dalam mengerjakan soal-soal operasi bentuk aljabar dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian, yaitu: 1.
Tes Diagnostik Tes diagnostik dibuat berdasarkan materi yang disampaikan dalam
pembelajaran dan sesuai dengan kurikulum 2013. Tes diagnostik yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 soal dan
berbentuk uraian. Alasan peneliti menggunakan bentuk soal uraian adalah agar peneliti mengetahui arah berfikir siswa dalam
mengerjakan soal tes diagnostik tersebut. Waktu yang disiapkan untuk mengerjakan tes diagnostik adalah 40 menit. Soal-soal tes
tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu pada dosen pembimbing dan pada guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII
SMP BOPKRI 2 Yogyakarta sebelum diberikan pada siswa. Berikut kisi-kisi soal yang digunakan sebagai tes diagnostik:
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal
Kompetensi Dasar
Indikator Jumlah
Soal No.
Soal skor
Menerapkan operasi
aljabar yang Memahami
istilah-istilah dalam operasi
4 soal 1
2 3
0-1 0-1
0-2
melibatkan bilangan
rasional bentuk aljabar
4 0-1
Memahami penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar
2 soal 5
6 0-2
0-2
Memahami perkalian bentuk
aljabar 2 soal
7 8
0-2 0-2
Memahami pembagian
bentuk aljabar 2 soal
9 10
0-2 0-2
Memahami menyederhanakan
operasi bentuk aljabar
2 soal 11
12 0-4
0-4
2. Wawancara
Pada tahap ini, pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman wawancara tidak terstruktur, sehingga yang digunakan
hanya berupa garis–garis besar permasalahan yang akan ditanyakan serta disusun dengan melihat hasil analisis dari tes
diagnostik yang sebelumnya sudah dikerjakan oleh siswa. Wawancara ini dilakukan dengan memilih beberapa siswa yang
memiliki nilai tertinggi, nilai terendah, dan siswa yang mengalami penyimpangan dalam mengerjakan soal tes diagnostik untuk
ditanya mengenai langkah-langkah siswa dalam menjawab tes tersebut dan mencari faktor penyebab kesalahan tersebut terjadi.
Proses wawancara akan direkam menggunakan media telepon genggam untuk membantu peneliti melakukan analisis selanjutnya.
D. Keabsahan Data
1. Validitas Expert Judgment
Validitas expert judgment digunakan untuk mengurangi kesalahan yang akan muncul karena peneliti belum berpengalaman dalam
membuat soal. Peneliti sebelumnya melakukan validitas ini kepada dosen pembimbing kemudian selanjutnya kepada guru mata
pelajaran matematika di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta. 2.
Validitas Butir Instrumen Validitas butir instrument di ukur setelah diadakan ujicoba
terhadap instrument penelitian. Ujicoba dilakukan di kelas VIII SMP Theresiana Jambu. Hasil uji coba dianalisis dengan validitas
item pada tiap soal dengan rumus Kolerasi Product Moment Person.
�
��
= �∑�� − ∑�∑�
��∑�
2
− ∑�
2
�∑�
2
− ∑�
2
Suharsimi Arikunto, 1987:72
Sugiyono, 2008:231
Suharsimi Arikunto, 1987:109
Keterangan: �
��
=Koefisien kolerasi antara variabel X dan variable Y
� =
Skor item nomor soal tertentu � = Skor total
�= Jumlah siswa uji coba Setelah diperoleh nilai validitas item masing-masing soal, hasil
tersebut dibandingkan dengan harga r
tabel
, jika diperoleh r
xy
r
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut valid, dengan tingkat
kualifikasi yang sudah ditentukan sesuai dengan tabel tingkat kualifikasi validitas item yang diberikan.
Tabel 3.2 Tingkat kualifikasi validitas item
3. Reliabilitas
Kemudian peneliti juga menguji reliabilitas soal dengan menggunakan rumus Alpha:
No Koefisien Kolerasi Kualifikasi
1 0,00 – 0,1999
Sangat Rendah 2
0,20 – 0,399 Rendah
3 0,4 – 0,599
Sedang 4
0,6 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000
Sangat Kuat
�
11
=
� �−1
1 −
∑ �
� 2
�
�2
Keterangan: �
11
R
= reliabilitas yang dicari ∑ �
� 2
= jumlah varians skor tiap-tiap item soal �
� 2
= varians total N
= banyak item soal dengan:
a. Variansi total:
b. Varians butir
∑ �
� 2
= �
1 2
+ �
2 2
+ �
3 2
Dari hasil perhitungan, apabila �
11
r
tabel,
maka soal-soal tersebut reliabel. Dalam karya ilmiahnya, Afrelia 2009:28 menuliskan
tabel interprestasi reliabilitas untuk mengetahui tingkat reliabel soal ujicoba.
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas
No Interpretasi Reliabilitas
1 0,80
�
11
≤ 1,00 Sangat Tinggi
2 0,60
�
11
≤ 0,80 Tinggi
�
� 2
= ∑ �
2
−
∑ �
� 2
�
�
�
1 2
= ∑ �
1 2
−
∑ �
1 2
�
� �
2 2
= ∑ �
2 2
−
∑ �
2 2
�
� �
� 2
= ∑ �
2
−
∑ �
� 2
�
�