klimaks dan penyengat. Dari penelitian itu, diperoleh hasil bahwa karakteristik feature sosok memenuhi 15 dari 16 karakteristik feature. Satu karakteristik
feature yang tidak terpenuhi adalah judul dicetak normal tipis dan miring. Dalam karya ilmiah ini, penelitian yang dibuat berbeda dengan penelitian-
penelitan sebelumnya. Perbedaanya akan tampak pada kajian penelitian. Peneliti ingin lebih mengkaji secara mendalam gaya bahasa dan struktur pada feature
perjalanan, khususnya pada majalah Intisari edisi Januari 2016. Feature perjalanan belum pernah diteliti oleh peneliti lain. Menurut peneliti, satu wacana
feature perjalanan cukup sebagai pembuktian akan kelengkapan serta ketepatan gaya bahasa dan struktur pada suatu wacana feature. Jika kajian tentang feature
perjalanan menggunakan gaya bahasa yang tepat dan sudah terstruktur, feature tersebut dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam penulisan feature secara
umum. Sebaliknya, jika dalam wacana feature tersebut terdapat kesalahan dalam gaya bahasa dan struktur penulisan, feature tersebut kurang dapat dijadikan
sebagai pedoman. Pada akhirnya, perbaikan yang dilakukan peneliti diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penulisan wacana feature yang baik
dan benar.
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Pengertian Feature
Feature memiliki arti yang luas. Setiap ahli memiliki pandangan sendiri dan berbeda-beda. Secara umum, Putra 2006: 82 mengutarakan bahwa feature
sebagai karangan khas. Berbeda halnya dengan Mohamad 1997: 9 yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memaparkan bahwa cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi
kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan. Yunus 2010: 48 mengungkapkan bahwa feature story report merupakan
laporan berita khas yang menyajikan informasi ringan dan fakta yang menarik perhatian pembaca. Feature menggunakan gaya penulisan yang berbeda dengan
berita berat. Feature menyajikan esensi berita berdasarkan sudut pandang atau pengalaman nyata, disajikan dengan gaya penulisan yang lebih sederhana. Ahli
lain, Mencher dalam Kurnia, 2002: 202 berpendapat bahwa feature sebagai tulisan penghibur entertaining. Feature hendak menyentuh kepekaan pembaca
akan masalah-masalah yang mengandung nilai-nilai human interest. Romli 2006: 22 memiliki pendapat bahwa feature adalah sebuah tulisan
jurnalistik. Namun, tidak harus mengikuti rumus klasik 5W+1H dan bisa dibedakan dengan news, artikel opini, kolom, dan analisis berita. Senada dengan
Romli, Sumadiria 2014: 154 berpendapat bahwa feature adalah cerita khas kreatif. Feature berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan,
atau aspek kehidupan. Tujuan feature ini untuk memberi informasi, sekaligus menghibur khalayak media massa.
Suhandang 2004:109 menyampaikan pendapat bahwa feature dapat diartikan sebagai artikel atau berita yang khusus dan istimewa. Cerita feature
bersifat khusus dan istimewa karena melibatkan perasaan. Feature bertujuan untuk bisa menarik perhatian dan dinikmati pembaca. Berdasarkan pendapat-
pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa feature berpijak pada jurnalistik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan yang memberikan informasi yang menarik dan menghibur yang pada akhirnya memberikan
gambaran bahwa feature adalah karangan yang khas.
2.2.2 Gaya Bahasa