Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup tentang alat kontrasepsi sebanyak 71 responden 72,4 ,
responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 24 responden 24,5 sedangkan responden yang berpengetahuan baik sangat sedikit, sebanyak 3 responden 3,1 .
B. Pembahasan
1. Pengetahuan PUS yang bukan klien KB aktif tentang alat kontrasepsi
berdasarkan karakteristik.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa mayoritas responden berusia 20-25 tahun sebanyak 40 responden 40,8 , jumlah paritas 1-2 anak sebanyak 36
responden 36,07 , berpendidikan SMP 45 responden 45,9 , responden berpenghasilan Rp. 500.000 sebanyak 57 responden 58,2 , dan responden
mayoritas besuku kebangsaan jawa sebanyak 80 81,6 . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kundi Ardiayan tahuan 2005
di Kelurahan Sumbersari Kab. Jember periode 2004-2005 mengatakan bahwa pengetahuan PUS tentang alat kontrasepsi dapat dipengaharui oleh usia, jumlah
paritas, pendidikan, penghasilan dan suku kebangsaan. Dimana semakin tua usia PUS, jumlah anak semakin banyak, pendidikan yang makin tinggi dan pengahasilan
PUS yang lebih baik maka semakin baik pula pengetahuannya, serta suku kebangsaan yang tidak terlalu primitif maka pengetahuan PUS tentang alat
kontrasepsi akan semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengetahuan PUS yang bukan klien KB aktif berdasarkan sumber informasi
mengenai alat kontrasepsi
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sumber informasi yang diterima oleh responden mayoritas diperoleh dari masyarakat 37 responden 37,8 ,
dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayan tahun 2008 di Puskesmas Harapan Raya Riau bahwa banyaknya anggapan yang salah tentang alat kontrasepsi,
hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber informasi yang diperoleh oleh PUS misalnya tidak dijumpai adanya media informasi yang lebih akurat seperti poster
atau dilakukannya penyuluhan tentang alat kontrasepsi. Oleh sebab itu maka dapat disimpilkan bahwa sumber informasi tentang alat
kontrasepsi sebaiknya diperoleh dari sumber yang akurat dan jelas, jika sumber informasi semakin banyak dan terpercaya maka semakin baik pengetahuan PUS
tentang alat kontrasepsi.
3. Pengetahuan PUS yang bukan klien KB aktif berdasarkan alat kontrasepsi pil,