Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Bahasa adalah alat komunikasi verbal yang dimiliki manusia dan merupakan sarana perhubungan rohani yang sangat penting dalam hidup bersama Dewey via Soenjono,1983:20. Dengan kemampuan berbahasa seseorang akan mampu berkomunikasi dengan lainnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Pringgowidagdo 2001:2 bahwa bahasa menjadi sarana komunikasi manusia dalam berhubungan sosial. Kegiatan berbahasa sendiri dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu lisan dan tulis, yang termasuk ke dalam empat aspek yaitu mendengarkan berbicara, menulis dan membaca. Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas VIIIA SMP Islam Sarbini Grabag, peneliti menemukan banyak siswa tidak begitu menguasai kemampuan berbicara khususnya dalam berwawancara. Ini dapat terlihat ketika guru memberi sebuah pertanyaan, mereka masih membuat kesalahan dan kesulitan berbicara dikarenakan kondisi nyata di SMP tersebut menunjukkan bahwa kemampuan akademik siswa cukup baik, tetapi dalam hal berbicara mereka sangat kesulitan. Guru Bahasa Indonesia yang mengajar kelas VIIIA mengeluhkan keadaan siswanya yang kurang terampil dalam berwawancara. Berdasarkan dialog dan diskusi, ditemukan sejumlah kendala dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP tersebut siswanya kurang terampil dalam berwawancara. Mereka takut mengungkapkan gagasannya secara lisan. Berbicara adalah sebuah kegiatan yang sangat penting dalam berkomunikasi. Setelah digali bersama secara dialogis dan demokratis, ditemukan bahwa faktor penyebab rendahnya kemampuan berbicara siswa disebabkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan kondisi siswa, seperti sikap, psikologis, dan motivasi belajar siswa yang kurang mendukung. Faktor eksternal berkaitan dengan keadaan di luar siswa, seperti lingkungan, model belajar, peran guru, strategi ajar, materi, dan media yang ada. Berbagai teknik dan model pembelajaran yang merangsang berbicara siswa telah dicoba oleh guru, seperti memberi pertanyaan lisan, mengadakan diskusi kelompok, memberi tugas pidato, menugasi penanggapan masalah secara lisan, dan sebagainya tetapi ternyata, belum dapat membuat siswa terampil berbicara. Justru kegiatan belajar berbicara menjadi pelajaran yang menyebalkan dan menakutkan bagi siswa. Hal ini diakui oleh beberapa siswa dalam wawancara informal yang dilakukan di lapangan. Dengan kondisi semacam itu, wajar saja jika kemampuan berbicara dalam berwawancara siswa menjadi rendah. Dengan demikian, guru sangat berharap adanya suatu teknik yang dapat melatihkan siswa terampil berbicara dalam berwawancara tanpa membebani siswa. Hal ini ditujukan agar siswa mempunyai kemampuan memadai dalam berwawancara karena banyak lomba yang menuntut kemampuan berbicara presentasi di samping kemampuan tulisnya. Oleh karena itu, peneliti bersepakat bahwa masalah yang paling penting dan perlu penanganan segera dalam materi bahasa Indonesia adalah pembelajaran kemampuan berbicara dalam berwawancara dan berusaha menemukan teknik yang tepat untuk membuat siswa terampil berbicara dan senang dengan kegiatan berwawancara.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Pengaruh pendekatan brain based learning terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa

6 65 199

Peningkatan kemampuan komunikasi matematik peserta didik melalui model learning cycle 5E (LC) dengan pendekatan scientific

1 2 8

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185