80 Kelas VII SMP
pertolongannya tanpa mempertimbangkan hal-hal lain, bisa jadi tindakannya akan mengorbankan benih-benih kebajikan yang lain. Jangan karena kasihan
iba melihat seorang pengemis lalu kita memberikan semua uang yang kita miliki saat itu. Bila demikia, itu tidak bijaksana namanya. Terus saja memberikan
uang tentu tidak mendidik, itu berarti tidak sesuai dengan kebenaran, atau memberinya dengan tanpa rasa hormat mengingat mereka hanyalah seorang
pengemis yang hina, ini berarti bertentangan dengan nilai-nilai kesusilaan, atau mungkin menyembunyikan pamrih ingin mendapat pujian misalnya.
Kebajikan adalah kebaikan yang dilakukan tanpa merusak nilai-nilai kebajikan yang lain, dan tentunya dilakukan dengan ‘tulus’ dan ‘ikhlas’. Tulus artinya dengan
kesadaran dari dalam bukan terpaksa, ikhlas artinya tanpa mengharapkan balasan tanpa pamrih.
Lebih luas lagi, bahwa kebajikan itu dilakukan bukan karena sesuatu yang mengikutinya atau bukan karena sesuatu yang ada di depannya. Bahkan
bukan karena surga sebagai hadiah yang dijanjikan, atau bukan karena neraka sebagai hukuman yang mengancam. Lakukan semuanya sebagai kesadaran
luhur kodrat suci watak sejati. Inilah yang dimaksud dengan kebajikan sejati.
Hanya dengan Kebajikan boleh berkenan kepada Tian. Tiada jarak jauh yang tak terjangkau. Kesombongan mengundang rugi, kerendahan hati membawa
berkah. Berkah karunia yang kita peroleh adalah dampak dari kebajikan yang kita lakukan. Jangan mengharapkan hasilnya, namun lakukan dengan
ketulusan. Jangan seperti kisah petani negeri Song yang ingin padinya cepat tumbuh lalu menarik padi-padi di sawahnya. Padi yang ditanamnya, bukannya
tumbuh lebih cepat malah menjadi layu dan mati. Demikian halnya dengan hati manusia, jangan memaksakan dan melanggar kewajaran karena justru
akan merusak sejatinya kebajikan.
C. Delapan Ajaran Iman
Iman bukan sekedar kepercayaan atau keyakinan kita pada sesuatu, tetapi iman adalah keyakinan yang harus dilengkapi dengan kesungguhan untuk
melaksanakannya ucapan yang diwujudkan dalam tindakan nyata. Setiap agama tentulah memiliki keyakinan terhadap nilai-nilai tertentu yang
harus dijalani sebagai pedoman dan panduan dalam gerak langkah kehidupannya. Demikian halnya dengan ajaran agama Khonghucu.
81 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Delapan pengakuan iman yang akan dibahas ini merupakan saripati ajaran-ajaran Kongzi yang telah dirumuskan oleh pemuka-pemuka umat Konfusiani zaman
dahulu dalam interaksi dengan “agama yang datang kemudian.” Tujuannya adalah untuk merumuskan secara sederhana keseluruhan ajaran Kongzi untuk
diperkenalkan kepada masyarakat dunia, agar mereka turut menikmati kekayaan rohani yang terkandung dalam nilai-nilai universal ajaran Khonghucu.
Secara singkat pokok-pokok keimanan yang telah dirumuskan ini terdiri dari delapan pokok pemikiran yang secara sistematis sebenarnya dapat dibagi menjadi
dua bagian. Bagian pertama adalah menyangkut prinsip-prinsip universal yang artinya prinsip tersebut juga terdapat dalam ajaran agama manapun karena
memang merupakan inti diturunkannya agama ke dunia ini. Prinsip-prinsip universal tersebut juga merupakan kebenaran faktual.
Bagian kedua lebih bersifat intern, menyangkut keyakinan-keyakinan yang bersifat khusus dalam kaitannya dengan ajaran agama Khonghucu.
1. Cheng Xin Huang Tian Sepenuh iman percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
Wu Er Wu Yu : Jangan mendua hati, jangan bimbang
Shang Di Lin Ru : Tuhan Yang Mahatinggi besertamu
2. Cheng Zun Jue De Sepenuh iman menjunjung tinggi kebajikan
Wu Yuan Fu Jie : Tiada jarak jauh tak terjangkau
Ke Xiang Tian Xin : Sungguh hati Tuhan Merahmatimu
3. Cheng Li Ming Ming Sepenuh iman menegakkan irman gemilang
Cun Xin Yang Xing : Jagalah hati, rawatlah watak sejati
Ze Zhi Shi Tian : Demikian mengenalmengabdi kepada Tuhan
4. Cheng Zhi Gui Shen Sepenuh iman menyadari adanya nyawa dan roh
Jin Xiu Gua Yu : Tekun membina diri, kurangi keinginan
Fa Jie Zhong Jie : Bila nafsu timbul, jagalah tetap di Batas
tengah