28 4.
Cadangan air pada saat darurat Ada kemungkinan unit pompa tidak dapat dijalankan karena listrik mati,
pompa rusak atau pada saat perbaikanpemeliharaan. 5.
Menyiapkan kebutuhan air untuk pemadam kebakaran Salah satu penggunaan reservoir adalah untuk pemadam kebakaran. Walaupun
kebutuhan pemadam tidak terjadi setiap saat atau segera dapat dipadamkan, namun kebutuhan airnya dapat lebih besar dari kebutuhan puncak pelanggan.
Sistem penyediaan air bersih biasanya didesain untuk dapat juga menampung kebutuhan akan pemadam kebakaran dapat mencapai 50 dari kapasitas daya
tampung reservoir.
2.2.4 Tipe Fasilitas Penampungan Air Bersih
Tipe fasilitas penampungan air bersih diklasifikasikan dalam beberapa hal, antara lain:
• Tipe pelayanan Reservoir dapat dijalankan baik sebagai penampungan operasional atau
penampungan darurat. Penampungan darurat di desain hanya situasi khusus, seperti halnya untuk keperluan pemadam kebakaran atau kegagalan pasokan air
pada saat terjadinya kerusakan di jalur transmisi. Salah satu contoh sebagai penampungan darurat adalah reservoir menara elevated reservoir yang
banyak digunakan berbagai perusahaan untuk menangani saat terjadinya kebakaran dengan sistem ”sprinkel” nya. Karena reservoir darurat jarang sekali
dioperasikan, maka kualitas airnya menjadi pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
29 • Konfigurasi
Fasilitas penampungan air distribusi dapat terletak ditanah atau menara. Fasilitas tersebut dapat berupa tangki, standpipe ataupun reservoir itu sendiri.
Sebutan tangki biasanya yang berhubungan struktur tempat penyimpanan air. standpipe adalah suatu tipe tangki yang berada diatas tanah, dimana tingginya
lebih besar dari diameternya bentuk silinder. Kelemahan umum dari standpipe adalah hanya air di bagian atas yang mempunyai tekanan cukup
untuk didistribusikan ke dalam sistim jaringan, sedangkan air di bagian bawah untuk penggunaan darurat.
• Tipe material konstruksi Sampai saat ini, reservoir telah dibangun dari berbagai macam dan material
bahan konstruksi. Reservoir yang paling lama dibuat dengan teknik penimbunan tanah. Saat ini, beton dan baja adalah bahan yang paling banyak
dipergunakan.
2.2.5 Konstruksi Reservoir
Konstruksi reservoir direncanakan berdasarkan standard-standard yang berlaku di Indonesia. Konstruksi ini dapat berupa konstruksi beton atau baja.
Pertimbangannya adalah: 1. Teknis
Dalam pertimbangan teknis penentuan reservoir harus mempertimbangan kondisi geografis, misalnya reservoir beton lebih cocok dibangun di daerah
pantai karena lebih tahan korosi dari pada baja. Untuk diderah pedalaman dimana angkutan dan air untuk kerja sulit didapatkan konstruksi beton akan
Universitas Sumatera Utara
30 lebih sulit dipakai. Seandainya pertimbangannya adalah kemudahan untuk
sewaktu-waktu dipindahkan maka lebih dipakai dari bahan jenis baja. 2. Ekonomi
Segi biaya sebenarnya berkaitan dengan aspek teknis. Tingkat kesulitan teknis akan tercermin dalam nilai biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaannya.
Misalnya membangun reservoir di daerah terpencil dengan volume kecil dari beton akan lebih mahal dibanding dengan membangun reservoir dari baja.
Seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 di bawah ini.
Gambar 2.3: Tanki Baja
Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah umur teknis dari reservoir. Dari segi ekonomis karena daya tahan beton lebih lama maka akan menghasilkan
biaya penyusutan yang lebih kecil dari pada baja. Sehingga apabila penyusutan dikuantifikasi ke biaya, reservoir beton akan lebih murah dari pada reservoir
baja. Reservoir ini harus ditutup untuk mencegah masuknya air hujan atau
sampahkotoran ke dalamnya dan untuk melindungi dari gangguan manusia ataupun binatang.
Ada beberapa jenis reservoir berdasarkan bahan konstruksinya, diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
31 a. Tangki Baja.
Banyak reservoir menara dan “standpipe” atau reservoir tanah yang dikonstruksi dari bahan bajayang dibaut atau dilas, karena baja beresiko
terhadap karat, maka perlu dicat dan dilindungi dengan “Cathodic Protection”. Biasanya tangki baja jauh lebih murah dari tangki beton.
Gambar 2.4: Tangki Bulat
b. Tanki Beton Tanki dan reservoir beton pertama kali dibuat tanpa penutup. Perkembangan
selanjutnya konstruksi ini memakai penutup dari kayu atau beton. Dengan tutup ini maka masalah sanitasi akan terselesaikan. Kelemahan umum dari
bahan beton adalah biaya konstruksi yang relative lebih tinggi. c. Tangki Beton Cetakan
Bentuk dari tangki beton tergantung dari ketersediaan cetakannya. Hal ini yang membatasi variasi bentuk strutur dan biasanya tangki ini dibuat dari segi empat
ataupun bujur sangkar. Masalah lainnya adalah penempatan besi dan juga sambungan yang biasanya bocor.
Gambar 2.5: Proses konstruksi tangki
Universitas Sumatera Utara
32 d. Tangki beton Presservoir Stressed
Konstruksi beton bertulang dimulai dari dinding bagian dalam yang menentukan bentuknya menjadi bulat. Kawatbesi press stressed baja yang
dipasang membungkus bagian dalam. Reservoir yang telah selesai kemudian dilapisi dengan lapisan beton hidrolik. Desain dan konstruksi dari beton press
stressed yang baik akan memberikan keuntungan antara lain : harga yang murah, relative lebih kedap dan tidak memerlukan pengecatan ataupun
catodhic protection. Kekuatan tariknya yang besar, maka konstruksi ini dapat dibuat lebih tipis dan lebih sedikit tulangan baja disbanding dengan beton
cetakan. Konstruksi ini hanya boleh dibangun oleh kontraktor berpengalaman dan handal.
e. Reservoir yang dilapisi dengan Beton Penggunaan Hidrolik Cara lain untuk membangun reservoir adalah dengan menggunakan “beton
penggunaan hidrolik” untuk menutupi atau melapisi reservoir timbunan tanah. Konstruksi ini dibangun dengan menggunakan beton hidrolik, anyaman
tulangan dan ditutup lagi dengan beton keperluan hidrolik sebagai bahan perkuatan dan pelapisan reservoir timbunan tanah. Biayanya relatif lebih
murah, namun biasanya untuk reservoir yang tidak terlalu dalam lagi pula sulit untuk ditutup.
2.2.6 Kinerja Reservoir