51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif inferensial dengan pendekatan korelasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
adanya hubungan antara adversity intelligence dan kesejahteraan psikologis pada pensiunan.
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel yang diidentifikasi sebagai berikut : 1. Variabel
tergantungdependenterikatcriterion yaitu
kesejahteraan psikologis
2. Variabel bebasindependentidak terikatpredictor yaitu adversity
intelligence
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kesejahteraan Psikologis
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kesejahteraan psikologis. Ryff dalam Matahari, Iriani, dan Lianawati, 2005
menjelaskan kesejahteraan psikologis merupakan suatu keadaan psikologis yang lebih dari sekedar bebas dari penyakit mental; tetapi
mengandung arti memiliki karakteristik positif pada penerimaan diri,
hubungan dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan diri.
Kesejahteraan psikologis pada penelitian ini diukur menggunakan skala kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan aspek-aspek
yang mengacu pada teori Ryff dalam Tenggara, Zamralita dan Suyasa, 2008 yaitu:
a. Penerimaan Diri Self-Acceptance Penerimaan diri adalah sikap positif terhadap diri sendiri dan
merupakan ciri penting dari kesejahteraan psikologis. Sebuah gambaran inti dari kondisi well-being yang dicirikan dengan
aktualisasi dan dapat berfungsi secara optimal, kedewasaan serta penerimaan diri seseorang dan kehidupan yang sudah dilewatinya.
b. Hubungan Positif dengan Orang Lain Positive Relations with Others
Hubungan positif dengan orang lain dapat dioperasionalkan ke dalam tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam membina
kehangatan dan hubungan saling percaya dengan orang lain; yang digambarkan sebagai orang yang mempunyai empati yang kuat,
mampu mencintai secara mendalam dan bersahabat. c. Otonomi Autonomy
Otonomi menekankan pada kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri, kemandirian dan kemampuan mengatur tingkah laku.
Orang yang berfungsi penuh digambarkan mampu menilai diri sendiri dengan menggunakan standar pribadi.
d. Penguasaan Lingkungan Enviromental Mastery Penguasaan
lingkungan adalah
orang yang
mampu menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiknya.
Kemampuan ini dipengaruhi oleh kedewasaan seseorang khususnya kemampuan seseorang untuk memanipulasi dan mengontrol
lingkungan yang kompleks melalui aktivitas mental dan fisik. e. Tujuan Hidup Purpose in Life
Tujuan hidup dapat dioperasionalkan dalam tinggi rendahnya pemahaman individu akan tujuan dan arah hidupnya.
f. Pertumbuhan Pribadi Personal Growth Pertumbuhan pribadi dapat dioperasionalkan dalam tinggi
rendahnya kemampuan seseorang untuk mengembangkan potensi diri secara berkelanjutan dan lebih menekankan pada cara
memandang diri dan merealisasikan potensi dalam diri.
Skor tinggi pada skala ini menunjukkan pensiunan cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi, sedangkan skor rendah pada skala ini
menunjukkan pensiunan cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah dalam hidupnya.
2. Adversity Intelligence
Variabel bebas pada penelitian ini adalah adversity intelligence. Menurut Stoltz 2000, adversity intelligence adalah suatu pengukuran
mengenai kemampuan individu dalam mengatasi beragam masalah, kesulitan, ataupun musibah dalam berbagai aspek kehidupannya.
Adversity intelligence dalam penelitian ini akan diukur dengan
skala adversity intelligence yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dipaparkan oleh Stoltz dalam Pranandari, 2008, yaitu :
a. C = Control Kendali Dimensi control kendali mempertanyakan seberapa
banyak kendali yang dirasakan terhadap sebuah peristiwa yang menimbulkan kesulitan.
b. O2 = Origin dan Ownership Asal Usul dan Pengakuan Origin
dan Ownership mempertanyakan dua hal, yaitu apa atau siapa yang menjadi penyebab kesulitan dan sejauh mana
individu merasa turut bertanggung jawab atas suatu kesulitan yang terjadi, apapun penyebabnya. Kondisi ideal pada saat dihadapkan
pada situasi sulit atau kemalangan adalah individu tidak terlalu menyalahkan diri sendiri sekaligus tetap merasa bertanggung jawab
untuk mengatasi kesulitan yang dialami. c. R = Reach Jangkauan
Dimensi ini mempertanyakan sejauh mana kesulitan akan menjangkau bagian-bagian lain dalam kehidupan.
Reach
menentukan seberapa besar individu mempersepsikan masalah yang ada akan berkembang atau tidak.
d. E = Endurance Daya Tahan Dimensi ini mempertanyakan dua hal, yaitu seberapa lama
suatu kesulitan akan berlangsung dan seberapa lama pula penyebab kesulitan itu akan terus ada.
Skor tinggi pada skala ini menunjukkan pensiunan cenderung memiliki adversity intelligence yang tinggi, sedangkan skor rendah pada
skala ini menunjukkan pensiunan cenderung memiliki adversity intelligence
yang rendah dalam hidupnya.
D. Subjek Penelitian