bahwa mereka semakin memahami pentingnya menghargai orang lain baik yang seagama maupun yang berbeda agama, suku dan budaya. Pendidikan religiositas
mengajak siswa-siswi untuk mampu bersikap baik, terhadap teman, sesama dan orang lain. Pendidikan religiositas juga mengajak siswa-siswi untuk
menyesuaikan perkataan dan perbuatan dalam tindakan nyata.
b. Pembahasan Hasil Studi Dokumen tentang Dampak Pendidikan
Religiositas
Dari hasil dokumen tentang penilaian akhlak dan kepribadian tahun ajaran 20132014 pendidikan religiositas yang diampu oleh Ibu Fran Restu,
menunjukkan akhlak dan kepribadian siswa-siswi yang baik, dengan nilai secara umum B baik dengan skor 2 dua. Adapun aspek-aspek yang dinilai adalah
kedisplinan, kebersihan, tanggungjawab, sikap sopan santun, hubungan sosial, kejujuran, dan pelaksanaan ibadat ritual. Apa yang diungkap di atas menunjukkan
bahwa dengan pendidikan religiositas siswa-siswi telah mampu membuktikan dirinya mengalami suatu perubahan, suatu perubahan nilai yang telah dilihat
dalam aspek-aspek seperti diuraikan di atas.
c. Pembahasan Hasil Dokumentasi tentang Dampak Pendidikan Religiositas
Berdasarkan hasil dokumentasi terkait dengan kegiatan siswa-siswi dalam mempersiapkan ujian akhir semester pada tanggal 14 Mei 2016, di mana siswa
kelas VIII delapan diajak untuk merefleksikan pengalamannya, sedangkan kelas VII tujuh diajak untuk membuat soal terkait dengan materi yang sudah
dipelajari. Dari dua serangkaian kegiatan ini yang tampak dalam diri siswa-siswi adalah kemauan untuk memberi dirinya dalam mengikuti proses pembelajaran.
Siswa-siswi tampak tenang, tidak mengganggu teman saat belajar, kendati demikian ada juga siswa yang kurang aktif dalam belajar.
d. Pembahasan Hasil Wawancara tentang Dampak Pendidikan Religiositas
1 Arti dan makna pendidikan religiositas
Sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Restu If1 sebagai guru Pendidikan Religiositas, beliau mengatakan bahwa pendidikan religiositas sangat
berarti dan bermakna bagi siswa-siswi. Dengan pendidikan religiositas, pengetahuan siswa-siswi tengtang agama bertambah, pendidikan religiositas dapat
menjadikan siswa-siswi mampu untuk membangun sikap dasar untuk bertindak, baik untuk diri sendiri, keluarga, orang lain dan sesama. Siswa-siswi juga dibantu
untuk mendekatkan diri dengan Tuhan yang diimani.
2 Pendidikan Religiositas dapat memampukan siswa untuk bertumbuh dan
berkembang dalam membangun moralitasnya
Dengan pendidikan religiositas, siswa-siswi mampu untuk membangun sikap saling menghargai, menghormati orang lain, bekerja sama, dan
berkomunikasi dengan orang lain, teman, dan guru. Siswa-siswi juga diajak untuk menghargai peraturan dan disiplin yang diterapkan di sekolah. Dalam berelasi
dengan orang lain ataupun teman, siswa-siswi juga diajak dan didorong untuk dapat menyadari akan segala perbuatan, sikap dan tindakan.
3 Siswa mampu menanggapi maksud dari tujuan pendidikan religiositas
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Fran Restu If1 diungkapkan bahwa rasa ingin tahu menjadi dasar bagi siswa-siswi dalam
menanggapi maksud baik dari pendidikan religiositas. Tanggapan baik juga didasari latar belakang siswa yang baik pula. Secara pribadi sebagian siswa
mempunyai kecerdasan yang bagus untuk bisa berpikir secara luas.
4 Peran pendidikan religiositas dalam membangun sikap
Ibu Fran If1 mengungkapkan bahwa pendidikan religiositas dalam proses pembelajaran, menerapkan nilai-nilai dari setiap ajaran agama, dengan
memperhatikan serta mendasarkan pada kehidupan real yang dialami siswa-siswi. Dengan pendidikan religiositas, siswa-siswi diperhadapkan dengan realitas hidup
siswa sendiri yang mana hal itu tidak bisa dilepaskan dari anak sendiri. Dengan mendasarkan pada realitas hidup, siswa-siswi mampu untuk semakin akrab
dengan pengalamannya sendiri.
5 Aplikasi nilai-nilai baik dari pendidikan religiositas dalam lingkungan,
sekolah, maupun sosial masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Fran R1 diungkapkan bahwa pendidikan religiositas dapat memberi dorongan kepada siswa-siswa dalam
membangun sikap saling menghargai, menghormati, berelasi dengan sesame siswa, mampu berkomunikasi dengan guru, teman dan karyawan sekolah. Siswa-
siswa juga berusaha belajar menghhargai disiplin yang diterapkan di sekolah. Dalam berelasi dengan teman, di mana jika ada kesahpahaman, siswa-siswi dapat
saling meminta maaf satu sama lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Aspek positif dari pendidikan religiositas dalam membangun moralitas
siswa-siswi
Dengan pendidikan religiositas, siswa-siswi dibantu untuk memahami moralitas dengan proses konfrontasi dengan pengalaman. Suatu proses di mana
siswa-siswa diperhadapkan dengan apa yang dialami, baik di rumah, lingkungan maupun sekolah. Pendekatan pedagogi relflektif yang diterapkan dalam
pendidikan religiositas, membantu siswa-siswi untuk berani berbuat secara konkrit, baik untuk diri sendiri, teman dan orang lain.
7 Indikasi dampak pendidikan religiositas terhadap moralitas siswa-siswi
Ibu Restu mengatakan bahwa siswa-siswi mengaplikasikan nilai-nilai baik yang diperoleh lewat pendidikan religiositas yakni dalam kegiatan sekolah, baik
akademik maupun sosial. Dalam kebersamaan dengan teman, siswa-siswi dapat saling menghargai, menghormati dan saling menerima satu sama lain. mampu
membangun komunikasi dengan guru dan teman serta kariawan sekolah. Mampu bersolidaritas dengan mereka yang membutuhkan dengan menyisihkan uang jajan
saat Sabtu Kasih.
3. Pembahasan Hasil Penelitian tentang Moralitas Siswa-siswi SMP Kanisius