masalah 4.13, dan penyampaian pendapat 4.22. Kesimpulan penelitian di atas adalah efektivitas kemampuan berdiskusi dapat ditingkatkan menggunakan teknik Two Stray
Two Stray. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian tersebut. Siswa menjadi semakin aktif , interaktif, dan komunikatif
baik terhadap guru maupun terhadap siswa lain. Penelitian yang dilakukan oleh Tika Risti Mulawati relevan dengan penelitian
ini karena sama-sama menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dan sama-sama menjadikan keterampilan berbicara sebagai objek penelitian. Namun, yang
membedakan penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan.
B. Kajian Teori
1. Kemampuan Berwawancara
Kemampuan berwawancara adalah aktivitas, berbicara kedua yang harus dilakukan dalam kehidupan berbahasa setelah mendengarkan. Kemampuan
berbicara merupakan suatu kemampuan untuk mengungkapkan bunyi bahasa yang didengarnya. Itulah kemudian manusia belajar mengucapkan dan akhirnya mampu
untuk berbicara.Untuk dapat berbicara dalam suatu bahasa secara baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur, kosakata. Di samping itu diperlukan juga
penguasaan masalah atau gagasan yang akan disampaikan serta kemampuan memahami lawan bicara Nurgiantoro, 2001:399
Demikian juga yang diungkap Tarigan 1984:15 bahwa berbicara merupakan suatu bcntuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik,
psikologis, morfologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas. Berhubungan dengan kemampuan berbicara dalam berwawancara, pembelajaran
bahasa hendaknya memperhatikan berbagai kemampuan siswa untuk dapat berbicara secara baik.
Kemampuan yang diperlukan dalam berbicara yang baik menurut Dalman via Syafei, dkk, 1997:19 adalah sebagai berikut.
1 Pengucapan bunyi yang bahasa yang baik dan jelas,
2 pengucapan bunyi yang betul,
3 menyatakan sesuatu dengan tegas,
4 sikap berbicara yang baik,
5 nada bicara yang menyenangkan,
6 menggunakan kata yang tepat makna,
7 menggunakan kalimat efektif,
8 mengorganisasi pokok pikiran dengan baik,
9 mengetahui kapan bicara dan kapan mendengar, dan
10 berbicara bijak - mendengar sopan.
Kesepuluh kemampuan tersebut dapat terangkum dalam empat kemampuan penting berbahasa, yaitu: kemampuan intonasi, kemampuan kosakata,
kemampuan kalimat, dan kemampuan berbicara lancar.Tujuan utama pembelajaran bahasa adalah berkomunikasi. Seseorang dapat menjalin komunikasi harmonis jika
pembicara dan lawan bicara terjalin baik. Pembicara harus dapat berbicara dengan baik, artinya terampil dalam berbicara untuk dapat mengesankan sebagai pembicara,
yang menguasai masalah dan memiliki kepercayaan diri. Oleh karena itu, pembicara perlu memperhatikan beberapa faktor penunjang keefektifan berbicara khususnya
dalam berwawancara.
2. Faktor-faktor Penunjang Keefektifan Berbicara