3.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut
mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang bisa dipakai diantaranya adalah metode Kolmogorov-
Smirnov Sumarsono, 2002: 40. Ukuran untuk menentukan normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov
Sumarsono, 2002: 43. a.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitas 5, maka distribusi adalah tidak normal.
b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitas 5, maka distribusi
adalah normal.
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang diperleh dari metode kuadrat terkecil biasa Ordinary Lest SquaresOLS merupakan model regresi yang
menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik Best Linear Unbias EstimatorBLUE. Untuk menghasilkan pengambilan
keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga
asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda
yaitu:
a. Tidak ada multikolonearity
b. Tidak ada autokorelasi
c. Tidak boleh ada heteroskedastisity
Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE,
di bawah ini akan dijelaskan masing-masing asumsi dasar dari BLUE yaitu sebagai berikut:
Algifari, 2000: 83.
3.4.2.1. Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda, ada korelasi antar
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali 2006: 100. Pengambilan keputusan untuk mendeteksi autokorelasi menurut
besaran DW Durbin-Watson :
Hipotesis nol keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau
negatif Tolak
No desicison Tolak
No desicison Tidak ditolak
0 d dl dl
≤ d ≤ du 4
– dl d 4 4 – du
≤ d ≤ 4 - dl du d 4 - du
3.4.2.2. Multikolinear
Multikoliner adalah untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Pendeteksian adanya multikolinier dengan Mengetahui nilai ”pembengkakan varians” atau Varians inflation Factor VIF.
VIF dapat dihitung dengan rumus: VIF = 1
I – R
2
j Apabila nilai VIF
≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 maka persamaan regresi linier berganda tersebut tidak
terkena multikolinier Ghozali, 2006: 95-96.
3.4.2.3. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas, untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu e mempunyai varians
yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Situasi atau gejala yang terjadi tersebut disebut
gejala heterokedastisitas. Identifikasi heterokedastisitas dapat menggunakan korelasi rank Spearman Santoso, 2009.
Adapun kriteria uji heterokedastisitas sebagai berikut :
- Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan 0,05 maka berarti tidak terjadi heterokedastisitas.
- Apabila nilai signifikan hitung sig ≤ tingkat signifikan
0,05 maka berarti terjadi heterokedastisitas.
3.5. Uji Hipotesis