Badan Kendali Mutu Akademik dan Program Penjaminan Kualitas

jumlah keseluruhan dosen dan pada tahun 2006 sejumlah 65 penelitian 15,74 dari jumlah keseluruhan dosen Lampiran 1 Tabel 11. Disamping itu, kenyataan menunjukkan bahwa belum ada hasil penelitian yang dapat mencapai tahap komersialisasi dan peluang pengajuan Hak Kekayaan Intelektual HKI dari hasil penelitian juga masih sangat rendah. Kenyataan ini menunjukkan perlunya pembinaan dalam pengembangan penelitian berpotensi HKI serta pemasyarakatan di kalangan peneliti. Penjaminan Mutu penelitian merupakan bagian dari tanggungjawab lembaga penelitian, yang menyangkut aspek masukan, proses dan keluaran serta nilai dan derajat kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan degree of excellence. Mutu penjaminan kualitas penelitian bersifat proaktif dalam arti bahwa peneliti mampu secara terus-menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta realitas sosial-budaya yang terus berkembang secara dinamis. Mutu penelitian juga mencakup aspek pelayanan administratif, saranaprasarana, organisasi, dan manajemen yang dapat memenuhi harapan civitas-akademika dan masyarakat Effektifitas proses penelitian diperlukan untuk meningkatkan kompetensi penelitian yang berdasarkan pendekatan hasil Outcome result. Penjaminan mutu pengelolaan penelitian berbasis teknologi informasi dengan menggunakan sistem RIReS RESEARCH INTERACTIVE-REVIEW SYSTEM RIReS sebagai media pengelolaan kegiatan dan tahapan penelitian internal menggunakan fasilitas intranet untuk berbagai kegiatan adminstrasi penelitian mulai dari memasukkan proposal, advice proposal, review poposal, penilaian proposal sampai dengan revisi proposal penelitian. Sistem RIReS yang dapat diakses oleh siapapun menyebabkan peningkatan dari aspek moralitas yaitu menghindari perbuatan tercela. Perbuatan duplikasi, replikasi, penjiplakan ataupun perbuatan tercela lainnya akan dapat terdeteksi sejak awal oleh siapapun juga karena dapat dibaca siapapun juga. Proposal yang lolos seleksi akan tersaji selama satu semester di intranet. Pengembangan program RIReS terus menerus dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas penelitian dalam pendukung pengembangan pembelajaran berbasis research dan teknologi informasi.

4. Badan Kendali Mutu Akademik dan Program Penjaminan Kualitas

Proses penjaminan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus dilakukan secara berkelanjutan dan sistemik yang mendasarkan pada perkembangan teknologi informasi guna pencapaian produktifitas pembelajaran yang efektif. Badan Kendali Mutu Akademik BKMA sebagai institusi yang diberikan wewenang berdasarkan SK Rektor No. 02 Tahun 2004 untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan. Evaluasi yang sedang dilaksanakan yaitu evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar, KRS, KSM, KHS, evaluasi pemantauan kehadiran dosen dan mahasiswa, evaluasi pemantauan ujian, evaluasi kepenasehatan akademik, serta evaluasi aktivitas kegiatan dosen yang lainnya, seperti kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kontrol proses pembelajaran di kelas menggunakan Monitoring System for Learning Process sebagai langkah strategis guna penjaminan mutu proses pembelajaran kelas yang akuntabel. Namun demikian, optimalisasi program penjaminan kualitas di tingkat program studi belum berjalan sebagaimana yang direncanakan berkaitan dengan kompetensi dosen yang masih belum menguat dibidang teknologi informasi. Universitas Muhammadiyah Malang 16 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Laboratorium masih belum dilakukan secara runtut, sehingga perlu dilakukan serangkaian rekonstruksi kurikulum laborat, yang diarahkan untuk penyesuaian dengan perkembangan dinamisasi ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan pasar. Demikian pula dengan monitoring terhadap proses pembelajaran berbasis laboratorium perlu dilakukan, yang dimulai dari persiapan instrukturasisten bahanmateri praktikum, referensi, metode, alokasi waktu pertemuan, dan lain-lain, pelaksanaan pembelajaran hingga evaluasi kelulusan. Lebih lanjut untuk akuntabilitas mutu diperlukan umpan balik atau tanggapan dari mahasiswa dengan melalui distribusi penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh tim penyelia. Penilaian eksternal independen sangat perlu, karena biasanya lebih obyektif, sehingga mutu pembelajaran dan mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Kondisi yang demikian menjadi langkah strategis guna jaminan mutu pendidikan berbasis laborat. Penjaminan mutu pada tingkat lembaga fakultas dan universitas, dilakukan melalui pengawasan fungsional dan pengawasan melekat. Pengawasan fungsional dilakukan oleh setiap unit kerja terhadap semua fungsi pengelolaan sumber daya yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. Sedangkan pengawasan melekat dikoordinasikan oleh pimpinan fakultas dan universitas Penjaminan mutu berbasis teknologi informasi menjadi strategis seiring dengan semakin meningkatnya beban dan tanggung jawab dosen, staf dengan semakin meningkatnya jumlah mahasiswa.

C. Manajemen Sumberdaya 1. Manajemen Keuangan