Sistem Pengolahan air Pengolahan Limbah

produksi PT. Universal Pharmaceutical Industries diatur dengan kutub dumper. Tekanan udara tersebut dapat dibedakan menjadi 3 macam: 1. Tekanan udara normal, yaitu tekanan untuk ruangan produksi di luar produksi β-laktam dan produk steril. Tekanan udara di dalam ruangan produksi sama besar dengan tekanan udara luar. 2. Tekanan udara positif, yaitu tekanan untuk ruangan steril atau aseptis. Tekanan di dalam ruang produksi lebih besar daripada tekanan udara di luar ruangan, diatur dengan membuka katup dumper. Tekanan udara positif bertujuan agar obat-obat yang diproduksi tidak tercemar oleh debu atau jasad renik dari luar ruangan produksi. 3. Tekanan udara negatif yaitu tekanan untuk ruangan produksi β-laktam. Tekanan di dalam ruang produksi lebih kecil daripada tekanan di luar ruang yang diatur dengan membuka katup dumper. Sistem Pengolahan Udara dapat dilihat pada Lampiran 16.

3.2.2 Sistem Pengolahan air

Untuk memenuhi suplai air murni Purified water, dalam kasus ini dibagi dalam 3 tahapan: 1. Tahap I : Pre Treatment System Sumber air : Air PAM Tahap pre treatment : - Iron dan Manganese Filter - Sand Filter - Chlorination Universitas Sumatera Utara - Activated Carbon Filter 2. Tahap II : Sistem utama pengolahan air - Reverse Osmosis - Mixed bed Cation and Anion Exchanger Tipe air yang digunakan dalam industri farmasi: 1. Purified Water Air yang digunakan untuk produk-produk non parenteral solid dosage form, semi solid form dan liquid 2. Water for injection Air untuk obat parenteral

3.2.3 Pengolahan Limbah

Limbah di PT. Universal PI terdiri atas limbah padat dan cair. Limbah padat berasal dari debu yang terkumpul dari sistem pengendalian debu dan sisa- sisa debu produksi; sisa material pengemas kertas, karton, plastik, kaleng, botol, dan aluminium foil; bahan baku dan produk yang rusak, substandard, dan kadaluarsa; produk kembalian dan contoh pertinggal yang telah melewati batas masa simpan; serta sampah kantor. Sedangkan limbah cair berasal dari pencucian peralatan produksi dan sisa kegiatan analisa laboratorium. Untuk mengendalikan limbah padat berupa debu yang berasal dari semua proses produksi tablet dan kapsul, PT. Universal PI menggunakan dust collector untuk menghisap debu. Debu yang terkumpul dari saringan dust collector selanjutnya dibakar atau dilarutkan dalam limbah cair. Limbah padat yang berupa sampah domestic seperti sisa-sisa material pengemas dikumpulkan di dalam bak sampah kemudian dibakar dan diangkut Universitas Sumatera Utara oleh petugas kebersihan PEMKO Medan. Produk-produk yang rusak, kadaluarsa dan contoh pertinggal yang telah melewati batas masa simpan dimusnahkan dengan cara dibakar. Limbah cair dialirkan melalui parit penampungan limbah. Proses pengelohan limbah cair ini terdiri dari: a. Bak ekualisasi Bak ini berguna untuk mengurangi variasi laju alir maupun konsentrasi dan juga berfungsi sebagai bak penahan buangan dengan konsentrasi atau kondisi ekstrim yang dapat menggangu proses pengolahan berikutnya. b. Bak netralisasi Bak ini berguna untuk mengatur kondisi pH sedemikin rupa sehingga proses pengolahan berikutnya berada pada kondisi optimal. Pada bak ini akan dilakukan pengontrolan sebagai berikut: i. Jika limbah cair yang diperiksa mempunyai pH asam pH7, maka akan ditambahkan air kapur ke dalam bak agar diperoleh pH netral. ii. Jika limbah cair yang diperiksa mempunyai pH basa pH7, maka akan ditambahkan asam fosfat ke dalam bak agar diperoleh pH netral. c. Bak aerasi Pada bak ini terdapat dua buah aerator yang berfungsi untuk menyediakan oksigen bagi pertumbuhan mikroba pada lumpur aktif yang bersifat aerobik dan untuk menjaga agar unit aerasi selalu teraduk sempurna. Pengadukan ini sangat diperlukan untuk menghasilkan kontak antara mikroba dengan limbah sehingga mikroba dapat menguraikan bahan-bahan organik dalam limbah. d. Bak sedimentasi Universitas Sumatera Utara Setelah melalui bak aerasi, limbah akan dialirkan ke bak sedimentasi untuk diendapkan. Setelah lumpur mengendap, air limbah akan dialirkan ke bak berikutnya yaitu bak biokontrol, sementara lumpur akan dipompakan kembali ke dalam bak aerasi. e. Bak biokontrol Bak biokontrol berisi limbah yang telah mengalami proses pengolahan, Limbah yang terdapat pada bak ini berada dalam kondisi pH netral, tidak berwarna, tidak berbau dan sebagai kontrol digunakan ikan hidup untuk memantau bahwa limbah yang dihasilkan tidak beracun dan tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara

BAB 1V PEMBAHASAN