Habitat dan Ekosistem Mangrove

II.2.2 Habitat dan Ekosistem Mangrove

Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuari atau muara sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan sub tropis. Dengan demikian maka mangrove merupakan ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan dan pada kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif. Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama dari salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Rhizophora sp. Sehingga dalam percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias antara bakau dan mangrove maka hutan mangrove sudah ditetapkan merupakan istilah baku untuk menyebutkan hutan yang memiliki karakteristik hidup di daerah pantai. Berkaitan dengan penggunaan istilah mangrove maka menurut FAO 1982 : mangrove adalah individu jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut Wijayanti, 2007. Hutan mangrove sering disebut hutan bakau atau hutan payau. Dinamakan hutan bakau oleh karena sebagian besar vegetasinya didominasi oleh jenis bakau, dan disebut hutan payau karena hutannya tumbuh di atas tanah yang selalu tergenang oleh air payau. Arti mangrove dalam ekologi tumbuhan digunakan untuk semak dan pohon yang tumbuh di daerah intertidal dan subtidal dangkal di rawa pasang tropika dan subtropika. Tumbuhan ini selalu hijau dan terdiri dari bermacam-macam campuran apa yang mempunyai nilai ekonomis baik untuk kepentingan rumah tangga rumah, perabot dan industri pakan ternak, kertas, arang. Tempat tumbuh hutan mangrove memerlukan suasana yang khusus, yang lazim disebut “suasana mangrove” yaitu suasana yang timbul dari perpaduan unsur-unsur antara lain : iklim tropik basah, curah hujan tinggi, laut tenang, ada sumber lumpur. Untuk mencapai pertumbuhan yang optimum, mangrove memerlukan beberapa kriteria berikut didalamnya : 1. Topografi pantai yang relatif landai dengan kemiringan 0-3º dan pantai terlindung dari hempasan ombak dan angin yang kencang. 2. Terdapat suplai air tawar dan air asin. 3. Terpengaruh pasang surut air laut. 4. Suhu udara 25ºC - 30ºC dengan fluktuasi tidak lebih dari 5ºC. Berdasarkan jenis pohon penyusun formasi hutan mangrove dari arah laut kedaratan dapat dibedakan 4 empat zona, yaitu : 1. Zona Api-api Prepat Avicenia sonneratia Terletak paling luarjauh atau terdekat dengan laut, keadaan tanah berlumpur agak lembek dangkal, sedikit bahan organik dan kadar garam agak tinggi. Zona ini didominasi oleh jenis Avicennia spp api-api dan biasanya berasosiasi dengan jenis Rhizophora spp. 2. Zona Bakau Rhizophora Terletak di belakang zona api-api prepat, keadaan tanah berlumpur pendek dalam. Pada umumnya didominasi oleh jenis-jenis Rhizophora spp tinjang dan Xilocarpus spp nyirih dan Heririera spp dungun. 3. Zona Tancang Bruguiera Terletak di belakang zona bakau, agak jauh dengan laut dekat dengan daratan. Keadaan tanah berlumpur agak keras, agak jauh dengan pantai. Pada umumnya ditumbuhi jenis Bruguiera spp tinjang dan Lumnitzera spp duduktruntun. Jenis Bruguiera gymnorhiza merupakan jenis pohon penyusun terakhir formasi mangrove. 4. Zona Nipah Nypa Fructicance Terletak paling jauh dari lautpaling dalam ke arah darat, salinitas airnya sangat rendah dan tanahnya keras, kurang dipengaruhi pasang surut. Pada umumnya ditumbuhi jenis Nypah Nypatructicane, Deris spp, dan sebagainya. Gambar II.7. Zonasi Penyebaran Jenis Pohon Mangrove Pohon mangrove dalam mengatasi siklus hidupnya untuk menyesuaikan dengan keadaan alam sekitarnya dengan cara beradaptasi, meliputi : 1. Adaptasi fisiologis Mangrove dapat tumbuh pada substrat dengan kadar garam tinggi, maka mangrove mampu mengatur pemasukan garam dan memelihara keseimbangan air di dalam tubuhnya. Beberapa mekanisme yang dikembangkan untuk menghadapi kondisi ini adalah : a. Mangrove menyerap air mengandung garam yang tinggi kemudian mengeluarkan kembali. Mangrove memiliki trikoma khusus yang mengandung ion-ion tertentu di dalam tubuh, terutama ion NaO dan CIO untuk mengatur keseimbangan di dalam tubuhnya. Kelenjar garam ditemukan pada genus Acantus, Aegiceras, dan Avicennia. b. Mangrove menyerap air laut tetapi mencegah masuknya garam ke dalam tubuh melalui ultra-filter dalam akar. Genus yang mampu menyaring masuknya garam adalah Rhizophora, Ceriops, Sonneratia, Avicennia, Osbornia, Bruguiera, Aegiceras, Excoecaria, Aegialitis, dan Acrostichum. c. Mangrove mengembangkan ketahanan terhadap tingginya kadar garam dan mengakumulasi garam di dalam jaringan seperti pada kulit, batang, dan akar serta dalam jaringan daun tua. Penyimpanan garam biasanya diikuti oleh penebalan daun. Kelebihan garam dikeluarkan dari jaringan metabolik melalui pengguguran daun tua. 2. Akar khusus Tanah tergantung dengan kandungan oksigen rendah dan substrat setengah basah yang memberikan mekanik lemah merupakan dua masalah bagi mangrove untuk dapat tumbuh. Untuk menghadapi masalah ini mangrove mengembangkan akar-akar khusus yang terdapat di udara sehingga saat air surut akar udara membantu pertukaran gas dan udara yang dibutuhkan. Anonim, 2007 Terdapat enam jenis tipe akar mangrove Kitamura et al, a. Akar tunjang adalah akar udara yang tumbuh di atas permukaan tanah, mencuat dari batang pohon dan dahan paling bawah serta memanjang ke luar dan menuju ke permukaan tanah. Contoh: 1997 dalam Wijayanti, 2007. Berikut ini deskripsi masing-masing akar mangrove tersebut: Rhizophora b. Akar nafas adalah akar udara yang berbentuk seperti pensil atau kerucut yang menonjol ke atas, terbentuk dari perluasan akar yang tumbuh secara horisontal. Contoh: spp. Anonim, 2007 Avicennia c. Akar lutut adalah akar horisontal yang berbentuk seperti lutut terlipat di atas permukaan tanah, meliuk ke atas dan bawah dengan ujung yang membulat di atas permukaan tanah. Contoh: spp. Anonim, 2007 Bruguiera d. Akar papan adalah akar yang tumbuh secara horisontal, berbentuk seperti pita di atas permukaan tanah, bergelombang dan berliku-liku ke arah samping seperti ular. Contoh: spp. Xylocarpus spp. e. Akar banir adalah struktur akar seperti papan, memanjang secara radial dari pangkal batang. Ceriops f. Akar tanpa akar udara adalah akar biasa, tidak berbentuk seperti akar udara. Contoh: spp. Aegiceras spp.

II.2.3 Manfaat Mangrove