1. Judul:
BERSEPEDA MENJELAJAHI ATAP DUNIA
2. Penutup
Paragraf 28 Mungkin juga ini efek rasa syukur mendalam
setelah melakukan sesuatu yang di luar batas kemampuan dan selamat. Maka tidak perlu ragu
untuk mengepak semua perbekalan di atas sepeda dan pergi ke gunung tinggi. Jangan
pernah takut bermimpi. Kejarlah mimpi itu sampai ke Atap Dunia
Berdasarkan bukti-bukti pada paragraf di atas menunjukkan bahwa judul mewakili penutup. Keduanya memaparkan penjelajahan pegunungan Himalaya
menggunakan sepeda. Pada bagian penutup yang dibuktikan dengan pernyataan, “mengepak semua perbekalan” menunjukkan hal menjelajahi. Frasa “di atas
sepeda” menunjukkan menyertakan sepeda dalam perjalanan tersebut. Pernyataan yang berbunyi, “pergi ke gunung tinggi” menunjukkan secara implisit atap dunia,
yakni pegunungan Himalaya.
4.4.2 Intro
Intro memiliki keterkaitan hubungan makna atau koherensi dengan bagian lain dalam struktur penulisan feature. Intro berperan penting untuk menghantarkan
pembaca dalam mengetahui informasi maupun cerita dalam feature tersebut. Berikut hubungan antara intro dengan judul, tubuh, dan penutup.
4.4.2.1 Intro dan Judul
Letak intro berada setelah bagian judul dalam suatu wacana feature. Pada bagian judul secara langsung telah menjelaskan informasi maupun cerita yang akan
dipaparkan dalam keseluruhan wacana. Kemudian, lebih lanjutnya pada bagian intro memaparkan beberapa hal yang terkait informasi atau cerita tersebut. Bukti
keterkaitan antara intro dengan judul sama pembuktiannya keterkaitan makna antara judul dan intro dalam pembahasan di atas.
4.3.2.1 Intro dan Tubuh
Kesinambungan cerita dan makna dibuktikan dalam intro dan tubuh. Intro memaparkan beberapa hal cerita dan informasi, selanjutnya secara lebih rinci
penjabaran panjang lebar pada bagian tubuh. Hubungan antara intro dan tubuh sama pembuktiannya dengan hubungan tubuh dan intro di bagian bawah.
4.4.2.2 Intro dan Penutup
Bagian intro dan tubuh memiliki keterkaitan makna atau koherensi. Intro yang berisi pemaparan secara singkat informasi maupun cerita memiliki
kesinambungan dengan bagian penutup yang merupakan bagian untuk mengakhiri tulisan feature. Berikut akan diuraikan keterkaitan makna diantara keduanya.
1. Intro
Paragraf 1
Himalaya. Pegunungan besar di anak Benua Asia itu sudah lama hidup di dalam angan. Namun sama sekali
tak pernah mengira, suatu saat akan kujelajahi dengan sepeda. Sebuah ekspedisi pribadi selama 20 hari 289-
1710 yang bukan saja menembus batas ketahanan fisik dan mental, namun juga peziarahan batin yang
panjang.
2. Penutup
Paragraf 27 Derita fisik yang saya alami sering kali sirna oleh
kebesaran Himalaya
yang ditunjukkannya
di ketinggian. Sebuah lanskap alam luar biasa hasil
tumbukan lempeng benua mampu menstimulan otak untuk menghasilkan adrenalin dan melupakan rasa
sakit, mungkin seperti efek halusinogen.
Paragraf 28
Mungkin juga ini efek rasa syukur mendalam setelah melakukan sesuatu yang di luar batas kemampuan dan
selamat. Maka tidak perlu ragu untuk mengepak semua perbekalan di atas sepeda dan pergi ke
gunung tinggi. Jangan pernah takut bermimpi. Kejarlah mimpi itu sampai ke Atap Dunia
Antara bagian intro dan penutup memiliki keterkaitan makna. Hal ini dibuktikan dengan penjelajahan menggunakan sepeda dan derita fisik yang pendaki
alami. Pada bagian intro yang ditunjukkan kalimat 2 mengungkapkan bahwa pendakian menggunakan sepeda, kemudian pada bagian penutup, yakni paragraf
28 kalimat 2 memaparkan ajakan untuk tidak perlu ragu bersepeda di gunung tinggi. Derita fisik yang pendaki alami terdapat dalam intro kalimat 3 dan
didukung oleh penutup paragraf 27 kalimat 1.
4.4.3 Tubuh