Pembelajaran Matematika Kesalahan Jenis Kesalahan
Pembagian dengan bilangan nol yang benar, yaitu bahwa
2
tidak terdefinisi. b.
Kesalahan dalam penggunaan tanda kurung Kesalahan ini disebabkan karena siswa tidak paham
pentingnya penggunaan tanda kurung atau siswa
menganggap tanda kurung tidak diperlukan dalam langkah- langkah tertentu.
Contoh: 1
Menentukan kuadrat dari 4� Benar
Tidak Benar 4
�
2
= 4
2
�
2
= 16 �
2
4 �
2
= 4 �
2
Dalam kasus ini tanda kurung digunakan untuk meyakinkan bahwa yang dikuadratkan adalah
4 �
bukan hanya � saja.
2 Menentukan kuadrat dari −2
Benar Tidak Benar
−2
2
= −2−2 = 4 −2
2
= −22 = −4
Banyak siswa sebenarnya tahu bahwa secara teknik mereka diharuskan mengkuadratkan
−2, tetapi mereka malas dan tidak menuliskan tanda kurung
dengan alasan mereka akan mengingat tanda kurung saat memeriksa kembali hasil pekerjaan mereka.
Namun banyak siswa akhirnya lupa tanda kurung dan menuliskan
−4 pada akhir pekerjaan. 3
Mengurangkan 4� − 5 dari �
2
+ 3 � − 5
Benar Tidak Benar
�
2
+ 3 � − 5 − 4� − 5 �
2
+ 3 � − 5 − 4� − 5
= �
2
+ 3 � − 5 − 4� + 5
= �
2
− � − 10 =
�
2
− �
c. Kesalahan dalam mendistribusikan
Contoh: 1
Mengalikan 42�
2
− 10 Benar
Tidak Benar 42
�
2
− 10 = 8�
2
− 40 42�
2
− 10 = 8�
2
− 10 2
Mengalikan 32� − 5
2
Benar Tidak Benar
32 � − 5
2
32 � − 5
2
= 34 �
2
− 20� + 25 = 6� − 15
2
= 12 �
2
− 60� + 75 = 36
�
2
− 180� + 225 d.
Kesalahan dalam mengasumsikan penjumlahan Kesalahan ini terjadi saat siswa mengasumsikan bahwa
sifat pada 2
� + � = 2� + 2� akan berlaku untuk semua bentuk aljabar yang mirip dengan bentuk tersebut. Berikut
ini bentuk aljabar yang dianggap mempunyai sifat yang
sama dengan 2
� + � = 2� + 2� oleh siswa: � + �
2
= �
2
+ �
2
. e.
Kesalahan dalam mengerjakan soal dengan menghilangkanmenghapuskan variabel, koefisien, atau
konstanta. f.
Kesalahan dalam menggunakan notasi ‘’ untuk menunjukkan pecahan, contohnya 23. Notasi ini tidak
masalah digunakan dalam menotasikan 23, tetapi akan menjadi masalah jika digunakan dalam menuliskan 23x
karena 23x dapat memiliki dua makna yang berbeda, yaitu
2 3
� atau
2 3�
. Dalam hal ini siswa belum tantu mengerti pecahan mana yang dimaksudkan.
Melihat klasifikasi kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar dan Dawkins maka peneliti memilih untuk menggabungkan klasifikasi
kesalahan tersebut dalam melakukan menganalisis data penelitian. Adapun klasifikasi kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: a.
Kesalahan Data Sa Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat
dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh siswa. Kategori ini
meliputi kesalahan-kesalahan:
1 Menambahkan data yang tidak ada hubungannya
dengan soal. Sa. 1 2
Mengabaikan data yang penting. Sa. 2 3
Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya. Sa. 3
4 Mengartikan syarat yang ditentukan dengan
informasi lain yang tidak sesuai. Sa. 4 5
Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel yang lain. Sa. 5
6 Salah menyalin soal. Sa. 6
b. Kesalahan menginterpretasikan bahasa, yaitu mengubah
bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda. Sb
c. Kesalahan dalam penggunaan tanda kurung. Sc
Kesalahan ini disebabkan karena siswa tidak paham pentingnya penggunaan tanda kurung atau siswa
menganggap tanda kurung tidak diperlukan dalam langkah- langkah tertentu.
Contoh: 1
Menentukan kuadrat dari 4� Benar
Tidak Benar 4
�
2
= 4
2
�
2
= 16 �
2
4 �
2
= 4 �
2
Dalam kasus ini tanda kurung digunakan untuk meyakinkan bahwa yang dikuadratkan adalah
4 �
bukan hanya � saja.
2 Menentukan kuadrat dari -2
Benar Tidak Benar
−2
2
= −2−2 = 4
−2
2
= −22 = −4
Banyak siswa sebenarnya tahu bahwa secara teknik mereka diharuskan menguadratkan
−2, tetapi mereka malas dan tidak menuliskan tanda kurung
dengan alasan mereka akan mengingat tanda kurung saat memeriksa kembali hasil pekerjaan mereka.
Namun banyak siswa akhirnya lupa tanda kurung dan menuliskan
−4 pada akhir pekerjaan. 3
Mengurangkan 4� − 5 dari �
2
+ 3 � − 5
Benar Tidak Benar
�
2
+ 3 � − 5 − 4� − 5
�
2
+ 3 � − 5 − 4� − 5
= �
2
+ 3 � − 5 − 4� + 5
= �
2
− � − 10 =
�
2
− � d.
Kesalahan dalam mendistribusikan. Sd Contoh:
1 Mengalikan 42�
2
− 10 Benar
Tidak Benar 42
�
2
− 10 42
�
2
− 10 = 8
�
2
− 40 = 8
�
2
− 10 2
Mengalikan 32� − 5
2
Benar Tidak Benar
32 � − 5
2
32 � − 5
2
= 34 �
2
− 20� + 25 = 8
�
2
− 10 = 12
�
2
− 60� + 75 = 6
� − 15
2
= 36 �
2
− 180� + 225 e.
Kesalahan memahami definisi atau teorema. Se Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari definisi atau
teorema yang pokok dan khas. 1
Kesalahan memahami definisi Se. 1 Misal: variabel dari bentuk aljabar
−6��
2
� adalah ��
2
� 2
Kesalahan memahami teorema Se. 2 Misal:
�
�
��
�
= �
� � �
f. Kesalahan dalam menerapkan sifat distributif untuk operasi
yang bukan distributif. Sf Misal:
� + �
2
= �
2
+ �
2
. g.
Kesalahan dalam mengerjakan soal dengan menghilangkan atau menghapus variabel, koefisien, atau konstanta. Sg
h. Kesalahan teknis. Sh
Yang termasuk dalam kategori ini adalah: 1
Kesalahan perhitungan. Sh. 1 2
Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar. Sh.2
Misal: menulis � − 4 x b – 4 sebagai pengganti dari
� − 4� − 4. i.
Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali. Si Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh
oleh siswa benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal yang dikerjakan.