Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

(1)

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, NILAI ANAK DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

DI DESA SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2013 I. Keterangan Wawancara

No. Urut kuesioner : ... Tanggal wawancara : ...

II. Identitas Responden

Nama : ... Umur : ... Alamat : ... Pekerjaan : ...

Pendidikan terakhir : ...

Jumlah anak : ... Suku : ...

Petunjuk pengisian kuesioner : Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan memberikan tanda cheklist (√) dan mengisi

titik-titik pada kolom yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jawaban ibu akan berguna bagi penelitian yang saya lakukan. Saya mengharapkan kesediaan ibu untuk mengisi/menjawab dengan jujur semua pernyataan di dalam kuesioner ini. Apabila ada pertanyaan yang kurang ibu mengerti dapat ditanyakan kembali. Atas kesediaan dan bantuan ibu saya ucapkan terima kasih

I. Penggunaan alat kontrasepsi

1. Apakah saat ini ibu ber-KB ? ... (jika tidak, langsung ke pertanyaan nomor 5)

Ya Tidak

2. Jika ya, sebutkan jenis alat kontrasepsi yang ibu gunakan a. Pil

b. Suntik c. Spiral d. Susuk/implan

e. Lain-lain (sebutkan...)

3. Sudah berapa lama ibu ber-KB ? ... 4. Apa alasan ibu untuk ber- KB ?

a. Tidak ingin punya anak lagi b. Menjaga kesehatan ibu dan anak c. Ingin menunda kehamilan d. Disuruh suami

e. Disuruh keluarga (ayah, ibu, saudara dan mertua) f. Menjarangkan kehamilan

g. Ikut-ikutan teman dan tetangga

h. lain-lain (sebutkan...) 5. Apa alasan ibu untuk TIDAK ber- KB?

a. Ingin tambah anak lagi b. Sedang hamil c. Tidak diizinkan suami e. takut efek samping

g. Belum memiliki anak laki-laki h. Belum memiliki anak perempuan

i. tidak diizinkan keluarga (ayah, ibu, saudara, dan mertua) j. tidak sesuai dengan budaya suku

k. tidak diperbolehkan di tempat saya tinggal l. tidak ada biaya


(2)

n. lain-lain (sebutkan...)

II. Pengetahuan

No Pertanyaan Jawaban

Tahu Tidak tahu

1. Program KB berupaya untuk mengatur jarak kelahiran anak 2. Jarak kelahiran yang ideal menurut program KB adalah 2-4 tahun 3. Tujuan KB adalah membangun keluarga kecil bahagia dan sejahtera 4. Alat kontrasepsi KB berguna untuk mencegah kehamilan

5. Sebutkan alat kontrasepsi yang ibu ketahui ! A. Pil

B. IUD/ spiral C. Suntikan D. Implan/ susuk KB E. Kondom F. Vasektomi/MOP G. Tubektomi/MOW

H. Lain-lain (Sebutkan...)

III. Pengalaman masa lalu

No Pertanyaan Jawaban

Pernah Tidak pernah

1. Apakah ibu pernah ber-KB?

Jika pernah, apa jenis alat kontrasepsi yang ibu gunakan? (pilihlah salah satu alat kontrasepsi di bawah ini !) Pil


(3)

Suntik

Susuk/implan

Spiral/IUD

Lain-lain (sebutkan...)

Berapa lama ibu menggunakan alat kontrasepsi tersebut?

2. Bagi ibu yang tidak ber-KB saat ini, apakah ibu pernah berhenti ber-KB?

Jika pernah, jelaskanlah alasan mengapa ibu berhenti ber-KB? ...

3. Apakah ibu pernah mendapat informasi tentang KB ?

Jika pernah, sebutkan siapa yang memberikan informasi tersebut ? ... 4. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan tentang KB ?

Jika pernah, sebutkan siapa yang memberikan penyuluhan tersebut ? ... 5. Apakah ibu pernah mendengar keuntungan ber-KB?

Jika pernah, apa saja keuntungan ber-KB?... 6. Apakah ibu pernah mendengar tentang kerugian ber-KB ?

Jika pernah, apa saja kerugian ber-KB?

7. Apakah ibu pernah dianjurkan menggunakan KB?

Jika pernah, siapa yang menganjurkan ibu untuk ber-KB?... 8. Apakah ibu pernah dilarang menggunakan KB?


(4)

IV. Nilai ekonomis anak

No Pertanyaan Jawaban

Setuju Tidak setuju

1. Banyak anak banyak rejeki

2. Anak dapat membantu orangtua dalam mencari nafkah 3. Anak adalah jaminan hidup di masa tua

V. Dukungan Suami

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah suami ibu pernah menyarankan untuk menggunakan KB?

2. Apakah suami ibu mau memberikan uang untuk memasang/memeriksakan alat kontrasepsi yang akan ibu gunakan?

3. Apakah suami ibu mau mengantarkan ibu untuk memasang/memeriksakan alat kontrasepsi yang akan ibu gunakan?

Jika tidak mau, mengapa suami ibu tidak mendukung ibu untuk menggunakan KB?

Kuesioner penelitian tambahan untuk melengkapi data kuesioner yang ditujukan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Secanggang

1. Bagaimana partisipasi masyarakat di Desa Secanggang dalam hal penggunaan alat kontrasepsi?

2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh tenaga kesehatan dalam hal menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi?

3. Apa upaya yang dilakukan dari puskesmas dalam hal menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi?


(5)

Frequency Table

kategori umur responden

6 6,5 6,5 6,5

60 64,5 64,5 71,0

27 29,0 29,0 100,0

93 100,0 100,0

< 20 20-35 > 35 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

pendidi kan

50 53,8 53,8 53,8

16 17,2 17,2 71,0

12 12,9 12,9 83,9

10 10,8 10,8 94,6

4 4,3 4,3 98,9

1 1,1 1,1 100,0

93 100,0 100,0

Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA/ SMEA Tidak tamat SD Tidak tamat SMP Tidak tamat SMA Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

kategori juml ah anak

22 23,7 23,7 23,7

71 76,3 76,3 100,0

93 100,0 100,0

<=2 orang >= 2 orang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

pekerjaan

80 86,0 86,0 86,0

9 9,7 9,7 95,7

4 4,3 4,3 100,0

93 100,0 100,0

IRT pedagang buruh tani Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(6)

suku bangsa

77 82,8 82,8 82,8

12 12,9 12,9 95,7

4 4,3 4,3 100,0

93 100,0 100,0

melay u jawa banjar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

penggunaan KB saat ini

64 68,8 68,8 68,8

29 31,2 31,2 100,0

93 100,0 100,0

tidak y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

jeni s alat kontrasepsi yang digunakan

64 68,8 68,8 68,8

12 12,9 12,9 81,7

15 16,1 16,1 97,8

1 1,1 1,1 98,9

1 1,1 1,1 100,0

93 100,0 100,0

tidak ber kb pil suntik spiral lainny a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

lama menggunakan KB

64 68,8 68,8 68,8

14 15,1 15,1 83,9

15 16,1 16,1 100,0

93 100,0 100,0

tidak ber-KB <= 5 tahun > 5 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(7)

alasan i bu untuk ber-KB

64 68,8 68,8 68,8

4 4,3 4,3 73,1

9 9,7 9,7 82,8

14 15,1 15,1 97,8

1 1,1 1,1 98,9

1 1,1 1,1 100,0

93 100,0 100,0

tidak ber-KB

tidak ingin puny a anak lagi

ingin menunda kehamilan

menjarangkan keham ilan ikut-ikutan teman dan tetangga

lain-lain Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

alasan i bu untuk tidak KB

29 31,2 31,2 31,2

17 18,3 18,3 49,5

2 2,2 2,2 51,6

25 26,9 26,9 78,5

10 10,8 10,8 89,2

1 1,1 1,1 90,3

9 9,7 9,7 100,0

93 100,0 100,0

ber-kb

ingin tambah anak lagi sedang hamil

tidak diizinkan suam i takut ef ek samping belum memiliki anak laki-laki

lain-lain Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

tuj uan KB adalah membang un kel uarg a kecil bah agia dan sejahtera

45 48,4 48,4 48,4

48 51,6 51,6 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

alat kontrasepsi KB berguna untuk mencegah kehamilan

20 21,5 21,5 21,5

73 78,5 78,5 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(8)

program KB berupaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

30 32,3 32,3 32,3

63 67,7 67,7 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

jarak kelahiran yang ideal menurut program KB adalah 2-4 tahun

50 53,8 53,8 53,8

43 46,2 46,2 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu mengetahui tentang al at kontrasepsi pil

46 49,5 49,5 49,5

47 50,5 50,5 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu mengetahui tentang al at kontrasepsi I UD/spi ral

74 79,6 79,6 79,6

19 20,4 20,4 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu mengetahui tentang al kon suntik

35 37,6 37,6 37,6

58 62,4 62,4 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(9)

apakah ibu mengetahui tentang al kon implan/susuk

72 77,4 77,4 77,4

21 22,6 22,6 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu mengetahui tentang al kon kondom

83 89,2 89,2 89,2

10 10,8 10,8 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu mengetahui tentang al kon tubektomi/MOP

88 94,6 94,6 94,6

5 5,4 5,4 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu mengetahui tentang al kon vasektomi/MOW

89 95,7 95,7 95,7

4 4,3 4,3 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu mengetahui tentang metode tradi si onal (pantang berkala, metode kalender, dll)

86 92,5 92,5 92,5

7 7,5 7,5 100,0

93 100,0 100,0

tidak tahu tahu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(10)

skor pengetahuan

13 14,0 14,0 14,0

8 8,6 8,6 22,6

4 4,3 4,3 26,9

11 11,8 11,8 38,7

10 10,8 10,8 49,5

19 20,4 20,4 69,9

10 10,8 10,8 80,6

4 4,3 4,3 84,9

4 4,3 4,3 89,2

7 7,5 7,5 96,8

3 3,2 3,2 100,0

93 100,0 100,0

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

kategori pengetahuan

45 48,4 48,4 48,4

38 40,9 40,9 89,2

10 10,8 10,8 100,0

93 100,0 100,0

buruk sedang baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

apakah ibu pernah ber-KB?

38 40,9 40,9 40,9

55 59,1 59,1 100,0

93 100,0 100,0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

bagi ibu yang tidak ber-KB saat ini, apakah ibu pernah berhenti ber-KB?

29 31,2 31,2 31,2

36 38,7 38,7 69,9

28 30,1 30,1 100,0

93 100,0 100,0

0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(11)

apakah ibu pernah mendapat informasi tentang KB?

36 38,7 38,7 38,7

57 61,3 61,3 100,0

93 100,0 100,0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu pernah mendapat penyul uhan tentang kb

62 66,7 66,7 66,7

31 33,3 33,3 100,0

93 100,0 100,0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu pernah dianjurkan mengggunakan kb

45 48,4 48,4 48,4

48 51,6 51,6 100,0

93 100,0 100,0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu pernah mendengar keuntungan ber-kb?

46 49,5 49,5 49,5

47 50,5 50,5 100,0

93 100,0 100,0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah ibu pernah dilarang menggunakan kb

65 69,9 69,9 69,9

28 30,1 30,1 100,0

93 100,0 100,0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(12)

apakah ibu pernah mendengar kerugi an ber-kb?

32 34,4 34,4 34,4

61 65,6 65,6 100,0

93 100,0 100,0

tidak pernah pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

skor pengalaman

7 7,5 7,5 7,5

7 7,5 7,5 15,1

17 18,3 18,3 33,3

18 19,4 19,4 52,7

14 15,1 15,1 67,7

17 18,3 18,3 86,0

4 4,3 4,3 90,3

6 6,5 6,5 96,8

3 3,2 3,2 100,0

93 100,0 100,0

8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

kategori pengal aman

46 49,5 49,5 49,5

47 50,5 50,5 100,0

93 100,0 100,0

buruk baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

banyak anak banyak rejeki

30 32,3 32,3 32,3

63 67,7 67,7 100,0

93 100,0 100,0

tidak setuju setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(13)

anak dapat membantu orang tua dal am mencari nafkah

19 20,4 20,4 20,4

74 79,6 79,6 100,0

93 100,0 100,0

tidak setuju setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

anak adalah jaminan hidup di masa tua

10 10,8 10,8 10,8

83 89,2 89,2 100,0

93 100,0 100,0

tidak setuju setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

skor nil ai ekonomis anak

2 2,2 2,2 2,2

16 17,2 17,2 19,4

13 14,0 14,0 33,3

62 66,7 66,7 100,0

93 100,0 100,0

3 4 5 6 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

kategori nilai ekonomis anak

18 19,4 19,4 19,4

75 80,6 80,6 100,0

93 100,0 100,0

rendah tinggi Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah suami i bu pernah menyarankan menggunakan KB

67 72,0 72,0 72,0

26 28,0 28,0 100,0

93 100,0 100,0

tidak y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(14)

Crosstabs

apakah suami i bu mau memberikan uang untuk

memasang/memeriksakan alat kontrasepsi yang akan ibu gunakan

64 68,8 68,8 68,8

29 31,2 31,2 100,0

93 100,0 100,0

tidak y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

apakah suami i bu mau mengantarkan ibu untuk memasang/ memeriksakan alat kontrasepsi yang akan i bu gunakan

78 83,9 83,9 83,9

15 16,1 16,1 100,0

93 100,0 100,0

tidak y a Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

skor dukungan suami

60 64,5 64,5 64,5

11 11,8 11,8 76,3

7 7,5 7,5 83,9

15 16,1 16,1 100,0

93 100,0 100,0

3 4 5 6 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

kategori dukungan suami

70 75,3 75,3 75,3

23 24,7 24,7 100,0

93 100,0 100,0

tidak mendukung mendukung Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(15)

katego ri peng etahuan * p engg unaan KB saat ini Cro sstabulation

Count

40 5 45

15 23 38

9 1 10

64 29 93

buruk sedang baik kategori pengetahuan Total

tidak y a

penggunaan KB saat ini

Total

Chi-Square Tests

25,787a 2 ,000 ,000b ,000 ,000

26,544 2 ,000 ,000b ,000 ,000

25,212 ,000b ,000 ,000

5,268c 1 ,022 ,031b ,027 ,034 ,018b ,016 ,021

93 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided) Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interv al Monte Carlo Sig. (2-sided)

Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interv al Monte Carlo Sig. (1-sided)

1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,12. a.

Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000. b.

The standardized statistic is 2,295. c.

Symmetric Measures

,466 ,000 ,000c ,000 ,000

93 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig. Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interv al Monte Carlo Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000. c.


(16)

kategori pengalaman * penggunaan KB saat ini Crosstabul ation

Count

28 18 46

36 11 47

64 29 93

buruk baik kategori pengalaman

Total

tidak y a

penggunaan KB saat ini

Total

Chi-Square Testsd

2,679b 1 ,102 ,121 ,079

1,996 1 ,158

2,698 1 ,100 ,121 ,079

,121 ,079

2,650c 1 ,104 ,121 ,079 ,048

93 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 14,34. b.

The standardized st at ist ic is -1, 628. c.

For 2x2 crosstabulation, exact result s are prov ided instead of Monte Carlo results. d.

Symmetric Measures

,167 ,102 ,121c ,115 ,127

93 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig. Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interv al Monte Carlo Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on 10000 sampled tables with starting seed 334431365. c.


(17)

kategori nilai ekonomis anak * penggunaan KB saat ini Crosstabulation

Count

3 15 18

61 14 75

64 29 93

rendah tinggi kategori nilai ekonomis

anak Total

tidak y a

penggunaan KB saat ini

Total

Chi-Square Testsd

28,288b 1 ,000 ,000 ,000

25,355 1 ,000

27,000 1 ,000 ,000 ,000

,000 ,000

27,984c 1 ,000 ,000 ,000 ,000

93 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 5,61. b.

The standardized st at ist ic is -5, 290. c.

For 2x2 crosstabulation, exact result s are prov ided instead of Monte Carlo results. d.

Symmetric Measures

,483 ,000 ,000c ,000 ,000

93 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig. Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interv al Monte Carlo Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on 10000 sampled tables with starting seed 1502173562. c.


(18)

kategori dukungan suami * penggunaan KB saat ini Crosstabulation Count

63 7 70

1 22 23

64 29 93

tidak mendukung mendukung kategori dukungan

suami Total

tidak y a

penggunaan KB saat ini

Total

Chi-Square Testsd

59,184b 1 ,000 ,000 ,000

55,260 1 ,000

61,685 1 ,000 ,000 ,000

,000 ,000

58,548c 1 ,000 ,000 ,000 ,000

93 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 7,17. b.

The standardized st at ist ic is 7,652. c.

For 2x2 crosstabulation, exact result s are prov ided instead of Monte Carlo results. d.

Symmetric Measures

,624 ,000 ,000c ,000 ,000 93

Contingency Coef f icient Nominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig. Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interv al Monte Carlo Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on 10000 sampled tables with starting seed 743671174. c.


(19)

Logistic Regression

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Case Processing Summary

93 100,0

0 ,0

93 100,0

0 ,0

93 100,0

Unweighted Casesa

Included in Analy sis Missing Cases Total Selected Cases Unselected Cases Total N Percent

If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total number of cases.

a.

Classificati on Tablea,b

64 0 100,0

29 0 ,0

68,8 Observ ed tidak y a penggunaan KB saat ini

Ov erall Percentage St ep 0

tidak y a

penggunaan KB saat

ini Percent age

Correct Predicted

Constant is included in the model. a.

The cut v alue is , 500 b.

Variables in the Equation

-,792 ,224 12,505 1 ,000 ,453

Constant St ep 0

B S. E. Wald df Sig. Exp(B)

Variabl es not in the Equation

5,326 1 ,021

28,288 1 ,000

59,184 1 ,000

65,169 3 ,000

p_kat nil_kat duk_Kat Variables

Ov erall Stat istics St ep

0


(20)

Omnibus Tests of Model Coefficients

75,535 3 ,000

75,535 3 ,000

75,535 3 ,000

St ep Block Model St ep 1

Chi-square df Sig.

Model Summary

39,888a ,556 ,782

St ep 1

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

Estimation terminat ed at iteration number 6 because parameter est imat es changed by less than ,001. a.

Classificati on Tab lea

61 3 95,3

3 26 89,7

93,5 Observ ed tidak y a penggunaan KB saat ini

Ov erall Percentage St ep 1

tidak y a penggunaan KB saat

ini Percent age Correct Predicted

The cut v alue is , 500 a.

Variables in the Equation

,564 ,638 ,782 1 ,377 1,758 ,503 6,142

-3,133 ,965 10,537 1 ,001 ,044 ,007 ,289

5,373 1,188 20,447 1 ,000 215,527 20,993 2212,779 -3,049 2,343 1,693 1 ,193 ,047

p_kat nil_kat duk_Kat Constant Step 1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper

95,0% C.I.for EXP(B)

Variable(s) entered on step 1: p_kat, nil_kat, duk_Kat. a.


(21)

FOTO PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, NILAI ANAK, DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PENGGUNAAN ALAT

KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

TAHUN 2013

Keterangan : Foto penelitian saat melakukan wawancara dengan bidan di Puskesmas Secanggang

Keterangan : Foto penelitian saat melakukan wawancara dengan responden ibu-ibu PUS yang berusia 15-44 tahun di Desa Secanggang


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Adhyani, A.R. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan

Kontrasepsi Non IUD pada Akseptor KB Wanita Usia 20-39 tahun.

Artikel Ilmiah. FK UNDIP, Semarang. Akses Tanggal 25 Februari 2013 Ancok, Dj. Effendi, S. 1986. Status Pekerjaan, Niat Untuk Memakai Alat

Kontrasepsi, Dan Prilaku Pemakaian Alat Kontrasepsi: Studi Longitudinal Di Kelurahan Triharjo, DIY. Jurnal Psikologi. Tahun Ke

XIV, April. Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta. Akses Tanggal 10 Oktober 2013.

Arum, D.N.S. Sujiyatini. 2008. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Penerbit Mitra Cendikia, Yogyakarta.

Assael, H. 2001. Consumer Behaviour & Marketing Action, ��� ed. New York.

Bapelkes RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta. Akses Tanggal 11 Januari 2013

Bellante D, Jackson. 1990. Ekonomi Ketenagakerjaan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

BKKBN, 2003. Panduan Manajemen Program KB Nasional Di Kabupaten/Kota. BKKBN, Jakarta.

________, 2005. Kebijakan, Program Pokok dan Kegiatan Bidang Pelayanan

Keluarga Berencana dan Kespro 2006-2009. BKKBN Propinsi Sumatera

Utara, Medan.

________, 2010 . Data Statistik Program KB Nasional tahun 2005-2009. BKKBN, Jakarta.

________, 2010. KB Untuk Semua. BKKBN, Jakarta.

________, 2011. Rencana Aksi KB dan Kesehatan Reproduksi Tahun 2012-2014. BKKBN, Jakarta.

________, 2012. Laporan Pelatihan IUD dan Implan Bagi Dokter se Sumatera

Utara. BKKBN Propinsi Sumatera Utara, Medan.

BPS, 2011. Medan dalam Angka. Penerbit BPS, Medan.

Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.


(23)

Depkes RI, 1980. Buku Penuntun Petugas Klinik Keluarga Berencana. Jakarta. Dewi, S.R. 2012. Determinan Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Wanita PUS di

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.

Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Erlysa, Dedi T. 2007. Sistem Penunjang Keputusan Peemilihan Metode Alat

Kontrasepsi. Gematika Jurnal Manajemen Informatika, Volume 9 Nomor 1, Universitas Tarumanegara, Jakarta. Akses Tanggal 25 Februari 2013.

Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Edisi Ketiga Cetakan Pertama, Eresco. Bandung.

Ginting, M. 2010. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat

Kontrasepsi pada PUS di Desa Sukadame Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2010. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Green L.W., Kreuter, M.W., Deeds, S.G., Partridge, K.B. (1980). Health Education

Planning: A Diagnostic Approach. 1st edition. Mountain View, California:

Mayfield.

Gunvari, R. 2002. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan KB

pada Keluarga Prasejahtera di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang. Akses Tanggal 18 Agustus 2013.

Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Penerbit Pustaka Harapan, Jakarta.

Hidayah, N. 2010. Nilai anak, Stres Infertilitas dan Kepuasan Perkawinan pada

Wanita yang mengalami Infertilitas. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Akses Tanggal 18 Agustus 2013.

Hidayati, R. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi (Petunjuk

Praktis Pemasangan Alat Kontrasepsi). Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Imroni, M. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Implan

di Desa Parit Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009.

Skripsi, FKM Universitas Sriwijaya, Palembang. Akses Tanggal 18 Agustus 2013.

Imron, 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Penerbit CV Sagung Seto, Jakarta.


(24)

Kemenkes RI, 2011. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta. Akses Tanggal 10 Januari 2013.

Kepmenkes RI nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2008. Akses Tanggal

10 Januari 2013.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

________, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Pardede, P. 2012. Determinan Pemanfaatan Pelayanan Program KB pada

Pasangan Usia Subur (PUS). Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Profil Desa Secanggang Tahun 2011. Kabupaten Langkat Tahun 2011

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011. Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2011.

Profil Puskesmas Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2011. Kabupaten

Langkat.

Purwanto, H. 1998. Perilaku manusia. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Rahayuningsih, S.U. 2008. Psikologi Umum. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ranjabar, J. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia (suatu pengantar). Penerbit

Ghalia Indonesia, Bogor.

Ratih, 2011. Beberapa Faktor yang Berpengaruh terhadap Keputusan Akseptor

KB Pria dalam Menentukan Pilihan Kontrasepsi. KTI, Akademi Kebidanan Baturraden, Purwokerto. Akses Tanggal 10 April 2013.

Ritonga, A. 2003. Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Edisi Kedua. FEUI, Jakarta.

Saifuddin, B. 2006. Buku Pedoman Praktis Pelayanan KB. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Sariyono, 2007. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pria tentang KB dengan

Partisipasi dalam Pemakaian Metode Kontrasepsi KB di Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 3, STIKES Muhammadiyah, Banjarmasin. Akses Tanggal 18 Februari 2013.


(25)

Sinaga, R. 2012. Pengaruh Sosiodemografi dan Budaya Terhadap Keikutsertaan

PUS Dalam Program KB di Kecamatan Siantar Timur. Jurnal Ilmiah

Kesehatan, Volume III Nomor I, Wahana Riset Kesehatan, Ponorogo. Akses Tanggal 10 Oktober 2013.

Singarimbun, M. Effendi, S. 2008. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Siregar, F. 2003. Pengaruh Nilai dan Jumlah Anak pada Keluarga Terhadap

Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan. Diakses 8

Juni 2013 : http://www.repository.usu.ac.id

Siswosudarmo, H.R. 2001. Teknologi Kontrasepsi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sugiarto. Dergibson, S. Lasmono, T. S dan Deny, S. Oetomo.2003. Teknik

Sampling. Cetakan kedua. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sulubara, S. 2012. Pengaruh Nilai Anak Terhadap Keikutsertaan KB di Wilayah

Kerja Puskesmas Pijorkoling Kecamatan Padangsidempuan Tenggara.

Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Supranoto, S. 2005. Nilai Anak dalam Keluarga Terhadap Penggunaan Alat

Kontrasepsi Pria di Kabupaten Purworejo. Tesis, Prodi IKM UGM,

Yogyakarta. Akses Tanggal 10 Agustus 2013.

UNDP, 2013. Laporan Indeks Pembangunan Manusia. http://hdrstats.undp.org Akses tanggal 16 Mei 2013.

Undang- Undang Nomor Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Akses Tanggal 12 Maret

2013.

Yanti, 2012. Pengaruh Budaya Akseptor KB terhadap Penggunaan Kontrasepsi

IUD di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmiah, Universitas Darma Agung, Medan. Akses Tanggal 12 Maret 2013.

Yasril, 2009. Analisis Multivariat Untuk Penelitian Kesehatan. Penerbit Mitra Cendekia Press, Yogyakarta.

Yusraini, 2011. Analisis Keluarga Berencana Mandiri di Desa Alur Dua Baru

Kecamatan Sei Lapan Kabupaten Langkat. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Tinggi, Volume 4 Nomor 1, Akademi Kebidanan Audi Husada, Medan. Akses Tanggal 12 Maret 2013.


(26)

Wibowo, A, Ida. 2012. Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kepatuhan

Akseptor Melakukan KB Suntik. Jurnal Biometrika dan Kependudukan,

Volume 1 Nomor 1, FKM UNAIR, Surabaya. Akses Tanggal 11 Juni 2013. Wirosuhardjo, K. 2004. Dasar-Dasar Demografi. FEUI, Jakarta.


(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat explanatory research yang akan menjelaskan pengaruh pengetahuan, pengalaman, nilai anak, dan dukungan suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada PUS (Pasangan Usia subur) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013.

Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei yang bersifat explanatory research menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun, 1989).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang wilayah kerja Puskesmas Secanggang. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan yaitu berdasarkan data dari laporan Puskesmas Secanggang Tahun 2011, Desa Secanggang merupakan desa yang terendah penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur yaitu 339 peserta KB (25 %) dibandingkan dengan desa-desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Secanggang. Di desa ini juga belum pernah dilakukan penelitian yang sama sebelumnya.

Waktu pelaksanaan penelitian di Desa Secanggang dilakukan pada Bulan April- Juli Tahun 2013.


(28)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) mulai dari usia 15-44 tahun yang ada di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat yang berjumlah 1352 PUS, kecuali PUS yang belum memiliki anak.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian, sampel secara harfiah disebut juga dengan contoh, sehingga jumlahnya tidak banyak dengan harapan dapat mewakili populasi (Imron, 2010). Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane, yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010).

n= �

1+� � 2

keterangan :

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

�2 : presisi yang ditetapkan (sebesar 0,1)

Sehingga, n = 1352

1+1352 (0,1)2

n = 93,11 n = 93


(29)

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak 93 PUS. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah istri karena persentase akseptor KB di Indonesia jauh lebih tinggi perempuan dibandingkan dengan laki-laki ( BKkbN, 2010). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik systematic random sampling .

Teknik systematic random sampling atau metode pengambilan sampel acak sistematis adalah metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah diurutkan. Tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun merupakan prasyarat penting (Sugiarto, 2001).

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Teknik Systematic Random Sampling di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

No Nama Dusun Jumlah sampel yang diteliti

1 Dusun Parit Pompa 7 orang

2 Dusun Simpang Trans 7 orang

3 Dusun Kota Lama II 8 orang

4 Dusun Hulu Dalam 7 orang

5 Dusun Jalan Selotong 6 orang

6 Dusun Jalan Masjid 7 orang

7 Dusun Hilir 7 orang

8 Dusun Kehutanan 8 orang

9 Dusun Pekan 6 orang

10 Dusun Hulu tengah 9 orang

11 Dusun Tanah Tinggi 6 orang

12 Dusun Karya Baru 8 orang

13 Dusun Parit Dondong 7 orang


(30)

Kriteria dari sampel yang akan diteliti adalah : a. Istri dari PUS yang berumur 15-44 tahun

b. Istri dari PUS yang memiliki anak 1 orang agar merasa cukup memiliki 2 orang anak saja, dengan pengertian bahwa anak laki-laki dan perempuan sama saja

c. Istri dari PUS yang memiliki anak lebih dari 2 orang, agar tidak menambah anak lagi

d. Istri dari PUS yang usianya > 30 tahun dan memiliki jumlah anak lebih dari 3 orang agar tidak menambah anak lagi

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari BKkbN Provinsi Sumatera Utara, laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, laporan Puskesmas Secanggang, laporan dari kantor Kepala Desa Secanggang, dan referensi buku-buku serta hasil penelitian yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasespi pada Pasangan Usia Subur (PUS).


(31)

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Bebas

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden (PUS) mengenai program KB. Pengetahuan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

a. Pengetahuan baik, apabila responden mengetahui segala sesuatu yang berkenaan dengan program KB.

b. Pengetahuan sedang, apabila responden kurang mengetahui segala sesuatu yang berkenaan dengan program KB.

c. Pengetahuan buruk, apabila responden tidak mengetahui segala sesuatu yang berkenaan dengan program KB.

2. Pengalaman adalah sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasakan, dan didengar) oleh seseorang di masa lalunya tentang penggunaan alat kontrasepsi, termasuk juga pengalaman yang didengar dari orang lain tentang pengalamannya ketika menggunakan alat kontrasepsi. Pengalaman responden dibagi ke dalam dua kategori, yaitu

a. Pengalaman yang baik, apabila responden pernah mengalami pengalaman (dijalani, dirasakan dan didengar) tentang penggunaan alat kontrasepsi di masa lalunya.

b. Pengalaman yang buruk, apabila responden tidak pernah mengalami pengalaman (dijalani, dirasakan dan didengar) tentang penggunaan alat kontrasepsi di masa lalunya.

3. Nilai anak meliputi nilai ekonomis anak yakni persepsi dan harapan orangtua terhadap anak dimasa yang akan datang, dilihat dari perspektif ekonomi berupa


(32)

anggapan bahwa anak adalah salah satu sumber utama pendapatan bagi keluarga, dikategorikan sebagai berikut :

a. Nilai ekonomis anak yang tinggi, apabila ketergantungan ekonomi responden kepada anaknya tinggi

b. Nilai ekonomis anak yang rendah, apabila ketergantungan ekonomi responden kepada anaknya rendah

4. Dukungan suami adalah ada tidaknya dukungan yang diberikan suami responden dalam menggunakan alat kontrasepsi, dikategorikan sebagai berikut:

a. Mendukung, apabila suami pernah memberikan dukungan kepada responden untuk menggunakan alat kontrasepsi

b. Tidak mendukung, apabila suami tidak pernah memberikan dukungan kepada responden untuk menggunakan alat kontrasepsi

3.5.2 Variabel Terikat

Penggunaan alat kontrasepsi adalah segala hal-hal yang berhubungan dengan PUS dalam menggunakan alat kontrasepsi. Penggunaan dikategorikan menjadi :

1. Penggunaan baik, apabila responden menggunakan alat kontrasepsi dan diberikan bobot 2.

2. Penggunaan buruk, apabila responden tidak menggunakan alat kontrasepsi dan diberikan bobot 1.


(33)

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas

Aspek pengukuran variabel bebas dalam penelitian seperti terlihat pada Tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Bebas

No Variabel Jumlah

Indika-tor

Kategori Jawaban

Bobot Kriteria Skor Skala

Ukur

1 Pengetahuan 12 1. Tidak

tahu 2. Tahu

1 2

1. Buruk

2. Sedang 3. Baik

12-16 17-20

21-24 Ordinal

2 Pengalaman 8 1. Tidak

pernah 2. Pernah 1 2 1. Buruk 2. Baik 8-12 13-16 Ordinal

3 Nilai ekonomis anak

3 1. Tidak

setuju 2. Setuju 1 2 1. Rendah 2. Tinggi 3-4 5-6 Ordinal

4 Dukungan suami

4 1. Tidak

2. Ya 1 2 1. Tidak Mendu-kung 2. Mendu-kung 4-6 7-8 Ordinal

3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat

Aspek pengukuran variabel terikat dalam penelitian seperti terlihat pada Tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Terikat

No Variabel Jumlah

Indikator

Kategori Jawaban

Bobot Kriteria Skala

Ukur

1 Penggunaan alat kontrasepsi

1 1. Tidak

2. Ya 1 2 1. Buruk 2. Baik Ordinal


(34)

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah uji regresi logistik berganda dengan α

0,05 untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, pengalaman, nilai anak, dan dukungan suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Uji regresi logistik berganda digunakan bila variabel independen lebih dari satu variabel yang dihubungkan dengan satu variabel dependen yang bersifat dikotomus (binary). Variabel dependen harus bersifat kategorik, sedangkan untuk variabel independen dapat berupa variabel kategorik maupun numerik (Yasril, 2009). Rumus dari regresi logistik berganda adalah :

Y =

+ �− + � + � + � + �

Keterangan :

Y : variabel terikat

α : konstanta

β : koefisien regresi = slope = besarnya perubahan nilai Y setiap satu unit perubahan X

X : variabel bebas (X1 = pengetahuan, X2 = pengalaman, X3 = nilai anak, dan X4 = dukungan suami)

e : bilangan natural (nilai e = 2,718281828)

Tujuan dari analisis regresi logistik adalah untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas (pengetahuan, pengalaman, nilai anak dan dukungan suami) terhadap variabel terikat (penggunaan alat kontrasepsi).


(35)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Secanggang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat yang memiliki luas wilayah 2058 Ha/�2. Secara geografis Desa Secanggang berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Ibus 2. Sebelah Selatan dengan Selat Malaka

3. Sebelah Timur dengan Desa Karang Gading 4. Sebelah Barat dengan Desa Selotong

Desa Secanggang yang berada di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat, terdiri atas 13 dusun. Secara administrasi berdasarkan profil desa tahun 2011, Desa Secanggang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1787 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 349,76 jiwa/��2. Berdasarkan pengumpulan data di lapangan, diperoleh gambaran karakteristik penduduk di Desa Secanggang secara umum tentang jenis kelamin, kelompok umur (tahun), tingkat pendidikan, mata pencaharian, agama, nama suku, jenis tenaga kesehatan dan jenis sarana kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Penduduk di Desa Secanggang

No Karakteristik Penduduk Jumlah

Jumlah (Jiwa) % 1. Jenis Kelamin

Laki-laki 3686 51,2

Perempuan 3512 48,8


(36)

Tabel 4.1 (Lanjutan)

2. Kelompok Umur (Tahun)

0-4 5-14 15-44 45-64 >65 407 1339 3353 1665 434 5,6 18,6 46,7 23,1 6

Jumlah 7198 100

3. Tingkat pendidikan

Tidak/belum pernah sekolah Tidak/ belum tamat SD/MI SD/MI

SMP/MTS SMA/ SMK/ MA Diploma

Sarjana

Jumlah jiwa tidak bisa baca tulis

44 955 2017 630 715 71 48 1450 0,7 16, 10 34,01 10,66 12,07 1,2 0,8 24,46

Jumlah 5930 100

4. Mata Pencaharian

Petani Buruh tani Nelayan

Lain-lain (Pedagang dan PNS)

457 860 717 185 20,60 38,75 32,32 8,33

Jumlah 2219 100

5. Agama

Islam 7198 100

Jumlah 7198 100

6. Nama suku

Melayu Jawa Banjar Aceh Batak Lain-lain 4048 2851 152 81 35 105 56,23 39,60 2,11 1,13 0,50 4,73

Jumlah 7198 100

7. Jenis Tenaga Kesehatan Bidan

Perawat

Jumlah (Orang) 2

9 8. Jenis Sarana Kesehatan

Puskesmas pembantu Posyandu Balita

Jumlah (Unit) 1

11


(37)

Berdasarkan profil Desa Secanggang Tahun 2011, menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin di Desa Secanggang dapat dibagi atas jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3686 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 3512 jiwa. Jumlah penduduk di Desa Secanggang berdasarkan penggolongan kelompok umur penduduk yang terbanyak adalah kelompok umur 15-44 tahun yaitu berjumlah 3353 jiwa (46,7 %). Berdasarkan penggolongan tingkat pendidikan, diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Secanggang paling banyak adalah jumlah jiwa yang tamat SD/MI yaitu 2017 jiwa (34,01 %).

Pada umumnya mata pencaharian pokok masyarakat di Desa Secanggang adalah buruh tani yaitu sebanyak 860 orang (38,75 %). Distribusi penduduk berdasarkan agama, diketahui bahwa seluruh penduduk Desa Secanggang beragama Islam (100 %) dan distribusi penduduk berdasarkan suku, diketahui bahwa suku dari penduduk Desa Secanggang yang paling banyak adalah Suku Melayu (56,23 %). Desa Secanggang memiliki sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang bekerja di sarana kesehatan.

4.2 Analisis Univariat

Analisis Univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel bebas dan variabel terikat, dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, pengalaman, nilai anak, dan dukungan suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi.

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah PUS yang berumur antara 15-44 tahun di Desa Secanggang. Berdasarkan pengumpulan data di lapangan, diperoleh


(38)

gambaran karakteristik responden secara umum tentang umur, pekerjaan, pendidikan, kategori jumlah anak dan suku bangsa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Kategori Responden berdasarkan Umur, Pekerjaan, Pendidikan Terakhir, Kategori Jumlah Anak, dan Suku

No Karakteristik Responden Jumlah

f %

1. Umur

< 20 tahun 6 6,5

20-35 tahun 60 64,5

> 35 tahun 27 29,0

Jumlah 93 100

2. Pekerjaan

IRT 80 86,0

Pedagang 9 9,7

Buruh tani 4 4,3

Jumlah 93 100

3. Pendidikan Terakhir

Tidak Tamat SD 10 10,7

Tamat SD 50 53,8

Tidak Tamat SMP 4 4,3

Tamat SMP 16 17,2

Tidak Tamat SMA 1 1,1

Tamat SMA 12 12,9

Jumlah 93 100

4. Kategori Jumlah Anak

1- 2 orang (keluarga kecil) 22 23,7

> 2 orang (keluarga besar) 71 76,3

Jumlah 93 100

5. Suku

Melayu 77 82,8

Jawa 12 12,9

Banjar 4 4,3

Jumlah 93 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan umur, sebagian besar responden berada dalam kategori usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 60 responden


(39)

(64,5%) dan paling sedikit berada dalam kategori < 20 tahun yaitu sebanyak 6 responden (6,5 %). Berdasarkan jenis pekerjaan, sebagian besar responden adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 80 responden (86,0 %) dan jenis pekerjaan yang paling sedikit adalah buruh tani yaitu sebanyak 4 responden (4,3 %). Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa berdasarkan pendidikan terakhir responden, sebagian besar adalah tamat SD sebanyak 50 responden (53,8 %) dan jenis pendidikan terakhir yang paling sedikit adalah tidak tamat SMA yaitu sebanyak 1 responden (1,1 %).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kategori jumlah anak, sebagian besar responden memiliki jumlah anak > 2 orang yakni sebanyak 71 responden (76,3 %) dan yang paling sedikit adalah jumlah kepemilikan anak 1-2 orang sebanyak 22 responden (23,7 %). Berdasarkan suku bangsa responden di Desa Secanggang, sebagian besar responden adalah Suku Melayu sebanyak 77 responden (82,8 %) dan yang paling sedikit adalah Suku Banjar yakni sebanyak 4 responden (4,3 %).

4.2.2 Deskripsi Variabel Pengetahuan

Pengetahuan responden meliputi segala sesuatu yang diketahui responden tentang program KB meliputi pengertian KB, jarak kelahiran yang ideal menurut program KB, tujuan KB, kegunaan alat kontrasepsi, dan jenis-jenis alat kontrasepsi. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang pengertian KB menunjukkan sebanyak 63 responden (67,7 %) mengetahui bahwa program KB berupaya untuk mengatur jarak kelahiran anak, sedangkan yang tidak tahu sebanyak 30 responden (32,3 %).


(40)

Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa jarak kelahiran yang ideal menurut program KB adalah 2-4 tahun sebanyak 50 responden (53,8 %), sedangkan yang mengetahui sebanyak 43 responden (46,2 %). Distribusi responden yang mengetahui bahwa tujuan KB adalah membangun keluarga kecil bahagia dan sejahtera sebanyak 48 responden (51,6 %), sedangkan yang tidak mengetahui sebanyak 45 responden (48,4 %). Distribusi responden yang mengetahui bahwa alat kontrasepsi KB berguna untuk mencegah kehamilan sebanyak 73 responden (78,5 %), sedangkan yang tidak mengetahui sebanyak 20 responden (21,5 %).

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan responden yang mengetahui tentang alat kontrasepsi pil KB sebanyak 47 responden (50,5 %), sedangkan yang tidak tahu sebanyak 46 responden (49,5 %). Responden yang tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi IUD/spiral sebanyak 74 responden (79,6 %), sedangkan yang mengetahui sebanyak 19 responden (20,4 %). Responden yang mengetahui tentang alat kontrasepsi suntikan KB sebanyak 58 responden (62,4 %), sedangkan yang tidak mengetahui sebanyak 35 responden (37,6 %).

Responden yang tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi susuk/implan sebanyak 72 responden (77,4 %), sedangkan yang mengetahui sebanyak 21 responden (22,6 %). Responden yang tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi kondom sebanyak 83 responden (89,2 %), sedangkan yang mengetahui sebanyak 10 responden (10,8 %). Responden yang tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi vasektomi/MOP sebanyak 89 responden (95,7 %), sedangkan yang mengetahui sebanyak 4 responden (4,3 %).


(41)

Responden yang tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi tubektomi/MOW sebanyak 88 responden (94,6 %), sedangkan yang mengetahui sebanyak 5 responden (5,4 %). Responden yang tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi tradisional (pantang berkala, metode kalender, dll) sebanyak 86 responden (92,5 %), sedangkan yang mengetahui sebanyak 7 responden (7,5 %). Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi pengetahuan responden mengenai program KB dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Disribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program KB di Desa Secanggang

No Pernyataan f (%)

1. Program KB berupaya untuk mengatur jarak kelahiran anak Tidak Tahu Tahu 30 63 32,3 67,7

Jumlah 93 100

2. Jarak kelahiran yang ideal menurut program KB adalah 2-4 tahun Tidak Tahu Tahu 50 43 53,8 46,2

Jumlah 93 100

3. Tujuan KB adalah membangun keluarga kecil bahagia dan sejahtera Tidak tahu Tahu 45 48 48,4 51,6

Jumlah 93 100

4. Alat kontrasepsi KB berguna untuk mencegah kehamilan Tidak Tahu Tahu 20 73 21,5 78,5

Jumlah 93 100

5. Alat kontrasepsi pil KB Tidak Tahu Tahu 46 47 49,5 50,5

Jumlah 93 100

6. Alat kontrasepsi IUD/spiral Tidak Tahu Tahu 74 19 79,6 20,4


(42)

Tabel 4.3 (Lanjutan)

7. Alat kontrasepsi suntikan KB Tidak Tahu Tahu 35 58 37,6 62,4

Jumlah 93 100

8. Alat kontrasepsi implan/susuk Tidak Tahu Tahu 72 21 77,4 22,6

Jumlah 93 100

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 45 responden (48,4%) berada pada kategori pengetahuan buruk terhadap program KB dan 10 responden (10,8%) berada pada kategori pengetahuan baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Mengenai Program KB di Desa Secanggang

No Pengetahuan f (%)

1. 2. 3. Buruk Sedang Baik 45 38 10 48,4 40,8 10,8 9. Alat kontrasepsi kondom

Tidak Tahu Tahu 83 10 89,2 10,8

Jumlah 93 100

10. Alat kontrasepsi vasektomi/MOP Tidak Tahu Tahu 89 4 95,7 4,3

Jumlah 93 100

11. Alat kontrasepsi tubektomi/MOW Tidak Tahu Tahu 88 5 94,6 5,4

Jumlah 93 100

12. Lain-lain Tidak Tahu Tahu 86 7 92,5 7,5


(43)

4.2.3 Deskripsi Variabel Pengalaman

Pengalaman adalah sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasakan, dan didengar) oleh seseorang di masa lalunya tentang penggunaan alat kontrasepsi, termasuk juga pengalaman yang didengar dari orang lain tentang pengalamannya ketika menggunakan alat kontrasepsi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55 responden (59,1 %) menyatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi KB, sedangkan yang tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi KB adalah 38 responden (40,9 %).

Distribusi responden yang menyatakan tidak pernah berhenti menggunakan alat kontrasepsi KB bagi responden yang tidak ber-KB saat ini menunjukkan sebanyak 36 responden (38,7 %), sedangkan responden yang pernah berhenti ber-KB bagi responden yang tidak ber-KB saat ini menunjukkan sebanyak 28 responden (30,1 %). Distribusi responden yang pernah mendapat informasi tentang KB sebagian besar sebanyak 57 responden (61,3 %), sedangkan responden yang tidak pernah mendapat informasi tentang KB sebanyak 36 responden (38,7 %).

Distribusi responden yang tidak pernah mendapat penyuluhan sebagian besar sebanyak 62 responden (66,7 %), sedangkan responden yang pernah mendapat penyuluhan tentang KB sebanyak 31 responden (33,3 %). Distribusi responden yang pernah mendengar keuntungan ber-KB sebagian besar sebanyak 47 responden (50,5 %), sedangkan responden yang tidak pernah mendengar keuntungan ber-KB sebanyak 46 responden (49,5 %). Distribusi responden yang pernah mendengar kerugian ber-KB sebagian besar sebanyak 61 responden (65,6 %), sedangkan


(44)

responden yang tidak pernah mendengar kerugian ber-KB sebanyak 32 responden (34,4 %).

Distribusi responden yang pernah dianjurkan menggunakan KB sebagian besar sebanyak 48 responden (51,6 %), sedangkan responden yang tidak pernah dianjurkan menggunakan KB sebanyak 45 responden (48,4 %). Distribusi responden yang tidak pernah dilarang menggunakan KB sebagian besar sebanyak 65 responden (69,9 %), sedangkan responden yang pernah dilarang menggunakan KB sebanyak 28 responden (30,1 %). Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi pengalaman masa lalu responden mengenai program KB dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Disribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Mengenai Penggunaan Alat Kontrasepsi

No Pernyataan f (%)

1. Pernah menggunakan KB Tidak pernah Pernah 38 55 40,9 59,1

Jumlah 93 100

2. Bagi ibu yang tidak ber-KB saat ini, pernah berhenti ber-KB Tidak pernah Pernah 36 28 56,25 43,75

Jumlah 64 100

3. Mendapatkan informasi tentang KB Tidak pernah Pernah 36 57 38,7 61,3

Jumlah 93 100

4. Mendapatkan penyuluhan tentang KB Tidak pernah Pernah 62 31 66,7 33,3

Jumlah 93 100

5. Mendengar keuntungan ber-KB Tidak pernah Pernah 46 47 49,5 50,5


(45)

Tabel 4.5 (Lanjutan)

6. Mendengar kerugian ber-KB Tidak pernah

Pernah

32 61

34,4 65,6

Jumlah 93 100

7. Dianjurkan menggunakan KB Tidak pernah

Pernah

45 48

48,4 51,6

Jumlah 93 100

8. Dilarang menggunakan KB Tidak pernah

Pernah

65 28

69,9 30,1

Jumlah 93 100

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 47 responden (50,5%) berada pada kategori memiliki pengalaman yang baik di masa lalunya terhadap penggunaan alat kontrasepsi dan sebesar 46 responden (49,5%) berada pada kategori memiliki pengalaman yang buruk. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Disribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengalaman Mengenai Penggunaan Alat Kontrasepsi

No Pengalaman f (%)

1. Buruk 46 49,5

2. Baik 47 50,5

Jumlah 93 100

4.2.4 Deskripsi Variabel Nilai Anak

Variabel nilai anak meliputi nilai ekonomis anak yakni persepsi dan harapan orangtua terhadap anak di masa yang akan datang dilihat dari perspektif ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden yang menyatakan setuju bahwa banyak anak banyak rejeki sebanyak 63 responden (67,7 %), sedangkan 30 responden


(46)

(32,3 %) menyatakan tidak setuju. Distribusi responden yang setuju bahwa anak dapat membantu orangtua dalam mencari nafkah sebanyak 74 responden (79,6 %), sedangkan 19 responden (20,4 %) menyatakan tidak setuju.

Distribusi responden yang setuju bahwa anak adalah jaminan hidup di masa tua sebanyak 83 responden (89,2 %), sedangkan 10 orang responden (10,8 %) menyatakan tidak setuju. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi nilai anak responden dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Disribusi Responden Berdasarkan Nilai Ekonomis Anak

No Pernyataan f %

1. Banyak anak banyak rejeki Tidak setuju

Setuju

30 63

32,3 67,7

Jumlah 93 100

2. Anak dapat membantu orangtua dalam mencari nafkah

Tidak setuju Setuju

19 74

20,4 79,6

Jumlah 93 100

3. Anak adalah jaminan hidup di masa tua Tidak setuju

Setuju

10 83

10,8 89,2

Jumlah 93 100

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 75 responden (80,6%) berada pada kategori tinggi terhadap pernyataan nilai ekonomis anak dan sebesar 18 responden (19,4%) berada pada kategori rendah. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.8.


(47)

Tabel 4.8 Disribusi Responden Berdasarkan Kategori Nilai Ekonomis Anak

No Nilai Ekonomis Anak f (%)

1. Tinggi 75 80,6

2. Rendah 18 19,4

Jumlah 93 100

4.2.5 Deskripsi Variabel Dukungan Suami

Dukungan suami adalah ada tidaknya dukungan yang diberikan suami responden dalam menggunakan alat kontrasepsi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67 responden (72,0 %) menyatakan bahwa suami mereka tidak pernah menyarankan untuk menggunakan KB, sedangkan yang pernah sebesar 26 responden ( 28,0 %).

Distribusi responden yang menyatakan suami mereka tidak mau memberikan uang untuk memasang/ memeriksakan alat kontrasepsi yang akan digunakan sebanyak 64 responden (68,8 %), sedangkan yang mau sebesar 29 responden (31,2 %). Distribusi responden yang menyatakan tidak mau mengantarkan untuk memasang/ memeriksakan alat kontrasepsi yang akan digunakan sebanyak 78 responden (83,9 %), sedangkan yang mau sebesar 15 responden (16,1 %).

Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi dukungan suami responden dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Disribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami

No Pernyataan f %

1. Suami pernah menyarankan untuk menggunakan KB Tidak

Ya

67 26

72,0 28,0


(48)

Tabel 4.9 (Lanjutan)

2. Suami mau memberikan uang untuk

memasang/memeriksakan alat kontrasepsi yang akan digunakan

Tidak Ya

64 29

68,8 31,2

Jumlah 93 100

3. Suami mau mengantarkan untuk memasang/memeriksakan alat kontrasepsi yang akan digunakan

Tidak Ya

78 15

83,9 16,1

Jumlah 93 100

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 70 responden (75,3%) berada pada kategori tidak mendukung terhadap pernyataan dukungan suami dan sebesar 23 responden (24,7%) berada pada kategori mendukung. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Disribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Suami

No Dukungan Suami f (%)

1. Tidak mendukung 70 75,3

2. Mendukung 23 24,7

Jumlah 93 100

4.2.6 Deskripsi Variabel Penggunaan Alat Kontrasepsi

Hasil penelitian menunjukkan 64 responden (68,8 %) menggunakan alat kontrasepsi saat ini, sebesar 29 responden (31,2 %) tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam program KB. Distribusi responden berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan sebanyak 15 responden (16,1 %) menggunakan alat kontrasepsi jenis suntikan KB, sebesar 12 responden (12,9 %) menggunakan alat kontrasepsi jenis pil,


(49)

sebesar 1 responden (1,1 %) menggunakan alat kontrasepsi jenis spiral, dan sebesar 1 responden (1,1 %) menggunakan alat kontrasepsi jenis lain-lain (MOP).

Distribusi responden berdasarkan lama menggunakan alat kontrasepsi yaitu

sebanyak 15 responden (16,1 %) telah menggunakan alat kontrasepsi ≥ 5 tahun,

sedangkan sebesar 14 responden (15,1 %) telah menggunakan alat kontrasepsi < 5 tahun. Distribusi responden yang menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan menjarangkan kehamilan sebanyak 14 responden (15,1 %), sebesar 9 responden (9,7 % ) dengan alasan ingin menunda kehamilan, sebesar 4 responden (4,3 %) tidak ingin punya anak lagi, sebesar 1 responden (1,1 %) ikut-ikutan dengan teman dan tetangga, dan 1 responden (1,1 %) dengan alasan lain-lain (disuruh dokter).

Distribusi responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan tidak diizinkan suami sebanyak 25 responden (26,9 %), sebesar 17 responden (18,3 %) dengan alasan ingin tambah anak lagi, sebesar 10 responden (10,8 %) dengan alasan takut efek samping, sebesar 9 responden dengan alasan lain-lain (sudah tua, suami jauh, dan ingin anak banyak), sebesar 2 responden (2,2 %) dengan alasan sedang hamil, dan sebesar 1 responden (1,1 %) dengan alasan belum memiliki anak laki-laki.

Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi penggunaan alat kontrasepsi dapat dilihat pada Tabel 4.11.


(50)

Tabel 4.11 Disribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Alat Kontrasepsi

No Kategori Penggunaan Alat Kontrasepsi f %

1. Menggunakan alat kontrasepsi Tidak Ya 64 29 68,8 31,2

Jumlah 93 100

2. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan Pil Suntik Spiral Lain-lain (MOW) 12 15 1 1 41,3 51,8 3,5 3,5

Jumlah 29 100

3. Lama menggunakan KB

< 5 tahun 14 48,2

≥ 5 tahun 15 51,8

Jumlah 29 100

4. Alasan untuk ber-KB Tidak ingin punya anak lagi Ingin menunda kehamilan Menjarangkan kehamilan Ikut-ikutan teman dan tetangga Lain-lain (disuruh dokter)

4 9 14 1 1 13,8 31,0 48,2 3,5 3,5

Jumlah 29 100

5. Alasan untuk tidak ber-KB Ingin tambah anak lagi Sedang hamil

Tidak diizinkan suami Takut efek samping

Belum memiliki anak laki-laki

Lain-lain (sudah tua, suami bekerja di luar kota, dan ingin anak banyak) 17 2 25 10 1 9 26,5 3,1 39,1 15,6 1,6 14,1

Jumlah 64 100

1.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas (meliputi pengetahuan, pengalaman, nilai anak dan dukungan suami) dengan variabel terikat (penggunaan alat kontrasepsi). Untuk mengetahui kemaknaannya


(51)

dilakukan analisis bivariat dengan uji chi square. Dikatakan ada hubungan yang

bermakna secara statistik jika diperoleh nilai ρ<0,05. Hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat dengan hasil sebagai berikut :

1. Variabel pengetahuan (ρ=0,001), nilai ekonomis anak (ρ=0,001) dan variabel dukungan suami (ρ=0,001) menunjukkan hubungan secara signifikan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur

(PUS) karena nilai ρ < 0,05

2. Variabel pengalaman (ρ=0,102) tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur

(PUS) karena nilai ρ > 0,05. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.12

sebagai berikut :

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Chi Square No Variabel bebas Contingency coefficient Sig (ρ)

1. Pengetahuan 0,466 , ∗∗

2. Pengalaman 0,167 0,102

3. Nilai ekonomis anak 0,483 , ∗∗

4. Dukungan suami 0,624 , ∗∗

Keterangan ∗∗signifikan

4.4 Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan, nilai ekonomis anak dan dukungan suami dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik. Melalui analisis bivariat, variabel yang memiliki nilai

ρ<0,25 dan mempunyai kemaknaan secara substansi dapat dijadikan kandidat yang


(52)

Hasil uji statistik regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05)

secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut :

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Logistik

No Variabel bebas B Sig Exp (B)

1. Pengetahuan 0,564 0,377 1758

2. Nilai ekonomis anak -3,133 0,001 0,044

3. Dukungan suami 5,373 0,001 215,527

Constant -3,049 0,193 0,047

Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa ada dua variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat (penggunaan alat kontrasepsi) yaitu nilai

ekonomis anak (ρ=0,001) dan dukungan suami (ρ=0,001) karena nilai ρ<0,05, sedangkan variabel pengetahuan (ρ=0,377) tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap penggunaan alat kontrasepsi karena nilai ρ>0,05

Berdasarkan hasil uji regresi logistik pada tabel di atas maka diperoleh model persamaan :

Y = -3,049 (constant) - (-3,133) (nilai ekonomis anak) + 5,373 (dukungan suami)

Dimana : Y = Penggunaan alat kontrasepsi X1= Nilai ekonomis anak

X2= Dukungan suami

Dari model persamaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :

1. Jika variabel bebas diabaikan, maka penggunaan alat kontrasepsi akan turun

(α = -3,049) atau dengan kata lain apabila tidak ada pengaruh variabel X, maka variabel Y akan turun.


(53)

2. Jika nilai ekonomis anak dinaikkan satu satuan, maka penggunaan alat kontrasepsi akan menurun sebesar 3,133 Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa peningkatan variabel X1 akan menurunkan variabel Y.

3. Jika dukungan suami dinaikkan satu satuan, maka penggunaan alat kontrasepsi akan meningkat pula sebesar 5,373. Dengan kata lain jika variabel X ditingkatkan, maka variabel Y akan meningkat pula atau sebaliknya jika variabel X diturunkan maka variabel Y akan menurun pula.

4.5 Hasil Wawancara dengan Bidan Desa Puskesmas Secanggang

Berdasarkan wawancara dengan bidan desa yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Secanggang, partisipasi masyarakat dalam hal menggunakan alat kontrasepsi masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari data capaian laporan puskesmas dalam hal penggunaan alat kontrasepsi. Masyarakat menyatakan keengganannya dalam menggunakan alat kontrasepsi karena berbagai macam faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri misalnya ketakutan pada efek samping yang akan terjadi di kemudian hari sehingga tidak mau menggunakan dan faktor yang berasal dari luar misalnya adanya larangan menggunakan alat kontrasepsi oleh suami.

Banyak masyarakat yang pengetahuannya tentang program KB dan alat kontrasepsi jangka panjangnya khususnya sangat minim, pengetahuan mereka terhadap alat kontrasepsi spiral misalnya, menyatakan bahwa alat kontrasepsi ini tidak pantas untuk digunakan oleh istri karena menampakkan aurat pada pemasangan dan dapat mengganggu hubungan suami istri. Pengetahuan masyarakat tentang metode KB tradisional seperti senggama terputus cukup jelas. Ada beberapa


(54)

masyarakat yang masih melakukan metode KB tradisional tersebut. Untuk metode KB kalender dan pantang berkala tidak pernah dilakukan oleh PUS di Desa Secanggang karena butuh pemahaman yang benar tentang masa subur bagi istri. Pengetahuan yang rendah tentang alat kontrasepsi tidak bisa dipungkiri terjadi karena pendidikan ibu masih banyak yang tergolong rendah.

Selain dari faktor PUS sendiri, faktor organisasi juga memengaruhi dalam penggunaan alat kontrasepsi ini. Tidak tersedianya alat kontrasepsi dalam jumlah yang memadai juga berpengaruh terhadap rendahnya penggunaan alat kontrasepsi di Desa Secanggang.

Upaya yang dilakukan puskesmas sendiri adalah melakukan penyuluhan sederhana kepada ibu-ibu, hal ini dilakukan bagi ibu-ibu yang bertanya saja pada tenaga kesehatan di puskesmas terkait penggunaan alat kontrasepsi. Biasanya penyuluhan sederhana ini dilakukan ketika di puskesmas pada saat membawa anak sakit, posyandu, dan saat pertolongan persalinan. Penyuluhan secara massal tentang alat kontrasepsi belum pernah dilakukan. Kondisi ini diperparah lagi dengan rendahnya kesadaran ibu-ibu tentang pentingnya menggunakan alat kontrasepsi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya.


(55)

BAB V PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel nilai ekonomis anak dan dukungan suami memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan alat kontrasepsi, sedangkan variabel pengetahuan dan pengalaman tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan alat kontrasepsi di Desa Secanggang.

5.1 Variabel yang Memengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi

Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang

memengaruhi Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap penggunaan alat kontrasepsi di Desa Secanggang yaitu variabel nilai anak dan dukungan suami.

5.1.1 Variabel Nilai Ekonomis Anak

Hasil uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel nilai ekonomis anak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan alat

kontrasepsi (ρ=0,001<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa akan terjadi penurunan

penggunaan alat kontrasepsi jika disertai dengan peningkatan nilai ekonomis anak. Menurut Arnold dan Fawcett sebagaimana yang dikutip oleh Sulubara (2012), dengan memiliki anak, orang tua akan memperoleh hal-hal yang menguntungkan atau hal-hal yang merugikan. Nilai anak yang menguntungkan yaitu salah satunya memberikan manfaat ekonomi dan dapat membantu ekonomi orang tuanya dengan bekerja di sawah. Nilai anak dari segi ekonomis yaitu anak dipandang sebagai benda investasi, sumber tenaga kerja dan sebagai sumber penghasilan rumah tangga.


(56)

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2012) bahwa nilai ekonomis anak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keikutsertaan wanita PUS dalam program KB di Kecamatan Siantar Timur. Adanya pengaruh tersebut menandakan bahwa semakin baik kondisi sosial ekonomi masyarakat Siantar Timur maka semakin rendah keinginan ber KB.

Persepsi tentang nilai ekonomis anak berhubungan dengan status sosial ekonomi dalam penerimaan program KB. Pada kelompok pasangan suami isteri yang memiliki kestabilan ekonomi yang lebih tinggi, lebih besar niatnya menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini disebabkan karena ketergantungan ekonomi mereka pada anak lebih rendah sehingga mereka menganggap bahwa manfaat penggunaan kontrasepsi cukup besar.

Pasangan suami isteri yang memiliki kestabilan ekonomi yang rendah lebih kecil niatnya untuk menggunakan kontrasepsi. Hal ini disebabkan oleh tingkat kestabilan ekonomi rumah tangga mereka rendah, sehingga ketergantungan ekonomi mereka pada anak cukup tinggi. Mereka menganggap bahwa anak adalah salah satu sumber utama pendapatan dan karena itu nilai ekonomi anak bagi mereka cukup besar. Pandangan ini yang menyebabkan mereka kurang menerima manfaat penggunaan alat kontrasepsi (Effendi, 1989).

Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden bersuku Melayu yaitu 82,8 %. Mereka masih beranggapan bahwa anak merupakan anugerah dari Tuhan sehingga kita tidak boleh menghalangi kehadirannya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Apabila kita menggunakan alat kontrasepsi, sama dengan kita membunuh rejeki yang


(57)

banyak anak, sebab rezeki untuk makan telah diatur oleh Tuhan kepada masing-masing anak

.

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, penggunaan alat kontrasepsi yang rendah diduga adanya nilai anak yang kuat bagi orangtua di Desa Secanggang. Anak dinilai dari lima pilar nilai anak, kelima pilar itu adalah nilai anak berdasarkan aset, investasi, penghibur, musibah dan agama. Nilai anak berdasarkan aset artinya anak yang banyak akan dijadikan tenaga kerja yang mampu membantu pekerjaan orang tua baik di sawah maupun di rumah. Nilai anak berdasarkan investasi artinya anak yang banyak akan dijadikan jaminan bagi orang tua untuk kehidupannya di hari tua.

Nilai anak berdasarkan penghibur artinya anak dijadikan hiburan orangtua yang paling dekat dengannya, dengan mengurusi anaknya, melihatnya sehat-sehat, membuat orang tua bahagia. Nilai anak berdasarkan musibah artinya, dengan menyekolahkan anak juga mengeluarkan biaya yang tinggi sehingga terkadang ada rasa beban di pikiran orang tua dan menganggap bahwa anak adalah musibah, ada sebagian responden yang menyatakan bahwa banyak anak banyak resiko dan tidak ingin memiliki anak yang banyak. Nilai anak berdasarkan agama adalah anak merupakan harta orang tua yang paling berharga, anaklah yang akan mendoakan orang tua kelak agar orang tua diterima Tuhan di tempat yang sebaik-baiknya.

Sebanyak 30 responden (32,3%) tidak setuju dengan nilai ekonomi sebab, mereka berpandangan bahwa banyak anak belum tentu banyak rejeki, mengingat beban kehidupan yang tinggi di zaman sekarang, terutama untuk pendidikannya. Anak dapat membantu orang tua dalam mencari nafkah juga 19 (20,4%) responden


(58)

tidak setuju, sebab ada sebagian anak dari responden yang masih kecil, jadi belum bisa diharapkan untuk membantu orang tua. Begitu juga kaitannya dengan pernyataan anak adalah jaminan hidup di masa tua, sebanyak 10 responden (10,8%) tidak setuju dengan pernyataan ini sebab belum percaya dengan nasib anaknya di masa yang akan datang.

5.1.2 Variabel Dukungan Suami

Hasil uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel dukungan suami mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan alat

kontrasepsi (ρ=0,000<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan

penggunaan alat kontrasepsi jika disertai dengan peningkatan dukungan suami.

Menurut 0vita sebagaimana yang dikutip oleh Adhyani (2011), bahwa seorang istri di dalam pengambilan keputusan untuk memakai atau tidak memakai alat kontrasepsi membutuhkan persetujuan dari suami, sebab suami dipandang sebagai kepala keluarga, pelindung keluarga, pencari nafkah dan seseorang yang dapat membuat keputusan dalam suatu keluarga. Pengetahuan yang memadai tentang alat kontrasepsi, dapat memotivasi suami dan untuk menganjurkan istrinya memakai alat kontrasepsi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2012), bahwa dukungan suami mempunyai pengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi pada wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja Puskesmas Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.


(59)

Dari hasil wawancara di lapangan dengan salah seorang suami dari responden, suami tidak mendukung istrinya dalam menggunakan alat kontrasepsi disebabkan oleh karena masih kuatnya nilai agama yang dianut keluarga. Nilai agama telah menyatakan bahwa menggunakan alat kontrasepsi sama dengan membatasi amanah yang telah diberikan oleh Tuhan, sehingga apabila kita batasi maka kita berdosa. Paham ini berlaku bagi masyarakat yang masih menganut nilai religius yang tinggi. Tidak ada pembatasan bagi anak karena di dukung juga dengan nilai budaya yang berkembang bahwa banyak anak banyak rejeki dan tidak boleh membatasi anak karena setiap anak telah punya rejeki masing-masing sehingga kita wajib terima berapapun jumlah anak yang diberikan oleh Tuhan.

Selain faktor di atas, suami tidak mendukung istrinya untuk ber-KB, sebab suami takut dengan efek samping yang ditimbulkan apabila menggunakan KB, yakni takut bila istrinya gemuk dan pernah mendengar rumor tidak mendapat anak lagi. Selain itu, ada sebagian suami yang bekerja di luar desa atau merantau ke daerah lain sehingga tidak sering berjumpa dengan istrinya oleh karena itu, suami memutuskan tidak perlu ber-KB sebab tidak sering bertemu.

Berdasarkan pernyataan tentang dukungan suami, 26 responden (28,0%) menyatakan pernah disarankan untuk ber-KB oleh suaminya disebabkan takut memiliki anak yang banyak dan dengan tujuan untuk menjarangkan kehamilan. Bagi responden yang tidak diantarkan untuk memasang/ memeriksakan alat kontrasepsi yang akan digunakan disebabkan bidan yang datang langsung ke rumah dan langsung memberikan pelayanan KB, sehingga suami tidak perlu untuk mengantarkan istrinya.


(60)

5.2 Variabel yang Tidak Memengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi

Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang tidak memengaruhi Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap penggunaan alat kontrasepsi di Desa Secanggang yaitu variabel pengetahuan dan pengalaman.

5.2.1 Variabel Pengetahuan

Hasil uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan alat

kontrasepsi (ρ=0,608>0,05).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Gerungan (2004), yang mengatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel pengetahuan dalam penelitian ini disebabkan oleh karena ibu-ibu yang memiliki pengetahuan yang baik mempunyai perbuatan yang relatif sama dengan ibu-ibu yang memiliki pengetahuan yang buruk dan sedang.

Ibu-ibu yang berpengetahuan baik tidak memengaruhinya dalam menggunakan alat kontrasepsi disebabkan karena berbagai faktor, yakni adanya keinginan untuk tambah anak lagi (26,5 %), tidak adanya dukungan oleh suaminya (39,1 %), dan takut terhadap efek samping yang ditimbulkan (15,6 %). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Imroni (2009), bahwa pengetahuan tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap penggunaan alat kontrasepsi implan dalam program KB. Menurut BkkbN sebagaimana yang dikutip oleh Imroni (2009), pengetahuan seseorang individu tentang keluarga berencana dan alat kontrasepsi yang


(1)

2.8 Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 27

3.3.1 Populasi ... 27

3.3.2 Sampel ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.4.1 Data Primer ... 29

3.4.2 Data Sekunder ... 29

3.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 30

3.5.1 Variabel Bebas ... 30

3.5.2 Variabel Terikat ... 31

3.6 Aspek Pengukuran ... 32

3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas ... 32

3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat ... 32

3.7 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

4.2 Hasil Analisis Univariat ... 36

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 38

4.2.2 Deskripsi Variabel Pengetahuan ... 40

4.2.3 Deskripsi Variabel Pengalaman ... 42

4.2.4 Deskripsi Variabel Nilai Anak ... 44

4.2.5 Deskripsi Variabel Dukungan Suami ... 46

4.2.6 Deskripsi Variabel Penggunaan Alat Kontrasepsi ... 47

4.3 Hasil Analisis Bivariat ... 49

4.4 Hasil Analisis Multivariat ... 50

4.5 Hasil Wawancara dengan Bidan Desa ... 52

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Variabel yang Memengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi 54

5.1.1 Variabel Nilai Ekonomis Anak ... 54

5.1.2 Variabel Dukungan Suami ... 57

5.2 Variabel yang Tidak Memengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi 59

5.2.2 Variabel Pengetahuan ... 59

5.2.3 Variabel Pengalaman ... 60


(2)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 63 6.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan Akseptor baru

Tahun 2010 Provinsi Sumatera Utara ... ……….. 3

Tabel 1.2 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Secanggang Tahun 2011 ... 5

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Teknik Systematic Random Sampling di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013 ... 28

Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Bebas ... 32

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Terikat ... 32

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Penduduk di Desa Secanggang ... 34

Tabel 4.2 Distribusi Kategori Responden ... 37

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program KB ... 40

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Program KB ... 41

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Mengenai Program KB ... 43

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengalaman tentang Program KB ... 44

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Nilai Ekonomis Anak ... 45

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Nilai Ekonomis Anak ... 46

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami ... 46

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Suami ... 47


(4)

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan

Alat Kontrasepsi ... 49 Tabel 4.12 Hasil Analisis Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Dengan Uji Chi Square ... 50 Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Logistik ... 51


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model PRECEDE dari Green (1980) ... 20 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 24


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Lampiran 2 : Hasil Uji Regresi Logistik Lampiran 3 : Surat Pengantar Riset Lampiran 4 : Surat Izin Riset

Lampiran 5 : Surat Keterangan Selesai Riset Lampiran 6 : Foto Penelitian


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

1 68 145

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dengan Upaya Mengurangi Premenstrual Syndrome di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2013

1 92 159

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR

0 5 19

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 17

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 16

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 5

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 21