BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Yang Relevan
Dalam penelitian Tika Risti Mulawati 2011 yang berjudul Peningkatan Kemampuan Diskusi Siswa Kelas 8 Melalui Model Pembelajaran Two Stay Two
Stray dibahas masalah pembelajaran di kelas yang menggunakan teknik Two Stay Two Stray atau diskusi. Kelebihan model pembelajaran ini yakni siswa dapat aktif
selama pembelajaran dan lebih menguasai permasalahan yang di diskusikan. Dengan model pembelajaran ini, siswa akan mampu berbicara karena langkah dalam model
Two Stay Two Stray mengharuskan siswa untuk berbicara dalam sebuah diskusi. Pembelajaran diskusi menggunakan model Two Stay Two Stray di harapkan mampu
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menarik serta menyenangkan bagi siswa. Selain itu, guru juga dapat lebih mudah dalam membimbing siswa.
Hasil penelitian pada siklus I tingkat kemampuan berdiskusi siswa masih rendah, karena terlihat dari nilai rata-rata 12,59 yang terdiri dari aspek keberanian
atau semangat sebesar 2.82, kelancaran berbicara 2.41, kejelasan ucapan dan pilihan kata 2.50, penguasaan masalah 2.41, dan penyampaian pendapat 2.45. Pada siklus II
hasil penelitian mengalami peningkatan positif yaitu nilai rata-rata menjadi 17.09 yang terdiri dari aspek keberanian atau semangat sebesar 3.72, kelancaran berbicara
3.61, kejelasan ucapan dan pilihan kata 3.31, penguasaan masalah 3.41, dan penyampaian pendapat 3.41. Hasil penelitian pada siklus III mengalami peningkatan
yaitu rata-rata sebesar 20.90 yang terdiri dari aspek keberanian atau semangat sebesar 4.36, kelancaran berbicara 4.13, kejelasan ucapan dan pilihan kata 4.04, penguasaan
masalah 4.13, dan penyampaian pendapat 4.22. Kesimpulan penelitian di atas adalah efektivitas kemampuan berdiskusi dapat ditingkatkan menggunakan teknik Two Stray
Two Stray. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian tersebut. Siswa menjadi semakin aktif , interaktif, dan komunikatif
baik terhadap guru maupun terhadap siswa lain. Penelitian yang dilakukan oleh Tika Risti Mulawati relevan dengan penelitian
ini karena sama-sama menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dan sama-sama menjadikan keterampilan berbicara sebagai objek penelitian. Namun, yang
membedakan penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan.
B. Kajian Teori