Produk Domestik Regional Bruto

Model Core Periphery menekankan analisanya pada hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara pembangunan kota core dan desa periphery. Menurut teori ini, gerak langkah pembangunan daerah perkotaan akan lebih banyak ditentukan oleh keadaan desa-desa sekitarnya. Sebaliknya corak pembangunan daerah pedesaan tersebut juga dapat ditentukan oleh arah pembangunan daerah perkotaan. Dengan demikian aspek interaksi antar daerah sangat ditonjolkan Syafrizal, 1985 : 334. Adapun teori pusat pertumbuhan growth pole theory memandang lokasi industri sebagai fungsi dari cabang penting industri tersebut. Wilayah semacam inilah yang akan mampu mengembangkan wilayah-wilayah di sekitarnya. Tidak mengherankan bahwa konsep yang dikemukakan adalah pengembangan industri di wilayah tertinggal. Intervensi diarahkan kepada lokasi industri. Tujuan intervensi ialah menciptakan hubungan antar wilayah yang memiliki perbedaan reit pertumbuhan. Instrument program mencakup subsidi, pengembangan wilayah industri, serta penyediaan akses modal kerja langsung dari pemerintah. Syafrizal, 1985 : 335.

2.2.3. Produk Domestik Regional Bruto

Definisi Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah “total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah regional tertentu dalam waktu tertentu biasanya dalam waktu satu tahun” Anonim, Jawa Timur, 2004 : 2. PDRB ini digunakan untuk berbagai tujuan seperti mengukur perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah, kontribusi sektor, ketimpangan pendapatan dan sebagainya. Metode perhitungan PDRB dapat dibagi dalam dua metode tidak langsung adalah perhitungan yang menggunakan data daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali dari sumber daerah itu sendiri. Sedangkan metode tidak langsung adalah perhitungan dengan menggunakan data dari sumber nasional yang dialokasikan ke masing- masing daerah. Metode langsung dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu pendekatan produksi ; pendekatan pendapatan ; dan pendekatan pengeluaran, yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut : 1. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan menjadi sembilan sektor atau lapangan usaha, yaitu sektor pertanian ; pertambangan dan penggalian ; industri pengolahan ; listrik gas dan air bersih ; konstruksi ; perdagangan, hotel dan restoran ; pengangkutan dan komunikasi ; jasa keuangan, persewaan dan jasa perusahaan ; dan jasa-jasa. 2. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji ; sewa tanah ; bunga modal ; dan keuntungan. 3. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir, yaitu : konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah ; pembentukan modal tetap domestik bruto ; perubahan stock ; ekspor netto , dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Angka-angka pendapatan regional dalam beberapa tahun akan menggambarkan adanya kenaikan atau penurunan tingkat pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Kenaikan penurunan itu dapat dibedakan oleh dua faktor : a. Kenaikan penurunan riil yaitu kenaikan penurunan tingkat pendapatan yang tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga. Bila terjadi kenaikan riil pendapatan penduduk didaerah tersebut meningkat, artinya kenaikan PDB tidak tercampur dengan inflasi. b. Kenaikan penurunan pendapatan yang disebabkan karena adanya faktor perubahan harga. Bila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya disebabkan karena adanya inflasi karena ada kenaikan harga maka walaupun pendapatan meningkat tetapi jumlah barang yang mampu dibeli belum tentu meningkat,. Oleh karena itu untuk mengetahui pendapatan yang sebenarnya riil, faktor inflasi ini terlebih dahulu harus dikeluarkan. PDRB yang didalamnyamasih ada unsur inflasi dinamakan PDRB atas harga dasar berlaku. Tarigan, 2005 : 25 Untuk mengetahui apakah daya beli masyarakat meningkat atau tidak, maka pendapatannya harus dibandingkan dalam nilai konstan. Harga konstan artinya harga produk didasarkan pada tahun tertentu. Tahun yang dijadikan patokan harga itu disebut tahun dasar. Pada tahun 1995, BPS baru saja menggeser tahun dasar bagi penentuan harga konstan yaitu dari tahun 1983 menjadi tahun 1993 Tarigan, 2005 : 21.

2.3. Sembilan Faktor PDRB

Pertumbuhan ekonomi di perlukan guna menggerakkan dan memacu pembangunan di berbagai bidang sekaligus pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Ada sembilan 9 sektor ekonomi atau kelompok lapangan usaha yang umumnya dapat dihitung dalam PDB atau PDRB jika dalam lingkup regional daerah. Adapun kesembilan sektor tersebut yaitu Anonim, 2004 : 12 : 1. Sektor pertanian, 2. Sektor pertambangan dan penggalian, 3. Sektor industri pengolahan, 4. Sektor listrik, gas dan air bersih, 5. Sektor bangunan, 6. Sektor perdagangan, hotel dan restoran, 7. Sektor pengangkutan dan komunikasi,