konsentrasi substratnya. Menurut Fitter 1982, analogi ini menunjukkan adanya barier khusus dalam membran sel yang hanya sesuai untuk suatu ion tertentu dan
dapat menyerap ion tersebut, sehingga pada konsentrasi substrat yang tinggi semua barier berperan pada laju maksimum hingga mencapai laju pengambilan
jenuh Arisandi. P, 2001. Tembaga Cu dalam konsentrasi tinggi atau rendah bersifat sangat toksik bagi tumbuhan jika berada sebagai satu-satunya unsur dalam
larutan. Sebagai fungisida tembaga Cu digunakan dalam bentuk serbuk dan spray. Tembaga Cu juga dibutuhkan oleh beberapa jenis tumbuhan sebagai
elemen mikro yang berperan dalam proses respirasi. Kadmium Cd termasuk dalam elemen stimulator tumbuhan pada bagian tertentu.
Metode pengambilan sampling yang digunakan yaitu Metode Transek Garis dimana digunakan untuk menggambarkan struktur komunitas mangrove
dengan melihat mangrove baik, mangrove rusak, bentuk substrat pasir, lumpur, dan keberadaan biota lain. Pemilihan lokasi survei harus memenuhi persyaratan
keterwakilan komunitas mangrove di suatu kawasan.
II.3. Landasan Teori
Kemampuan vegetasi mangrove dalam mengakumulasi logam berat dapat dijadikan alternatif perlindungan perairan estuari Pantai Timur Surabaya terhadap
pencemaran logam berat. Tumbuhan yang hidup di daerah tercemar memiliki mekanisme penyesuaian yang membuat polutan menjadi nonaktif dan disimpan di
dalam jaringan tua sehingga tidak membahayakan pertumbuhan dan kehidupan tumbuhan. Polutan tersebut akan memberi pengaruh jika dikeluarkan melalui
metabolisme jaringan atau jika tumbuhan tersebut dikonsumsi. Menurut Bryan and Hummerstone 1971 dalam Wilson 1988, pemberian polutan dapat
merangsang kemampuannya untuk bertahan pada tingkat yang lebih toksik Arisandi. P, 2001. Mastaller 1996, mengungkapkan bahwa mangrove yang
tumbuh di muara sungai merupakan tempat penampungan terakhir bagi limbah- limbah yang terbawa aliran sungai, terutama jika jumlah limbah yang masuk ke
lingkungan estuari melebihi kemampuan pemurnian alami oleh badan air Arisandi. P, 2001. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menyerap ion-ion
dari lingkungannya ke dalam tubuh melalui membran sel. Dua sifat penyerapan ion oleh tumbuhan adalah :
1. Faktor konsentrasi, kemampuan tumbuhan dalam mengakumulasi ion sampai
tingkat konsentrasi tertentu, bahkan dapat mencapai beberapa tingkat lebih besar dari konsentrasi ion di dalam mediumnya.
2. Perbedaan kuantitatif akan kebutuhan hara yang berbeda pada tiap jenis
tumbuhan.
II.4. Hipotesa
Mangrove dapat dijadikan bioakumulator logam berat di Perairan Estuari Pantai Timur Surabaya. Semakin banyak jumlah mangrove dalam suatu kawasan
perairan diharapkan dapat menyerap dan mengakumulasi logam berat lebih banyak.
30
BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Kerangka Penelitian
III.2. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Akar mangrove jenis api-api 2.
Sedimen yang berada pada stasiun C yaitu Muara Kali Wonorejo, dan stasiun B yaitu 2 km ke arah Muara Kali Wonorejo, serta stasiun A yaitu 4 km ke arah
Muara Kali Wonorejo. 3.
Larutan HCl pekat 12 N 4.
Larutan HNO
3
pekat 12 N Pengambilan Sampel
Penentuan Lokasi
Tahap Proses Destruksi Sampel
Tahap Analisis Kandungan Logam Berat Tembaga Cu
Analisa Hasil