Serat Alami Serat Sintetis Serat Kaca

28 Gambar 2.16 Jenis –jenis serat alami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Gambar 2.17 Jenis serat buatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Tabel 2.2 Sifat-sifat dari jenis-jenis fiber-glass. Sumber : Tata Surdia, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Ke-6 PT. Pradnya Paramita 2005. Diakses Juni 2016. Tabel 2.3 Sifat Serat Sumber : Tata Surdia, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Ke-6 PT. Pradnya Paramita 2005. Diakses Juni 2016.

2.7 Matriks

Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar dominan. Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mentrasfer tegangan ke serat. b. Melindungi serat. c. Melepaskan ikatan koheren permukaan matrik dan serat. Matriks juga berperan memberikan rintangan terhadap serangan alam sekitar dan melindungi permukaan gentian dari pada lelasan atau abrasi secara mekanikal. Serat Kekuatan tarik Perpanjangan patah Massa Jenis Modulus Young Modulus Jenis GNm² gcm³ GNM² MJKg Karbon Dasar Rayon viskus 2 0,6 1,66 350 210 Karbon Dasar PAN 1,8 0,5 1,99 400 200 Gelas Jenis E 3,2 2,3 2,54 75 30 Baja 3,5 2 7,8 200 26 Kevlar 3,2 6,5 1,44 57 40 Nilon 66 0,9 14 1,14 7 6 Poliester 1,1 9 1,38 15 11 31 Pada gambar 2.19memperlihatkan kurva teganganregangan untuk suatu sistem matriks ideal. Kurva untuk matriks menunjukkan kekuatan puncak tinggi, kekakuan tinggi ditunjukkan dengan kemiringan awal dan regangan tinggi terhadap kegagalan. Hal ini berarti bahwa matriks pada awalnya kaku tetapi pada waktu yang sama tidak akan mengalami kegagalan getas. Gambar 2.19 Kurva TeganganRegangan Sistem Matriks Ideal. Matriks harus mampu berubah panjang paling tidak sama dengan serat. Gambar 2.20 memberikan regangan terhadap kegagalan yang dimiliki untuk serat kaca-E, serat kaca-S, serat aramid, dan serat karbon berkekuatan tinggi yaitu bukan dalam bentuk komposit. Disini terlihat, sebagai contoh, serat kaca-S dengan perpanjangan 5,3, akan membutuhkan matriks dengan perpanjangan paling tidak sama dengan nilai tersebut untuk mencapai sifat tarik yang maksimum. 32 Gambar 2.20Kurva TeganganRegangan Terhadap Kegagalan Serat.

2.7.1 Resin

Kata “resin” telah diterapkan di dunia moderen untuk semua hampir komponen dari cairan yang akan di tetapkan menjadi lacquer keras atau enamel seperti barang jadi. Contohnya adalah cat kuku,sebuah produk moderen yang berisi resin yang merupakan senyawa organik,tetapi resin tanaman tidak kalsik.Tentunya pengecoran resin dan resin sintetis seperti epoxy resin juga telah diberi nama resin karena merekan memperkuat dengan cara yang sama seperti beberapa resin tanaman ,tetapi resin sintetis monomer cair thermosetting plastik,tidak berasal dari tanaman.

2.7.2 Jenis – Jenis Resin

Berdasarkan kebutuhan resin itu sendiri memilki jenis – jenis berbeda dengan proses pembuatan dan karakteristik yang berbeda. Contoh jenis resin seperti berikut : 33

1. Resin Fenol

Fenol-fenol seperti fenol, kresol, klisenol dan lain sebagainya dikondensasikan dengan formadehida untuk menghasilkan termoset. Keuntungannya adalah sebagai berikut : a. Mudah dibentuk dan menguntungkan dalam kesetabilan dimensi. Kurang penyusutannya dan keretakannya. b. Unggul dalam sifat isolasi listrik. c. Relatif tahan panas dan dapat padam sendiri. d. Unggul dalam ketahanan asam. Kekurangannya adalah sebagai berikut : a. Kurang tahan terhadap Alkali. b. Aslinya agak berwarna, jadi tidak bebas dalam pewarnaan.

2. Resin Urea

Ini adalah resin termoset yang dapat lewat reaksi urea dan formalin, dimana urea dan formaldehid 37 formalin beraksi dalam alkali netral dan lunak. Resin urea sendiri lebih jelek dari pada resin fenol, resin melamin dan lain sebagainya. Dalam hal ketahanan air, kestabilan dimensi dan ketahan terhadap penuaan. a. Pencetakan Proses yang dipakai yaiut pencetakan tekan, pengaliha dan injeksi. Dalam pencetakan tekan, bahan diproses pada temperatur cetakan 130 – 150 C, tekanan 150 – 300 kgcm 2 , selama 30 – 40 detik per 1 mm ketebalam dari benda cetakan.

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja turbin angin propeller 4 sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm, dengan lebar maksimum sudu 13 cm pada jarak 19 cm dari pusat sumbu poros.

5 14 97

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal bersudu tiga bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12.5 cm dari pusat poros.

0 0 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86