Kontrasepsi PIL Jenis – jenis kontrasepsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Kontrasepsi

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk mendapatkan objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. Hanafi. 2003. hlm 879 . Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat yang digunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran. Hanifa. 2003. hlm 905 dan Manuaba. 2008. hlm. 218 .

B. Tujuan kontrasepsi

Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan kelahiran, mengendalikan jumlah anak, dan untuk kesehatan reproduksi wanita. Serta mencapai keluarga yang sejahtera.

C. Jenis – jenis kontrasepsi

1. Kontrasepsi PIL

Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita, berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pil kombinasi, pil yang mengandung progesteron dan pil yang mengandung estrogen Universitas Sumatera Utara Kontrasepsi Pil adalah salah satu kontrasepsi yang paling banyak digunakan, kontrasepsi pil mengandung hormon ekstrogen dan progesterone serta dapat menghambat ovulasi. Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap hari secara teratur. Uji klinis terhadap pil memperlihatkan angka kegagalan pada tahun pertama 2,7 5 di Indonesia. Pendit, 2006, hlm. 22 a. Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu : Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon estrogenprogesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon estrogenprogesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon. Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone estrogenprogesterone dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon Saifuddin. 2003. hlm. MK – 27 . b. Efektivitas pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 efektif mencegah kehamilan. Namun, pada pemakaian yang kurang seksama, efektivitasnya masih mencapai 93 . Everett. 2007. hlm. 119 Universitas Sumatera Utara c. Keuntungan Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan jika pemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi resiko anemia, mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi terhadap kanker endometrium dan ovarium. d. Kerugian Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum secara teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok digunakan ibu yang merokok pada usia 35 atahun. Everett, 2007. hlm 119 . e. Indikasi Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik. Sifuddin. 2003. hlm MK-29 . f. Kontra indikasi Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil, perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan komplikasi, depresi berat dan obesitas. Everett, 2007. hlm. 120 . g. Mekanisme Kerja mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin releasing hormon.Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah penurunan sekresi luitenezing hormon LH, dan sedikit folikel stimulating hormon. Dengan tidak adanya puncak LH, maka ovulasi tidak terjadi. Disamping itu, ovarium menjadi tidak aktif, dan pemasakan folikel terhenti.Lendir sevik juga Universitas Sumatera Utara mengalami perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis menghilang, sehingga penetrasi sperma menurun Siswosudarmo,et al, 2001.hlm.15. h. Efek Samping Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat badan, perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea. Hanifa. 1999. hlm 919 . i. Cara pemakaian Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid, dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu, agar mudah diingat lalu diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah 28 tablet. Hanifa. 1999.hlm 919 .

2. Kontrasepsi Suntik

Dokumen yang terkait

Efektivitas Konseling KB Terhadap Pengetahuan dan Sikap PUS Tentang Alat Kontrasepsi IUD di Desa Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 92 65

Analisa Tingkat Efektivitas Alat Kontrasepsi Terhadap Tingkat Kegagalan Peserta KB Di Kabupaten Langkat Tahun 2008-2009

1 41 48

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kab. Langkat Tahun 2007

5 60 49

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pus Akseptor Kontrasepsi Non Hormoal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2009

2 36 56

Faktor Penyebab Biaya Administrasi Pencatatan Pernikahan Menjadi Tinggi (Studi Pada Kantor Urusan Agama Kec. Bumijawa Kab. Tegal Tahun 2009-201

2 21 130

Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 9 109

Gambaran Karateristik Akseptor KB Tentang Pengetahuan Alat Kontrasepsi dalam Rahim Di RB. Harapan Kita Kota Bandung Tahun 2009.

0 0 11

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 17

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 2