Data Hasil Pengujian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

54

4.2.2 Perhitungan Torsi

Sebagai contoh perhitungan nilai torsi diambil, dari tabel 4.3 pada pengujian keempat. Dari data diperoleh besaran gaya F = 1,96 N dan jarak lengan torsi keporos sebesar 0,27 m, maka torsi dapat dihitung : Jadi Torsi yang dihasilkan sebesar 0,53 N.m

4.2.3 Perhitungan Daya Kincir

Sebagai contoh perhitungan diambil dari tabel pengujian 4.3 pada beban lampu kedua. Diperoleh kecepatan angin 10,2 ms, putaran poros n sebesar 776 rpm, dan torsi yang telah diperhitungkan pada sub bab 4.2.2 sebesar 0,53 N.m, maka besarnya daya kincir dapat dihitung : Jadi Daya yang dihasilkan sebesar 43,05 watt. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

4.2.4 Perhitungan Daya Listrik

Sebagai contoh perhitungan daya listrik diambil dari tabel pengujian 4.3 pada pengujian keempat. Diperoleh tegangan sebesar 51,4 volt dan arus sebesar 0,36 ampere, maka daya listrik dapat dihitung : . Jadi Daya listrik yang dihasilkan sebesar 18,5 watt.

4.2.5 Perhitungan Tip Speed Ratio tsr

Sebagai contoh perhitungan diambil dari table pengujian 4.3 pada pengujian keempat, diperoleh putaran poros kincir angin sebesar 776 rpm, jari-jari kincir angin sebesar r = 0,5 m, dan kecepatan angin sebesar 10,2 ms, maka tip speed ratio dapat dihitung : = = 3,98 Jadi TSR yang dihasilkan sebesar 3,98. 56

4.2.6 Perhitungan Koefisien Daya Cp

Sebagai contoh perhitungan diambil dari perhitugan diatas yakni, daya angin pada sub bab 4.2.1 sebesar 496 watt dan daya yang dihasilkan kincir angin pada sub bab 4.2.3 sebesar 43,05 watt, maka koefisien daya dapat dihitung : Jadi Koefisien daya yang dihasilkan sebesar 8,75.

4.3 Data Hasil Perhitungan

Data yang telah didapat dari penelitian seperti: rpm, kecepatan angin, gaya pengimbang, tegangan dan arus diolah dengan software Microsoft Excel untuk menghitung nilai dari daya angin, daya kincir, daya listrik, kecepatan ujung sudu, kecepatan sudut, torsi, tip speed ratio dan koefisien daya. Kemudian data yang dihitung ditampilkan dalam sebuah grafik untuk menampilkan grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi yang dihasilkan, grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio, dan grafik hubungan antara daya dengan torsi yang dihasilkan pada tiga variasi kecepatan angin. Pada Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 menampilkan data hasil perhitungan untuk setiap variasi kecepatan angin.

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja turbin angin propeller 4 sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm, dengan lebar maksimum sudu 13 cm pada jarak 19 cm dari pusat sumbu poros.

5 14 97

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal bersudu tiga bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12.5 cm dari pusat poros.

0 0 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86