Penelitian tentang Labeling LANDASAN TEORI

kehidupan manusia Danim.S, 2002. Penelitian kualitatif digunakan dan diperjelas dengan pendekatan fenomenologis dimana penelitian ini merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada pengalaman informantif manusia Moleong, 2008. Oleh karena itu, peneliti memilih untuk menggunakan metode kualitatif. Metode ini dipilih karena akan sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin memahami bagaimana sebuah labeling dimaknai remaja. Penelitian kualitiatif adalah penelitian yang bersifat fenomenologi deskriptif, dimana data-data yang terkumpul berupa kata-kata, transkrip interview, catatan lapangan, dan dokumentasi foto Danim.S, 2002. Metode tersebut menjelaskan pengalaman-pengalaman yang dialami seseorang dalam kehidupan, termasuk interaksi terhadap orang lain. Dari penjelasan tersebut gambaran sebuah makna label akan didapatkan dengan cara wawancara. Data yang berupa wawancara tersebut akan digunakan untuk sumber data yang akan dioleh peneliti untuk melihat makna labeling pada seorang remaja.

B. FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini berfokus pada bagaimana pemaknaan sebuah label bagi seorang remaja. Bagaimana seorang remaja mendapatkan label, kemudian setelah peneliti mengetahui latar belakang didapatkan label tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana seseorang memaknai sebuah label yang telah diberikan.

C. INFORMAN PENELITIAN

a. Karakteristik Penelitian

Informan di dalam penelitian adalah seseorang yang memiliki banyak informasi mengenai apa yang akan diteliti. Selain itu, di dalam penjelasan lain mengatakan bahwa informan adalah seseorang yang benar- benar tahu dan menguasai permasalahan, serta terlibat langsung dengan masalah di dalam penelitian. Dengan metode kualitatif, peneliti akan mengambil dan menggali informasi dari informan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan penelitian. Informan penelitian adalah remaja yang berumur antara 12 tahun – 23 tahun, yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Erikson mendefinisikan remaja sebagai fase adaptif dari perkembangan kepribadian individu serta sebagai fase mencoba-coba berbagai peran baru dalam rangka menemukan identitas ego yang mantap Pikunas, 1976. Peneliti memilih remaja karena di masa tersebut remaja akan banyak mengalami konflik, dan remaja pada masa itu akan mudah untuk berkomunikasi secara terbuka. Peneliti mengambil remaja yang berprofesi mahasiswa karena peneliti telah melakukan seleksi sebelum menentukan wawancara, melalui sebuah kuisoner terbuka yang disebar pada beberapa remaja. Informan penelitian kurang lebih sebanyak 4 orang remaja. Informan penelitian akan dibedakan dimana informan memiliki label negatif dan informan lainnya memiliki label positif, sehingga informan