Hubungan dengan yang Lebih Tua Hormat dan Santun kepada Sesepuh

115 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Maju harus cepat, mundur harus lambat, ditanya jawab yang benar, pandangan jangan tolah-toleh. Melayani para paman, bagaikan melayani ayah. melayani para sepupu, bagaikan melayani kakak.

D. Sederhana dan Suka Mengalah

Manusia dikodratkan Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang bermasyarakat. Dalam pergaulan selalu ada perilaku yang saling timbal balik. Agar perilaku kita berkenan kepada orang lain, hidup sederhana dan suka mengalah sangat diperlukan. Di dalam kitab Yi Jing tersurat, ”Jalan Suci Tuhan Yang Maha Esa mengurangi yang berkelebihan dan memberkati yang sederhana; Jalan Suci bumi merubah yang berkelebihan dan mengalirkan kepada yang di bawah; Tuhan Yang Maha roh menghukum yang sombong dan membahagiakan yang rendah hati; Jalan Suci manusia membenci kesombongan dan menyukai kesederhanaan; kesederhanaanadab sopan itu mulia bergemilang, tidak dapat dilampuidirusak perbuatan durjana, demikianlah paripurnanya seorang susilawan.” “Seorang Junzi tidak mau berebut, kalau berebut itu hanya pada saat berlomba memanah. Mereka menghormat dengan cara Yi, lalu naik ke panggung dan berlomba kemudian turun yang kalah meminum anggur. Meskipun berebut tetap seorang Junzi.” Lunyu. III: 7 “Orang yang berperi cinta kasih itu mencintai sesama manusia, yang berkesusilaan itu menghormati sesama manusia. Yang mencintai sesama manusia, niscaya akan selalu dicintai orang. Yang menghormati sesama manusia, niscaya akan selalu dihormati orang.” Mengzi. IVB: 28 1. Tuliskan contoh sikap ‘mengalah’, sederhana, hati- hati, dan sungguh-sungguh 2. Mana di antara sikap di atas yang sulit atau jarang kalian lakukan dan mana yang mudah? Apa penyebabnya Aktivitas 7.1 Tugas Mandiri 116 Kelas VII SMP Kehati-hatian sangat diperlukan agar kita selamat dalam hidup ini. Hidup yang kita jalani seperti halnya seolah-olah berjalan di tepi jurang dalam, seolah-olah berdiri menginjak lapisan es tipis; sangat mudah kita tergelincir ke dalam bahaya. Zizhang berkata: “Seseorang yang memegang kebajikan tetapi tidak mengembangkannya, percaya akan Jalan Suci tetapi tidak sungguh-sungguh: ia ada tidak menambah, dan ia tidak ada pun tidak mengurangi.” Lunyu. XIX: 2 Waktu yang berlalu tidak akan kembali lagi, pergunakan sebaik-baiknya dengan hati-hati dan sungguh-sungguh. Seseorang dihargai dari penampilannya terlebih dahulu. Penampilan yang rapi dan bau tubuh yang wangi menjadikan orang lain menaruh hormat Lakukan kebiasaan sopan santun saat berkunjung ke rumah orang lain. Sopan santun akan menjaga perasaan orang lain agar tidak terluka atau tidak senang kepada kita. Hati-hati ketika meminjam barang orang lain, sungguh-sungguh dalam menepati janji agar kepercayaan orang lain tetap terjaga dan tidak membuat orang lain kecewa. “Biar mempunyai kepandaian sebagai pangeran Zhou, bila ia sombong dan tamak, sesungguhnya belum patut di pandang.” Lunyu. VIII: 11 “Seorang Junzi tidak mau berebut, kalau berebut itu hanya pada saat berlomba memanah. Mereka menghormat dengan cara Yi, lalu naik ke panggung dan berlomba kemudian turun yang kalah meminum anggur. Meskipun berebut tetap seorang Junzi.” Lunyu. III: 7