Pengaruh Pajak Reklame dan Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah

oleh wajib pajak atau penanggung pajak, maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2 dua persen dari pokok pajak setiap bulan, dihitung dari kurang bayar atau terlambat dibayar dan ditagih dengan menerbitkan STPD. 3 Bagi wajib pajak atau penanggung pajak dengan cara taksasi jatuh tempo pajak terutang adalah 15 lima belas hari setelah masa pajak berakhir. 4 Apabila ketetuan tidak dipenuhi, maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen dari pokok pajak setiap bulan, dihitung dari pajak yang kurang bayar atau terlambat dibayar dan ditagih dengan menerbitkan STPD.

2.2.5. Pengaruh Pajak Reklame dan Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah

Otonomi daerah adalah pemberian wewenang yang lebih luas kepada daerah dalam mengatur, mengelola rumah tangganya sendiri. Berkaitan dengan hal ini, peranan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah sangat menentukan berhasil tidaknya menciptakan kemandirian tersebut Halim, 2001: 22. Pajak Daerah sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, telah mampu melaksanakan otonomi yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri Yani, 2002: 45. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dimana kesejahteraan tersebut dapat dipenuhi yaitu salah satunya dengan melalui adanya pembangunan kota seperti sarana dan prasarana yang fasilitasnya dapat dinikmati oleh masyarakat umum dan di bidang pendidikan seperti adanya program BOS Biaya Operasional Sekolah dan lain sebagainya. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 1 angka 5 Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia didasarkan atas asas desentralisasi, maka semua bidang pemerintahan yang diserahkan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi pada dasarnya menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten dan kota sepenuhnya. Kewenangan daerah kabupaten kota untuk memungut pajak daerah sebagai salah satu sumber penerimaan daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya dan mempunyai kontribusi paling besar terhadap Pendapatan Asli Daerah adalah sektor pajak reklame dan pajak hiburan, karena kedua pajak tersebut penerimaannya tergolong banyak. Sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah berasal dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, hasil perusahaan milik Daerah dan hasil pengelolan kekayaan milik Daerah yang dipisahkan dan lain- lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Halim, 2001: 110. Pajak Reklame dan Pajak Hiburan merupakan salah satu jenis pajak daerah di Pemerintahan Kota Surabaya yang pemasukan atau penerimaannya tergolong banyak maka pajak tersebut dapat memberikan sumbangan kepada Pendapatan Asli Daerah yang besar pula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pajak reklame dan pajak hiburan dapat berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Surabaya. Ketentuan mengenai Pajak Reklame dan Pajak Hiburan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa pajak reklame dan pajak hiburan merupakan salah satu pajak daerah kabupaten kota yang dapat menunjang penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Karena pajak reklame dan pajak hiburan merupakan sumber penerimaan yang sangat potensial karena tiap , tahun jumlahnya selalu meningkat sehingga dapat menyumbang kepada pemerintah daerah. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa salah satu syarat agar daerah dapat disebut daerah otonom adalah tersedianya sumber-sumber keuangan sendiri. Dengan adanya sumber-sumber keuangan itu, maka daerah diharapkan mempunyai pendapatan sendiri yang memadai untuk membiayai penyelenggaraan urusan-urusan rumah tangganya, paling tidak untuk membiayai kebutuhan rutinnya. Ini berarti bahwa wewenang dan kewajiban pemerintah pusat dan daerah tingkat atas tidak akan secara otomatis diserahkan kepada daerah akan tetapi senantiasa dengan memperhatikan kemampuan keuangannya. Dengan demikian, bahwa uang mempunyai fungsi yang paling penting dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, tanpa uang tidak mungkin kegiatan-kegiatan pemerintah daerah dapat terlaksana dengan baik. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya sebagai salah satu unsur pelaksana pemerintahan dibidang Pendapatan Pajak Daerah mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam menggali sumber pendapatan daerah yang berupa Pajak Reklame dan Pajak Hiburan. Oleh karena itu para pegawai dinas tersebut sudah seharusnya dapat memahami terhadap tugas dan kewajibannya dan mengatasi masalah-masalah, yang dihadapinya dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pajak reklame dan pajak hiburan merupakan pungutan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan penanganan yang lebih serius lagi, sehingga dari pungutan yang dilakukan dapat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan yang diharapkan pemerintah untuk dapat membiayai sendiri keuangan daerah.

2.3. Kerangka Pemikiran

Adapun dari penjabaran di atas diproyeksikan atau digambarkan, kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Uji Statistik Regresi Linear Berganda Pajak Reklame X1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Y Pajak Hiburan X2

2. 4. Hipotesis

Berdasarkan tujuan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: 1. Diduga Pajak Reklame berpengaruh signifikan terhadap