Hubungan Pendidikan Dengan Pendapatan Padi Sawah Hubungan Lamanya Berusahatani Dengan Pendapatan Padi Sawah

umur petani di Desa Lubuk Bayas tergolong dalam usia produktif tetapi menempuh pendidikan formal hanya 8,83 tahun. Keadaan ini mempengaruhi keterampilan petani dalam mengadopsi teknologi yang baru.

2. Hubungan Pendidikan Dengan Pendapatan Padi Sawah

Menurut Ahmadi 2003, mengatakan bahwa tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang akan diperlukan dalam kehidupannya. Kekurangan tersebut akan mempengaruhi tingkat kualitas pekerjaannya. Berdasarkan Lampiran 45, bahwa analisis korelasi antara pendidikan dengan pendapatan petani memiliki tingkat signifikan sebesar 0,262. Sedangkan koefisien r sebesar 0,211. Berdasarkan nilai klasifikasi hubungan statistika antara 2 peubah menurut Guildford, maka pada 0,2 sd 0,4 menyatakan bahwa hubungan pendidikan dengan pendapatan petani menyatakan hubungan yang lemah. Tingkat signifikan 0,262 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada hubungan yang nyata antara pendidikan dengan pendapatan padi sawah. Hal ini terjadi karena tingkat pengetahuan petani masih tergolong rendah sehingga pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan potensi di dalam maupun diluar dirinya untuk menjalankan usahataninya masih rendah.

3. Hubungan Lamanya Berusahatani Dengan Pendapatan Padi Sawah

Berdasarkan hasil analisis korelasi pada Lampiran 46, menjelaskan bahwa korelasi antara lamanya berusahatani dengan pendapatan petani menghasilkan tingkat signifikan sebesar 0,529 dengan nilai koefisien r sebesar – 0,120. Nilai koefisiennya bernilai negatif berarti apabila nilai lamanya berusahatani naik maka pendapatannya akan berbanding terbalik dengan lamanya berusahatani, demikian Universitas Sumatera Utara sebaliknya. Berdasarkan nilai klasifikasi hubungan statistika antara 2 peubah menurut Guildford, maka pada r 0,2 berarti tidak terdapat hubungan antara lamanya berani dengan pendapatan padi sawah. Tingkat signifikan pada 0,529 0,05 maka Ho diterima dan tidak ada hubungan yang nyata antara lamanya bertani dengan pendapatan pada padi sawah tersebut. Hal ini disebabkan karna metode yang digunakan oleh petani dalam mengusahakan usahataninya masih tradisional.

4. Hubungan Jumlah Tanggungan Dengan Pendapatan Padi Sawah

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 41