Pembaca Jawa Pos Berita Ciptakan Kampung Aman

Jadi penentuan kategorinya adalah : 1. sikap negatif = 18 – 36 terendah : Dikatakan negatif apabila pembaca sikap tidak mendukung adanya program ini. 2. sikap netral = 36 – 54 sedang : Dikatakan netral apabila pembaca hanya menunjukkan sikap netral 3. sikap positif = 54 – 72 tertinggi : Dikatakan positif apabila pembaca menunjukkan sikap mendukung adanya program ini. Kemudian apabila skor dan tingkat interval dari tiap-tiap kategori diketahui, maka hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dan di analisis. Sikap pembaca Jawa Pos yang berusia 17 tahun keatas terhadap program Ciptakan Kampung Aman dikategorikan ke dalam tiga 3 kategori yaitu positif, negatif dan netral. Dikatakan positif jika masyarakat Surabaya tersebut melakukan tindakan dari point-point Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman di surat kabar Jawa Pos, sementara dikatakan negatif jika masyarakat Surabaya tidak melakukan tindakan sama sekali dari point-point Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman di surat kabar Jawa Pos dan dikatakan netral jika masyarakat Surabaya tidak konsisten dalam melakukan tindakan dari point-point Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman.

3.1.2. Pembaca Jawa Pos

Pembaca Jawa Pos yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat atau penduduk kota Surabaya yang memiliki KTP Surabaya dan berdomisili di Surabaya, yang membaca harian Jawa Pos berusia dari 17 tahun – 40 tahun. Pembaca Jawa Pos ini merupakan khalayak sasaran target audience. Dengan alasan karena pada usia ini seseorang telah memiliki kemampuan intelektual maupun keterampilan dalam menganalisa sebuah berita dan ditunjang dengan sikap pandangan yang lebih realistis terhadap lingkungan sosialnya sehingga dapat mengikuti perubahan zaman Dariyo, 2004:66.

3.1.3. Berita Ciptakan Kampung Aman

Berita Ciptakan Kampung Aman adalah sebuah berita yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca Jawa Pos khususnya di Surabaya bahwa sebenarnya masyarakat perlu menjaga keamanan dan ketertiban lingkungannya agar terhindar dari segala bentuk tindak kriminalitas yang dapat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu Jawa Pos bekerja sama dengan pemkot Surabaya dan polwiltabes Surabaya mengadakan program Ciptakan Kampung Aman untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga keamanan lingkungan tempat tinggalnya dengan cara membuat program-program keamanan seperti pos kamling, sistem sentralisasi, pemasangan spanduk dan banner kamtibmas di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam hal ini tiap-tiap kelurahan di tuntut untuk memgelolah pos kamling dan program-program keamanan lainnya menjadi semenarik, semodern, dan sekreatif mungkin. Program keamanan juga dapat dikelolah dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi internet. Kampung dengan program keamanan paling kreatif dan menarik akan mendapat reward dari pihak Jawa Pos sebagai penyelenggara maupun dari pihak sponsor untuk menjadi kampung dengan system keamana terbaik. Program Ciptakan Kampung Aman juga mengadakan roadshow di beberapa kecamatan dengan mengadakan panggung hiburan rakyat, lomba memasak ibu-ibu dan lomba jula-juli. Dengan diadakannya program tersebut diharapkan dapat terciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman, aman dan tertib. Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman dimuat di surat kabar Jawa Pos mulai edisi bulan Juni-Juli dengan rincian sebagai berikut: 1. Edisi 14 juni 2010 dengan pemberitaan Pengamanan Sentralisasi di Bendul Merisi 2. Edisi 5 juli 2010 dengan pemberitaan Keputran Mengusung Semangat Bonek 3. Edisi 10 juli 2010 dengan pemberitaan Siapkan Penghargaan untuk Siskamling 4. Edisi 12 Juli 2010 dengan pemberitaan Pencurian Siang Bolong hingga Helm SNI 5. Edisi 19 Juli 2010 dengan pemberitaan Spanduk Kamtibmas ala Kampung Gading 6. Edisi 24 Juli 2010 dengan pemberitaan Tambah Referensi Sekuriti melalui Internet 7. Edisi 28 Juli 2010 dengan pemberitaan Fokus Berantas Penyakit Sosial Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman dimuat di dalam surat kabar Jawa Pos dengan Banner khusus, seperti gambar berikut ini: Gambar 3.1. Banner Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman di Surat Kabar Jawa Pos

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarik Sampel