empedu, infiltrasi sel radang, serta adanya globula leukosit pada mukosa buluh empedu. pada stadium kronis tampak fokus-fokus radang granuloma, mineralisasi,
dan fibrosis Winarsih et al, 1996
2.3 Prosedur Operasional Standar Pemotongan Hewan di RPH
Pemotongan hewan di Rumah Pemotongan Hewan RPH harus dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
yang dalam hal ini Departemen Pertanian. Penetapan aturan maupun teknis pelaksanaan pemotongan di RPH dimaksudkan sebagai upaya penyediaan pangan
asal hewan khususnya daging ASUH aman, sehat, utuh dan halal. Untuk mendapatkan daging ASUH yang bersumber dari RPH maka sudah seharusnya
RPH memiliki prosedur operasional standar yang dijadikan dasar atau patokan dalam menyelenggarakan fungsi RPH sebagai tempat pemotongan, pengulitan,
pelayuan dan akhirnya penyediaan daging untuk konsumen Wahyudi, 2010. Prosedur operasional standar yang ditetapkan oleh Dirjen Peternakan
Departemen Pertanian adalah sebagai berikut:
a. Tahap Penerimaan dan Penampungan Hewan , prosedur operasional
meliputi: 1.
Hewan ternak yang baru datang di RPH harus diturunkan dari alat angkut dengan hati-hati dan tidak membuat hewan stress.
2. Dilakukan pemeriksaan dokumen surat kesehatan hewan, surat
keterangan asal hewan, surat karantina, dsb. 3.
Hewan ternak harus diistirahatkan terlebih dahulu di kandang penempungan minimal 12 jam sebelum dipotong.
4. Hewan ternak harus dipuasakan tetapi tetap diberi minum kurang lebih 12
jam sebelum dipotong. 5.
Hewan ternak harus diperiksa kesehatannya sebelum dipotong pemeriksaan antemortem.
b. Tahap Pemeriksaan Ante Mortem:
1. Pemeriksaan ante mortem dilakukan oleh dokter hewan atau petugas yang
ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Surat Keputusan BupatiWalikotaKepala Dinas.
2. Hewan ternak yang dinyatakan sakit atau diduga sakit dan tidak boleh
dipotong atau ditunda pemotongannya, harus segera dipisahkan dan ditempatkan pada kandang isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Apabila ditemukan penyakit menular atau zoonosis, maka dokter
hewanpetugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan harus segera mengambil tindakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
c. Persiapan PenyembelihanPemotongan , prosedur operasionalnya: