkan bilirubin direk terjadi akibat produksi bilirubin yang berlebihan, gangguan pengambilan bilirubin oleh hati, atau kelainan konjugasi bilirubin. 2 Manifestasi klinis sering temukan dan tergantung pada keadaan yang menyebabkannya, apakah yang meningkat bilirubin direk atau indirek. 3 Hiperbilirubinemia pada sebagian besar neonatus ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya 60 pada bayi cukup bulan dan 80 pada bayi kurang bulan. 3,4 Bayi yang mendapat ASI lebih sering menderita hiperbilirubinemia dibandingkan bayi yang mendapat susu formula, tetapi secara klinis hal ini masih kontroversi. 5 Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan sebagian lagi mungkin bersifat patologis. Hiperbilirubinemia dianggap patologis bila waktu pemunculannya, lamanya, atau kadar bilirubin serum yang ditentukan berbeda secara bermakna dari ikterus fisiologis. 6 Meskipun transfusi tukar sudah lama digunakan dan merupakan metode yang cukup efektif dalam pengobatan hiperbilirubunemia. Kematian yang berhubungan dengan terapi ini dilaporkan sekitar 0.3 sampai 1,2 pada bayi cukup bulan sehat dan 10 sampai 25 pada bayi kurang bulan sakit. Kematian Universitas Sumatera Utara yang disebabkan oleh transfusi tukar termasuk anemia, apnea, bradikardi, hipotermi, sepsis dan trombositopenia, karena itu alangkah baiknya dilakukan evaluasi terhadap terapi modalitas yang lain untuk terapi hiperbilirubinemia yang sama efektifnya dengan transfusi tukar, tetapi mempunyai efek samping yang ringan. 5 Fototerapi merupakan modalitas terapi dengan menggunakan sinar biru yang digunakan untuk pengobatan hiperbilirubinemia unconjugated atau ikterus pada bayi baru lahir. 7 Tujuan dari fototerapi adalah untuk mengendalikan kadar bilirubin serum agar tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan ensefalopati bilirubin atau kernikterus. 3,4 Penelitian di Turki mendapatkan fototerapi ganda menghasilkan penurunan bilirubin yang lebih cepat dan efektif daripada fototerapi tunggal, hal ini disebabkan iradiansi spektrum yang lebih tinggi dan lebih besarnya luas permukaan tubuh yang terpapar pada fototerapi ganda. 8 Suatu penelitian uji acak sederhana di Amerika menyatakan fototerapi ganda lebih efektif daripada fototerapi tunggal pada bayi dengan berat lahir rendah, fototerapi ganda lebih berguna untuk menurunkan kadar bilirubin serum yang meningkat cepat jika dibandingkan dengan fototerapi tunggal. 9 Penelitian yang dilakukan terhadap 171 bayi yang menderita hiperbilirubinemia nonhemolitik yang terbagi 2 kelompok dengan menggunakan fototerapi tunggal dan ganda di Singapura dengan menggunakan fototerapi ganda didapati penurunan kadar serum bilirubin dan durasi fototerapi yang cukup signifikan serta rawatan yang lebih singkat dibandingkan menggunakan fototerapi tunggal. 10 Universitas Sumatera Utara Di RSU Dr. Soetomo Surabaya insiden ikterus patologis sekitar 9,8 tahun 2002 dan 15,66 tahun 2003 sementara RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan tranfusi tukar 14 kali perbulan tahun 2002. Rumah Sakit Bersalin Kuala Lumpur dengan menggunakan tiga fototerapi tahun 2004 serta di Belanda dengan fototerapi ganda tahun 2003 tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi tukar. 11

1.2. Rumusan Masalah