Etika Meminjam Barang Orang Lain

113 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

C. Rendah Hati

Di dalam kitab Lunyu. I: 2.2 disebutkan ”Laku Bakti dan Rendah Hati itulah pokok Peri Cinta Kasih.” Begitu penting rendah hati untuk menumbuhkembangkan sifat Cinta Kasih kita. Berikut beberapa renungan ayat suci yang terkait dengan sikap rendah hati dan suka mengalah. Cobalah kalian simak dan renungkan baik-baik • “Biar mempunyai kepandaian sebagai pangeran Zhou, bila ia sombong dan tamak, sesungguhnya belum patut di pandang.” Lunyu. VIII: 11 • “Seorang susilawan itu berwibawa agung tetapi tidak congkak, seorang rendah budi itu congkak tetapi tidak berwibawa.” Lunyu. XIII: 26 • “Cakap tetapi suka bertanya kepada yang tidak cakap; berpengetahuan luas, tetapi suka bertanya kepada yang kurang pengetahuan; berkepandaian tetapi kelihatan tidak pandai; berisi tetapi nampak kosong; tidak mendendam atas perbuatan orang lain; dahulu aku mempunyai seorang teman yang dapat melakukan itu.” Zengzi hendak menyebutkan tentang Yanhui. Lunyu. VIII: 5 Di dalam pendidikan Budi Pekerti Di Zi Gui, dijelaskan secara lebih tegas tentang sikap Rendah Hati. Berikut adalah poin-poin penting tentang sikap rendah hati:

1. Hubungan Antarsaudara dan yang Sebaya

Sikap kakak bersahabat, adik berperilaku hormat. kakak adik ada kedamaian, inilah laku bakti yang tepat. Harta-benda masalah sepele, keluh-gerutu tidak muncul. menahan tutur-kata, melenyapkan kemurkaan diri. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.4 Sikap kakak bersahabat, sikap adik berlaku hormat 114 Kelas VII SMP

2. Hubungan dengan yang Lebih Tua

Saat makan dan minum, saat duduk dan berjalan. dahulukan yang tua, kemudian yang muda. Tetua memanggil seseorang, segera bantu memanggilkan. yang dipanggil tak ditempat, kita segera menghadap. menyapa yang dituakan, jangan memanggil nama. menjawab yang dituakan, jangan pamer kemampuan.

3. Hormat dan Santun kepada Sesepuh

Bertemu tetua di jalan, segera memberi hormat. tetua berdiam diri, segera mundur dengan hormat. Turunlah dari kuda, keluarlah dari kereta, menunggu hingga dilewati, lebih seratus langkah. Tetua sedang berdiri, yang muda jangan duduk, ketika tetua duduk, duduklah setelah diperintah. Di hadapan yang dituakan, perlu rendahkan suara, suara rendah tak terdengar, bagaimanapun tiada kepantasan. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.5 Mendahulukan yang lebih tua Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.6 Bertemu tetua di jalan segera memberi hormat Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.7 Melayani paman seperti melayani ayah sendiri