Syarat Kualitas Air Minum

20 1. World Health Organization’s Europe Standards for Drinking Water, 1961. 2. World Health Organization’s International Standards for Drinking Water, 1963. 3. Public Health Service Drinking Water Standards, 1962. 4. American Water Works Association’s Quality Goals for Potable Water, 1968.

2.1.3 Syarat Kualitas Air Minum

Ada beberapa syarat kualitas air minum, yaitu: 1. Parameter fisik, meliputi suhu, warna, bau, rasa, dan kekeruhan. a. Suhu Temperatur yang di inginkan adalah 50 F-60 F atau 10 C-15 C. Tetapi iklim setempat, kedalaman pipa-pipa saluran air, dan jenis dari sumber- sumber air akan mempengaruhi temperatur ini. Disamping itu, temperatur pada air mempengaruhi secara langsung toksisitas banyak bahan kimia pencemar, pertumbuhan mikroorganisme, dan virus. b. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan. Intensitas warna dalam air diukur dengan satuan unit warna standar, yang dihasilkan oleh 1 mgliter platina. Standar yang ditetapkan oleh U.S. Public Health Service untuk intensitas warna dalam air adalah 20 unit dengan skala Pt-co. Standar ini lebih rendah dari standar yang ditetapkan oleh standar Internasional dari WHO maupun standar nasional dari Indonesia yang besarnya 5-50 unit. Universitas Sumatera Utara 21 c. Bau dan rasa Bau dan rasa biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme mikroskopik, serta senyawa- senyawa kimia seperti phenol. Standar persyaratan air minum yang menyangkut bau dan rasa ini baik yang diterapkan oleh WHO maupun U.S. Public Health Service menyatakan bahwa dalam air minum tidak boleh terdapat bau dan rasa yang tidak diinginkan. d. Kekeruhan Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warnarupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel kecil yang tersuspensi lainnya. Standar yang diterapkan oleh U.S. Public Health Service mengenai kekeruhan ini adalah batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat. 2. Parameter kimia Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentudalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.907MENKESSKVII2002, tercantum sebanyak 26 macam unsur standar. Beberapa di antara unsur-unsur tersebut tidak dikehendaki kehadirannya pada air minum, karena merupakan zat kimia yang bersifat racun, dapat merusak perpipaan atau sebagai penyebab baurasa yang akan mengganggu. Bahan-bahan tersebut adalah nitrit, sulfida, ammonia, dan CO 2 agresif. Beberapa unsur-unsur meskipun dapat bersifat racun, masih Universitas Sumatera Utara 22 dapat ditolerir kehadirannya dalam air minum asalkan tidak melebihi konsentrasi yang ditetapkan. Unsurbahan bahan tersebut adalah phenolik, arsen, selenium, chromium martabat 6, cyanida, cadmium, timbal, dan air raksa. 3. Parameter bakteriologik Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit patogen sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli100 ml air.

2.1.4 Proses Pengolahan Air