3. Sikap tidak menerima, masyarakat menolak berita tentang Pemberitaan
Ciptakan Kampung Amana tau menganggap hanya sebagai pengetahuan saja.
4. Sikap sangat tidak menerima, masyarakat tidak hanya menolak namun
juga tidak menyetujui berita tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dijelaskan bahwa akan terjadi perubahan sikap komunikan apabila komunikasi yang dilakukan antara
komunikator dengan komunikan mempunyai efek, apabila komunikasi dilakukan antara komunikator dengan komunikan “gagal” maka tidak akan terjadi perubahan
sikap pada komunikan. Dalam penelitian ini menunjukkan kecenderungan sikap positif, netral, atau negative dengan melihat jumlah skor yakni sangat tidak
setujun STS, tidak setuju TS, setuju S dan sangat setuju SS. Dengan demikian dapat dipertegas bahwa untuk mengetahui sikap komunikan dapat
diketahui melalui efek komunikasi.
2.1.2 Pembaca Sebagai Khalayak Media Massa
Dinamika masyarakat dalam memperoleh serta membaca suatu informasi atau berita di media massa jelas menentukan seberapa jauh media massa tersebut
dalam hal ini adalah media massa cetak surat kabar itu mempunyai dampak yang menyentuh dalam kehidupan masyarakat, meliputi: aspek kepribadian khalayak
secara emosional, intelektual maupun social. Setiap proses komunikasi selalu ditujukan kepada pihak tertentu sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator. Masyarakat disini adalah mereka yang menjadi pembaca dari media massa cetak surat kabar yang bersangkutan dimana pembaca tersebut heterogen,
anonim dan banyak sekali jumlahnya, serta berasal dari semua lapisan social dalam sosiologi komunikasi massa Sutaryo, 2005:114.
Khalayak sasaran target audience dalam penelitian ini adalah pembaca surat kabar Jawa Pos akan di dalam penelitian ini dilakukan pada responden
berusia 17 tahun keatas. Dengan alasan karena pada usia ini seseorang telah memiliki kemampuan intelektual maupun keterampilan dalam menganalisa
sebuah berita dan ditunjang dengan sikap pandangan yang lebih realistis terhadap lingkungan sosialnya sehingga dapat mengikuti perubahan zaman Dariyo,
2004:66.
2.1.3 Program Ciptakan Kampung Aman
Jawa Pos sebagai surat kabar harian masyarakat Surabaya bersama dengan Polwiltabes Surabaya dan pemkot Surabaya mensosialisasikan program Ciptakan
Kampung Aman. Inti dari program ini adalah mengajak warga untuk peduli dan menjaga keamanan lingkungan dengan menciptakan program-program keamanan
baru untuk menjaga lingkungannya dari segala bentuk tindak kriminalitas. Program Ciptakan Kampung Aman akan memberikan penghargaan bagi
kecamatan yang menciptakan program keamanan paling menarik dan bermanfaat agar dapat menjadi panutan bagi kecamatan-kecamatan lainnya. Program
Ciptakan Kampung Aman juga mengadakan road show ke beberapa kecamatan, kegitannya meliputi panggung hiburan warga, lomba memasak mie oleh ibu-ibu,
lomba jula-juli serta talk show yang menjadi ajang curhat warga dengan pemimpin kepolisian dam pemkot. Program Ciptakan Kampung Aman ini
terselenggara atas dukungan dari beberapa sponsor. Dengan adanya program ini diharapkan timbul kepedulian warga untuk menciptakan lingkungan yang aman
dari segala tindak kriminalitas sehingga tercipta lingkungan yang nyaman. Peduli disini tidak hanya cukup dengan kata-kata tetapi harus diikuti tindakan konkret,
meski itu dimulai dari tindakan kecil. Program Ciptakan Kampung Aman ini selama 1 bulan Juni – Juli
mengulas tentang kegiatan warga di beberapa kecamatan dalam menjaga keamanan lingkungan, serta kegiatan road show yang diselenggarakan di beberapa
kecamatan di Surabaya dan dicetak di halamanbagian metropolis halaman ke-2 dari halaman belakang di media Jawa Pos.
2.2. Surat Kabar