Pengujian Autokolerasi Pengujian Multikolinearitas Pengujian Autokolerasi

56

4.3.1.2. Hasil Pengujian Regresi Asumsi Klasik

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi yang diperoleh dari model kuadrat terkecil biasa ordinary least squares merupakan model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias yang terbaik Best linear Unbias Estimator BLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi klasik yaitu :

a. Pengujian Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Imam Ghozali, 2006 : 95. Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai DW sebesar 0,875. Berdasarkan table DW dengan jumlah sample n = 30 dan variabel independen k = 2 dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh nilai d L = 1,284 dan d U = 1,567. Nilai DW 0,875 terletak antara 0 dan d L

b. Pengujian Multikolinearitas

1,284 dan terletak di daerah ada autokorelasi positif; sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi tidak dapat dipenuhi. Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. 57 Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Pengujian Multikolinier No Variabel Tolerance VIF Keterangan 1 Return On Equity X 1 0,997 1,003 Terjadi Multikolinier 2 Deviden Payout Ratio X 2 0,997 1,003 Terjadi Multikolinier Sumber : Lampiran 4 Hasil uji Multikolinieritas menunjukkan nilai VIF X1=1,003 dan X2=1,003 kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas penelitian dapat dipenuhi.

c. Pengujian Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas diperoleh dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program SPSS 13.0 dengan melihat Rank Spearman’s Correlation . Hasil pengujian Rank Spearman’s dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas No Variabel Nilai mutlak dari residual Taraf Signifikansi Keterangan 1. Return On Equity X 1 0,531 0,001 Non Heteroskedastisitas 2 Deviden Payout Ratio X 2 0,462 0,005 Non Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas 58 penelitian menunjukkan nilai signifikansi variabel X1=0,001 dan X2=0,005 0,05; berarti terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas tidak dapat dipenuhi.

4.3.2. Hasil Perbaikan Data

Pada data sebelumnya terdapat nilai ≤ 0 negative yang dibaca sebagai missing value dalam olah data SPSS: sehingga terdapat missing value untuk variabel X1=6 data; X2=20 data; dan Y=1 data. Dengan demikian olah data selanjutnya dengan regresi berganda hanya dilakukan terhadap data X1, X2, dan Y yang lengkap, yaitu 10 data saja. 4.3.2.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah uji regresi OLS Ordinary least Square. Berikut hasil uji normalitas: Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 10 .0000000 1.70461046 .148 .148 -.131 .469 .980 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Res idual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber: lampiran 4 59 Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih dari dari 0,05 yaitu sebesar 0,980, dimana nilai tersebut telah sesuai dengan kriteria bahwa sebaran data disebut berdistribusi normal apabila memiliki taraf signifikan 0,05. 4.3.2.2. Hasil Pengujian Regresi Asumsi Klasik Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi yang diperoleh dari model kuadrat terkecil biasa ordinary least squares merupakan model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias yang terbaik Best linear Unbias Estimator BLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi klasik yaitu :

a. Pengujian Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Imam Ghozali, 2006 : 95. Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai DW sebesar 2,461. Berdasarkan table DW dengan jumlah sample n = 10 dan variabel independen k = 2 dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh nilai d L = 0,699 dan d U = 1,641. Nilai DW 2,461 terletak antara 4- d U 2,359 dan 4- 60 d L

b. Pengujian Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitability, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Market to Book Value Ratio, Corporate Tax, Sales Growth, dan Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

3 68 128

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEVIDEN PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (PBV) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20