4.3.1.1.2. IW Kabupaten Pacitan
Dari tabel diatas terlihat bahwa IW Pacitan mulai dari tahun 2004-2008 semakin besar ini artinya bahwa pendapatan perkapita di Kabupaten Pacitan
semakin tidak merata pembagiannya.
4.3.1.1.3. IW Kabupaten Probolinggo
Dari tabel diatas maka bisa kita simpulkan terlihat bahwa indek WilliamSon Kabupaten Probolinggo semakin menurun ini artinya semakin
tidak senjang dalam pembagian pendapatan perkapita.
4.3.2 Pendapatan
Perkapita Dengan Pertumbuhan Ekonomi
4.3.2.1. Tabel IW Pendapatan Perkapita Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Kotamadya Surabaya, Kabupaten Pacitan Dan Kabupaten
Probolinggo.
Tahun IW Kotamadya
surabaya IW Kabupaten
pacitan IW Kabupaten
probolinggo
2004 0.268 0.266
0.137 2005 0.389
0.257 0.193
2006 0.241 0.217
0.193 2007 0.189
0.106 0.0569
2008 0.227 0.075
0.025
Sumber tabel:1.2.3.4.5.6.7.8 diolah
51
4.3.2.1.1. IW Pendapatan Perkapita Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Kotamadya Surabaya.
Dari tabel diatas ternyata Indek Williamson , menunjukan angkanya semakin turun ini artinya pertumbuhannya bermanfaat bagi kesejahteraan
masyarakat Kotamadya Surabaya dan kadang tidak bermanfaat.
4.3.2.1.2. IW Pendapatan Perkapita Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Pacitan
Dari tabel diatas ternyata Indek Williamson, kabupaten pacitan menunjukan angka yang semakin turun ini artunya pertumbuhan ekonominya
dapat membuat masyarakat Kabupaten Pacitan sejahtera.
4.3.2.1.3. IW Pendapatan Perkapita Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Probolinggo
Dari tabel diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Indek Williamson menunjukan fluktuasi artinya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Probolinggo
kadang bermanfaat dan kadang tidak bermanfaat.
52
4.3.3. Analisis Tipologi Daerah
Untuk melihat tipologi daerah maka data yang kita gunakan adalah pertumbuhan ekonomi dan perkrmbangan pendapatan perkapita di Jawa Timur,
Surabaya, Pacitan, dan Probolinggo. Untuk itu dapat kita buat suatu tabel sebagai berikut:
Tabel 18.
Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi Dan Rata-Rata Perkembangan Pendapatan Perkapita Di Jawa Timur,
Kotamadya Surabaya, Kabupaten Pacitan, Dan Kabupaten Probolinggo
Daerah Rata-Rata Pertumbuhan
Ekonomi Rata-Perkembangan
Pendapatan perkapita
Jawa timur 5,89Gp
15,55Pkp Surabaya 6,85Gk
16,97Pkk Pacitan 4,47Gk
14,24Pkk probolinggo 5,38Gk
15,59Pkk
Sumber Tabel 1,2,3,4,5,6,7,8
Keterangan : Gp = Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Kotamadya Pkp = Pendapatan Perkapita Provinsi
Pkk = Pendapatan Perkapita Kabupaten Kotamadya
Dari tabel tersebut maka dapat kita buat tipe daerah sebagai berikut :
53
Tabel 19 Kriteria Tipe Daerah:
GpGk GpGP
PkpPkk Daerah tumbuh tapi tidak
sejahtera PkpPkk
Daerah tidak tumbuh tapi sejahtera Daerah tumbuh dan sejahtera
Dari perhitungan tabel 18 dan criteria tabel 19 maka dapat kita lihat tipe Daerah Kotamadya Surabaya :
Gp = 5,89 Gk = 6,85 Pkp = 15,55 Pkk = 16,97
Maka Kotamadya Surabaya termasuk daerah = Tumbuh dan Sejahtera Karena : Kotamadya Surabaya merupakan daerah pusat pertumbuhan di Jawa Timur
banyak indutri dan pusat perdagangan, sehingga Kotamadya Surabaya tipe Daerah tumbuh dan Sejahtera.
Kabupaten Pacitan : Gp = 5,87 Gk = 4,47
Pkp = 15,55 Pkk = 14,24 Berarti kabupaten pacitan termasuk daerah=Tidak Tumbuh dan Daerah Tidak
Sejahtera. Karena : Kabupaten Pacitan adalah Daerah yg terpencil dibandingkan dengan
Daerah-daerah lain di Jawa Timur , Daerah ini mempunyai potensi pertanian dan
54
55 kerajinan masyarakat, marmer dan daerah ini termasuk Daerah dengan pendapatan
perkapita terkecil di Jawa Timur, sehingga Daerah ini termasuk Tipe Daerah tidak tumbuh dan tidak Sejahtera.
Kabupaten Probolinggo : Gp = 5,89 Gk = 5,38
Pkp = 15,55 Pkk = 15,59 Maka Kabupaten Probolinggo termasuk daerah =Tidak Tumbuh Tapi Sejahtera.
Karena : Kabupaten Probolinggo banyak Investasi usaha kecil menengahUKM sehingga pertumbuhan ekonominya tidak besar tetapi Pendapatan Perkapitanya besar,
sehingga Daerah tersebut mempunyai tipe Daerah tidak Tumbuh tetapi Sejahtera.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di Kotamadya Surabaya, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten
Probolinggo yang telah di lakukan terlebih dahulu maka dapat di simpulkan Dan di uraian pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai beriku:
1. Dengan mengunakan teknis analisa pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan maka dapat di tentukan sekto-sektor perdapatan perkapitanya, cenderung untuk mempercepat laju pendapatan perkapita,
berikut ini rincian kesimpulan dari perhitungan dari pendapatan perkapita pada masing-masing daerah kawasan satuan daerah
pembangunan: a.
Kotamadya Surabaya mempunyai sektor-sektor yang berflutuasi terhadap potensi pendapatan perkapita di dalam bidang
perekonomian Kota madya Surabaya, adapun sektor yang sangat berpengaruh dalam pendapatan perkapita Kota madya Surabaya
meliputi pendapatan perkapitanya, kadang senjang dan kadang tidak senjang, hal itu terjadi di pembagian pendapatan perkapitanya dari
tahun 2004-2008 b.
Kabupaten Pacitan mempunyai pembagian sektor-sektor pendapatan perkapita terhadap potensi pendapatan perkapita didalam bidang
56