3.1.1. Sikap dan Pengukurannya
Sikap pembaca yang berumur 17 tahun keatas tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman CKA di Jawa Pos dilihat dari seluruh aspek sikap
meliputi kognitif yaitu pengetahuan pembaca tentang program Ciptakan Kampung Aman atau sejauh mana pembaca mengerti informasi program tersebut. Pada
aspek afektif yaitu mengetahui bagaimana perasaan pembaca tentang diadakannya program Ciptakan Kampung Aman apakah senang atau tidak senang sedangkan
aspek konatif adalah sejauh mana pembaca mau melakukan program tersebut. Sehingga pada akhir penelitian didapatkan hasil akhir berupa penilaian dari
keseluruhan aspek apakah itu positif, netral atau negatif. Adapun sikap pembaca Jawa Pos dapat dibedakan dalam tiga hal, yaitu
komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif . 1.
Komponen kognitif berkaitan dengan keyakinan atau kepercayaan masyarakat mengenai Pemberitaan
Ciptakan Kampung Aman. Pengetahuan seseorang didasarkan pada tingkat pendidikan. Jika tingkat
pendidikan seseorang tinggi maka akan mudah untuk memahami suatu informasi. Pengetahuan ini kemudian akan memberikan keyakinan tertentu
dalam diri individu terhadap objek sikap. Pengetahuan disini berupa pengetahuan mengenai keamanan lingkungan, pengetahuan adanya
roadshow Ciptakan kampung aman, pengetahuan masyarakat tentang program Ciptakan Kampung Aman yang lebih memfokuskan pada system-
sistem keamanan lingkungan, serta kesadaran masyarakat akan menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan seperti membuat pos kamling,
mensosialisasikan kepada masyarakat melalui penyuluhan ataupun memasang spanduk-spanduk untuk tetap waspada, tertib dan menjaga
keamanan lingkungan sekitar untuk mengurangi terjadinya tindak kriminalitas serta dampak positif lainnya dari Pemberitaan Ciptakan
Kampung Aman.
2. Komponen afektif dibentuk oleh aspek perasaan terhadap objek
komponen ini berkaitan dengan aspek emosional dari pembaca Jawa Pos tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman. Seperti misalnya,
perasaan suka atau tidak suka, nyaman dan tidak nyaman terhadap adanya Pemberitaan Ciptakan Kampug Aman. Adapun perasaan- perasaan
tersebut seperti nyaman dengan adanya pos kamling, penyuluhan- penyuluhan keamanan yang ditangani dengan baik, serta adanya roadshow
di beberapa kecamatan.
3. Komponen konatif berkaitan dengan kecenderungan masyarakat
memberikan respon positif, netral atau negatif tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman. Pada aspek ini seseorang berperilaku sesuai
dengan keinginannya sendiri. Jika program ini membawa dampak yang baik maka mereka akan melakukan program tersebut. Jika respon yang
diterima itu positif maka masyarakat mendukung serta melakukan melakukan program tersebut. Namun, bila masyarakat bersikap negatif
maka kecenderungannya akan mengkritik program tersebut. Sedangkan sikap netral akan muncul jika masyarakat tidak konsisten dalam
melakukan tindakan dari Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman. Tindakan – tindakan dalam hal ini seperti tindakan membiasakan diri
untuk menjaga keamanan lingkungan dengan cara mengadakan program siskamling, mengelolah pos kamling sedemikian rupa, keikutsertaan dalam
program-program tersebut, dan mensosialisasikan program tersebut.
Untuk mengetahui sikap pembaca Jawa Pos tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman CKA disurat kabar Jawa Pos diukur dengan alternatif pilihan
yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif dinyatakan dengan jumlah skor. Dalam
pemberian skor pernyataan sikap yang bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap Azwar, 1997:161 sebagai berikut
1. Sangat tidak setuju
diberi skor 1 2.
Tidak setuju diberi skor 2
3. Setuju
diberi skor 3 4.
Sangat setuju diberi skor 4
Untuk pilihan jawaban “Netral” sengaja tidak dicantumkan dalam kuesioner, responden di arahkan untuk tidak menjawab “Netral” dengan alasan:
1. Jawaban ini memiliki arti ganda, bias diartikan belum dapat memberikan
jawaban, netral atau ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda ini tidak diharapkan dalam instrumen.
2. Jawaban “Netral” menimbulakan kecenderungan untuk menjawab “Netral”,
terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.
3. Jawaban “Netral” akan menghilangkan banyak data penelitian, sehingga
mengurangi banyak informasi yang dapat dijaring dari responden Hadi, 2000: 20.
Berdasarkan jumlah skor jawaban yang diterima dari masing-masing pertanyaan, maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar
interval dari sikap yang diukur dari tiap aspek sikap yang terbentuk apakah positif, netral atau negatif, selanjutnya dari penilaian 3 aspek tersebut dapat ditentukan
sikap pembaca yang terbentuk apakah itu positif, netral atau negatif. Jika aspek yang terbentuk positif maka sikap yang terbentuk menyatakan sikap positif, Jika
aspek yang terbentuk netral maka sikap yang terbentuk menyatakan sikap netral, dan Jika aspek yang terbentuk negatif dalam artian tidak mendukung maka sikap
yang terbentuk menyatakan sikap negatif. Untuk mengetahui tingkatan tersebut dengan menggunakan rumus :
Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban terendah Jenjang yang diinginkan
Range = 72 – 18 3
= 54 = 18 3
Nilai skor tertinggi = 4 pilihan SS x 18 Jumlah pertanyaan = 72
Nilai skor terendah = 1 Pilihan STS x 18 Jumlah terendah = 18
Jadi penentuan kategorinya adalah : 1. sikap negatif
= 18 – 36 terendah : Dikatakan negatif apabila pembaca sikap tidak mendukung adanya
program ini. 2. sikap netral
= 36 – 54 sedang : Dikatakan netral apabila pembaca
hanya menunjukkan sikap netral 3. sikap positif
= 54 – 72 tertinggi : Dikatakan positif apabila pembaca menunjukkan sikap mendukung
adanya program ini. Kemudian apabila skor dan tingkat interval dari tiap-tiap kategori
diketahui, maka hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dan di analisis. Sikap pembaca Jawa Pos yang berusia 17 tahun keatas terhadap program Ciptakan
Kampung Aman dikategorikan ke dalam tiga 3 kategori yaitu positif, negatif dan netral. Dikatakan positif jika masyarakat Surabaya tersebut melakukan tindakan
dari point-point Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman di surat kabar Jawa Pos, sementara dikatakan negatif jika masyarakat Surabaya tidak melakukan tindakan
sama sekali dari point-point Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman di surat kabar Jawa Pos dan dikatakan netral jika masyarakat Surabaya tidak konsisten dalam
melakukan tindakan dari point-point Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman.
3.1.2. Pembaca Jawa Pos