27
perusahaan mengingat para investor lebih cenderung memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya.
Return on Equity = Equity
Income Net
Jumingan. 2008:245 Rasio ini dipergunakan untuk mengetahui kemampuan, perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih
bila dukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus. Harahap.2001:305
2.2.5. Deviden Payout Ratio DPR
Deviden Payout Ratio adalah perbandingan antara deviden yang
dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi Deviden Payout Ratio akan
menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena memperkecil laba ditahan. Tetpi
sebaliknya Deviden Payout Ratio semakin kecil akan merugikan para pemegang saham investor tetapi internal financial perusahaan semakin
kuat. Deviden Payout Ratio=
saham lembar
per laba
saham lembar
per Deviden
Menurut Gitosidarmo dan Basri 2002:232 besar kecilnya Deviden Payout Ratio
, dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
28
1. Faktor likuidits
Semakin tinggi likuditas akan emningkatkan Deviden Payout Ratio dan sebaliknya semakin rendah likuiditas akan menurunkan Deviden
Payout Ratio .
2. Kebutuhan dana untuk melunasi hutang
Semakin besar untuk melunasi hutang baik untuk obligasi hipotek dalam tahun tersebut yang diambilkan dari kas maka akan berakibat
menurunkan Deviden Payout Ratio dan sebaliknya. 3.
Tingkat ekspansi yang direncanakan Semakin tinggi tingkat ekspansi yang direncanakan oleh perusahaan
berakibat mengurangi Deviden Payout Ratio karena laba yang diperoleh diprioritaskan untuk penambahan aktivitas.
4. Faktor pengawasan
Semakin terbukanya perusahaan atau semakin banyaknya pengawas cenderung akan memperkuat modal sendiri sehingga mengakibatkan
kenaikan deviden Deviden Payout Ratio, dan sebaliknya semakin tertutup perusahaan akan menurunkan Deviden Payout Ratio.
5. Ketentuan-ketentuan dari pemerintah
Ketentuan-ketentuan tersebut dimaksud adalah yang berkaitan dengan laba perusahaan maupun pembayaran deviden.
29
6. Pajak kekayaanpenghasilan dari pemegang saham
Apabila para pemegang saham adalah ekonomi lemah yang bebas pajak maka Deviden Payout lebih tinggi dibanding apabila pemegang
saham para ekonomi kuat yang kena pajak.
2.2.6. Price to Book Value PBV
Rasio harga saham per nilai buku PBV digunakan untuk mengukur apakah harga saham harga pasarnya diperdagangkan di atas atau di bawah
nilai buku saham tersebut. Menurut Sugiono dan Untung 2008:74 price to book value
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar semakin
percaya akan prospek perusahaan tersebut di masa depan. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio harga saham per nilai buku adalah
sebagai berikut :
saham lembar
per pasar
harga saham
lembar per
buku nilai
buku nilai
per saham
Harga =
Jika angka PBV di bawah satu, maka dapat dipastikan bahwa harga pasar saham tersebut lebih rendah daripada nilai bukunya. “Sebagai suatu
perusahaan yang memiliki manajemen yang baik maka diharapkan PBV perusahaan tersebut setidaknya adalah satu atau dengan kata lain diatas dari
nilai bukunya”. Sugiono, 2004:74 Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah saham dengan nilai
PBV rendah tidak akan diminati oleh investor ? Jawabannya tergantung dari tujuan investasinya. Angka satu yang menjadi patokan minimal untuk
30
sebuah perusahaan dengan manajemen yang baik tidak serta merta menjadi tolok ukur yang pasti. Motivasi investor dalam melakukan investasi juga
menjadi pertimbangan tersendiri. Tidak sedikit investor yang membeli saham dengan nilai PBV yang rendah untuk menjadikan pemegang
mayoritas, sehingga dapat memutuskan kemana arah tujuan perusahaan.
2.2.7. Pengaruh Return On Equity terhadap Price To Book Value