Biaya Obat-obatan Biaya Sewa Kandang Biaya Peralatan Kandang Biaya Tenaga Kerja

c. Biaya Obat-obatan

Biaya obat-obatan adalah biaya yang diperoleh dari harga obat-obatan yang diberikan selama penelitian. Adapun obat-obatan yang diberikan adalah vitachicksebanyak 4 bungkus dengan harga sebungkus Rp. 5.000, vaksin ND dengan harga Rp. 26.000 dan vaksin Gumboro dengan harga Rp. 62.000. Biaya obat-obatan ternak ayam kampung dapat dilihat pada Lampiran 7.

d. Biaya Sewa Kandang

Biaya sewa kandang yaitu biaya yang dikenakan dalam pemakaian kandang diperoleh dari total biaya sewa kandang selama penelitian dibagi 20 plot yaitu Rp. 250.000,- selama 12 minggu penelitian. Biaya yang dikeluarkan untuk sewa kandang tertera pada Lampiran 8.

e. Biaya Peralatan Kandang

Biaya peralatan adalah biaya yang digunakan untuk membeli seluruh peralatan selama penelitian. Biaya peralatan diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh biaya peralatan yang digunakan seperti tempat pakan ayam sebanyak 24 buah dengan harga perbuah Rp. 8.000,-, tempat minum ayam sebanyak 20 buah dengan harga perbuah Rp. 4.500,-,bola lampu pijar sebanyak 20 buah dengan harga perbuah Rp.6.000,-, timbangan elektrik 1 buah dengan harga Rp. 170.000,- termometer 1 buah dengan harga Rp. 15.000,-, sapu lidi 1 buah dengan harga Rp. 4.000,- dan terpal alas kandang 5 meter dengan harga permeter Rp. 7.000,-. Biaya untuk seluruh peralatan kandang dapat dilihat pada Lampiran 9. Universitas Sumatera Utara

f. Biaya Tenaga Kerja

Biaya atau upah tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk memelihara ayam kampung selama penelitian. Biaya tenaga kerja diperoleh dari Upah Minimum Regional UMR daerah Medan Sumatera Utara saat ini adalah Rp. 1.851.000bulan. Dengan asumsi dimana 1 tenaga kerja dapat memelihara 1088 ekor ayam kampung. Sehingga upah tenaga kerja selama 3 bulan pemeliharaan adalah 1001.088 x 1.851.000 x 3 = Rp. 510.386,-. Rincian biaya tenaga kerja tiap perlakuan selama penelitian dapat tertera pada Lampiran 10. Total biaya produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh biaya produksi. Maka total seluruh biaya produksi selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Total seluruh biaya produksi selama penelitian Total biaya produksi Rupiah Rp Biaya pembelian bibit 650.000,- Biaya pembelian pakan 1.349.226,50,- Biaya obat-obatan 108.000,- Upah tenaga kerja 510.386,- Peralatan kandang 189.000,- Sewa kandang 250.000,- Total 3.056.612,50,- Berdasarkan total biaya produksi maka dapat diketahui total biaya produksi untuk tiap perlakuan selama penelitian. Total biaya produksiuntuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Gambar 1. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Diagram rataan total biaya produksi selama penelitian Rpplot Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa biaya produksi pemeliharaan ayam kampung selama penelitian menunjukkan perbedaan diantara perlakuan lainnya dimana rataan biaya produksi pemeliharaan ayam kampung selama penelitian yang tertinggi terdapat pada P0 pakan basal dengan 30 ampas sagu fermentasi dengan rataan sebesar Rp. 156.989,5dan yang terendah terdapat pada P3 pakan basal dengan 7,5 ampas sagu fermentasi dan 22,5 ampas sagu non fermentasi dengan rataan sebesar Rp. 145.114,1. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya ransum ayam kampung. Pada perlakuan P0 biaya ransum ayam kampung yang dimasukkan terhadap biaya produksi memiliki harga ransum yang terbesar diantara kelima perlakuan yaitu dengan rataan sebesar Rp. 71.620,25,-, lebih besar dibanding dengan biaya ransum pada perlakuan P3 yaitu rataan sebesar Rp. 65.144,76 sementara biaya produksi lainnya seperti biaya bibit, biaya obat-obatan, sewa kandang, peralatan kandang dan tenaga kerja adalah sama.Hal ini seperti diungkapkan oleh Budiono 1990 bahwabiaya adalah nilai dari semua korbanan 138000,0 140000,0 142000,0 144000,0 146000,0 148000,0 150000,0 152000,0 154000,0 156000,0 158000,0 P0 P1 P2 P3 P4 156.989,5 152.820,2 151.624,0 150.514,1 152.205,4 Total Biaya Produksi R at aan T ot al B iaya P rod u k si R p Perlakuan Universitas Sumatera Utara ekonomis yang diperlukan yang tidak dapat dihindarkan, dapat diperkirakan dan dapat diukur untuk menghasilkan suatu produk. Biaya bagi perusahaan adalah nilai dari faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan output. Total Hasil Produksi Total hasil produksi adalah seluruh produk yang dihasilkan dalam kegiatan pemeliharaan ayam kampung dengan cara menghitung harga jual ayam kampung dan kotoran ayam kampung.

a. Hasil Penjualan Ayam

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Ampas Sagu Fermentasi dan Non Fermentasi dalam Ransum terhadap Karkas Ayam Kampung (Gallus domesticus) Umur 12 Minggu

0 35 77

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 10

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 2

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 3

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

1 4 9

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 3

ANALISIS USAHA PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DALAM RANSUM AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

0 0 12

Pemanfaatan Ampas Sagu Fermentasi dan Non Fermentasi dalam Ransum terhadap Karkas Ayam Kampung (Gallus domesticus) Umur 12 Minggu

0 1 8

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

0 0 13

Pemanfaatan Ampas Sagu Fermentasi dan Non Fermentasi dalam Ransum terhadap Karkas Ayam Kampung (Gallus domesticus) Umur 12 Minggu

0 1 30