35
lainnya, maka tak perlu diberi tekanan untuk pencetakan. Berdasarkan karakteristik ini, bahan dikembangkan secara luas sebagai plastik penguat serat
FRP dengan menggunakan serat gelas.
5. Resin Epoksi
a. Proses Produksi Bahan
Pada saat ini produknya adalah kebanyakan merupakan kondensat dari bisfenol A 4-
4’ dihidroksidifenil 2,2-propanon dan epiklorhidrin. Bisfenol A diganti dengan novolak atau senyawa tak jenuh, siklopentadien, dsb. Resin epoksi
bereaksi dengan pengeras dan menjadi unggul dalam kekuatan mekanik dan ketahanan kimia. Sifatnya bervariasi bergantung pada jenis, kondisi dan
pencampuran dengan pengerasnya. Banyaknya campuran dihitung dari ekivalen epoksi banyaknya resin yang mengandung 1 mol gugus epoksi dalam gram.
b. Penggunaan Resin Epoksi.
Sebagai perekat hampir semua plastik dapat melekat cukup kuat kecuali resin silicon, fluoresin, polietilen dan polipropilen. Jenis yang lain adalah jenis
yang paling sering dipakai. Paling luas digunakan dalam industry penerbangan, konstruksi dan listrik. Dan sebagai bahan cat dapat dipakai terhadap berbagai
bahan, dan secara luas digunakan karena pelapisannya kuat, unggul dalam ketahanan air dan ketahanan kimia.
6. Resin Poliuretan
Resin ini dihasilkan oleh reaksi diisosianat dan senyawa polihidroksi. Resin ini kuat, baik dalam ketahanan abrasi, ketahanan minyak dan ketahanan
36
pelarut, maka digunakan untuk plastik busa, bahan elastis, cat perekat, kulit sintetis dan lain
– lain. a.
Sifat – Sifat Poliuretan dengan berbagai sifat dapat dibuat, bergantung pada bahan
mentah yang dipilih, tetapi mengenai sifat – saifat yang umum, baik dalam
elastisitas dan kekuatan, kekuatan tarik nya tinggi, unggul dalam ketahanan terhadap abrasi, penuaan, minyak, pelarut, dan sifat temperatur rendahnya yang
menguntungkan namun demikian, mudah dehidrolisa, relatif kurang kuat terhadap asam dan alkali, dan warnanya mudah luntur oleh panas atau cahaya.
b. Penggunaan
Bahan ini digunakan secara luas untuk kulit sintetis, serat, bahan karet, bahan busa dan perekat.
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Penelitian
Langkah kerja dalam penelitian ini meliputi perencanaan kincir hingga analisis data. Langkah kerja dalam penelitian ini dalam bentuk gambar diagram
alirseperti yang ditunjukan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian kincir angin.
Mulai
Perancangan kincir angin poros horisontal tiga sudu
Pembuatan cetakan kincir angin menggunakan pipa 8 inchi
Pembuatan kincir angin berbahan dasar komposit
Pengambilan data; , , , dan
Pengolahan data untuk mencari;
, , ,
, da
.
Analisa serta pembahasan data dan pembuatan laporan Selesai
38
Ada tiga jenis perlakuan metode untuk melakukan penelitian ini, yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca literatur –literatur
yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
2. Pembuatan Alat Pembuatan alat uji kincir angin tipe ini dilakukan di Laboratorium
Konversi Energi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Kincir yang sudah jadi dipasang pada wind tunnel dan motor listrik sebagai sumber tenaga untuk
menghasilkan tenaga angin untuk memutar kincir. 3. Pengamatan Secara Langsung Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti yaitu kincir angin zumbu horizontal pada wind
tunnel.
3.2 Alat dan Bahan
Model kincir angin horizontal ini d i b u a t dengan bahan dasar komposit serat gelas dengan 5 lapisan yang di susun secara teratur dan cara pembuatannya
memerlukan cetakan yang sudah dibuat menggunakan bahan pipa 8 inchi dengan diameter kincir 100 cm.
1. Sudu kincir angin. Ukuran sudu kincir menentukan daerah sapuan angin yang menerima
energi angin sehingga dapat membuat dudukan sudu atau turbin berputar. Semua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sudu memiliki bentuk dan ukuran yang sama, sudu kincir angin yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Sudu Kincir Angin.
2. Dudukan Sudu. Dudukan sudu yang merupakan bagian komponen yang berfungsi untuk
pemasangan sudu dan juga untuk mengatur kemiringan sudu. Dudukan sudu ini memiliki dua belas buah lubang untuk pemasangan sudu, untuk mengatur
kemiringan sudu cukup memutar kemiringan plat dudukan sudu. Posisi plat dudukan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan.
Gambar 3.3 Dudukan Sudu.
40
3. Fan blower. Fanblower berfungsi untuk menghisap udara memutar kincir angin,
fanblower dengan daya power sebesar 15 Hp.
Gambar 3.4 Fan Blower.
4. Tachometer. Tachometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan putar
poros kincir yang dinyatakan dalam satuan rpm rotation perminute.Jenis tachometer yang digunakan adalah digitallight tachometer, cara kerjanya cukup
sederhana meliputi 3 bagian, yaitu: Sensor, pengolah data dan penampil. 5. Timbangan Digital.
Timbangan Digital digunakan untuk mengetahui beban generator pada saat kincir angin berputar. Timbangan Digital ini diletakan pada bagian lengan
generator. 6. Anemometer.
Anemometer berfungsi untuk mengukur atau menentukan kecepatan angin. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya