Data dan Variabel yang Digunakan Alat Analisis yang Digunakan 1.

5. Rasio Pasar, yaitu rasio untuk melihat perkembangan nilai pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. a. Earning Per Share Menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap lembar saham. b. Price Earning Ratio Menghitung penghasilan yang akan diterima investor bila perusahaan mengalami keuntungan

2.2 Economic Value Added EVA

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang Economic Value Added EVA dengan definisi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa definisi Economic Value Added EVA menurut beberapa ahli yaitu: 1. Economic Value Added EVA merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu investasi Agnes Sawir, 2003:48. 2. Economic Value Added EVA adalah suatu tolak ukur yang menggambarkan jumlah absolut dari nilai pemegang saham Shareholder value yang diciptakan created atau dirusak destroyed pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun Amin Widjaja Tunggal, 2001:2. 3. Economic Value Added EVA adalah tolak ukur kinerja keuangan dengan mengukur perbedaan antara pengembalian atas modal perusahaan dengan biaya modal S. David Young dan Stephen F, 2001:5.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Data dan Variabel yang Digunakan

Data dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Adapun data-data tersebut antara lain: 1. Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2003 – 2007 2. Daftar Harga Saham masing-masing emiten tahun 2003 – 2007

3.4 Alat Analisis yang Digunakan 1.

Analisis Fundamental a. Rasio Likuiditas 1. Current Ratio CR 2. Quick Ratio QR b. Rasio Aktivitas 1. Total Asset Turnover Ratio TAT 5 2. Inventory Turnover Ratio IT c. Rasio Profitabilitas 1. Gross Profit Margin Ratio GPM G 2. Net Profit Margin Ratio NPM 3. Return On Asset Ratio ROA 4. Return On Equity Ratio ROE d. Rasio Pengungkit 1. Debt Ratio DR 2. Debt Equity Ratio DER 3. Leverage Ratio LR e. Rasio Pasar 1. Earning Per Share EPS 2. Price Earning Ratio PER 2. Economic Value Added EVA a. Penghitungan Net Operating Profit After Tax NOPAT. NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan financial cost dan non cash bookkeeping entries seperti biaya penyusutan. b. Menghitung Invested Capital. Invested Capital adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan terlepas dari kewajiban jangka pendek, passiva yang tidak menanggung bunga seperti hutang, upah yang akan jatuh tempo, dan pajak yang akan jatuh tempo. Invested Capital sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh hutang jangka pendek dan jangka 6 panjang yang menanggung bunga hutang, dan kewajiban jangka panjang lainnya. c. Menentukan Capital Cost Rate WACC Weighted Average Cost of Capital WACC adalah jumlah biaya dari setiap komponen modal hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar. Dengan cara: 1. Menghitung Tingkat Modal dari Hutang D 2. Menghitung Biaya Hutang Jangka Pendek rd 3. Menentukan Pajak Penghasilan T 4. Menghitung Tingkat Modal dari Ekuitas E 5. Menghitung Biaya Modal re d. Menghitung Capital Charges Capital Charges adalah aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas resiko usaha dari modal yang ditanamkan. e. Menghitung Nilai Economic Value Added EVA Economic Value Added EVA adalah laba yang tersisa setelah dikurangi biaya modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba tersebut. 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS. Setidaknya ada empat uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Setelah 7 dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi klasik, jika ada data yang tidak memenuhi persyaratan, maka dapat dilakukan perbaikan pada uji tersebut sampai data tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik. a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk melihat apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki populasi data yang berdistribusi normal. Pengamatan data yang normal akan memberikan nilai ekstrim rendah dan ekstrim tinggi yang sedikit dan kebanyakan mengumpul di tengah. Demikian juga nilai rata-rata, modus dan median relatif dekat. Uji normalitas dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana tidak terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya Gujarati, 2003. Interpretasi heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat signifikansi antara variabel bebas secara parsial terhadap absolut residualnya. Gangguan heteroskedastisitas terjadi jika terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas salah satu atau kesemuanya terhadap absolut residualnya. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel- variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Uji multikolinearitas dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF. Data dinyatakan memiliki gangguan multikolinearitas apabila memiliki nilai VIF yang lebih besar dari 5. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode dengan periode sebelumnya. Secara sederhana bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara 8 observasi dengan data observasi sebelumnya. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana tidak terdapat autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan Uji Durbin Watson. Yang dimaksud dengan Uji Durbin Watson adalah mencari nilai Durbin Watson DW, kemudian membandingkannya dengan nilai DW tabel. Adapun kriteria untuk menerima atau menolak Ho ada atau tidaknya gangguan autokorelasi pada data, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Daerah Penerimaan Pada Uji Durbin Watson 9 Sumber: Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, Hal 49 4. Analisis Descriptive Statistic Analisis Descriptive Statistic digunakan untuk mengetahui nilai terendah, tertinggi, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari masing- masing variabel. 5. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda adalah alat analisis statistika yang digunakan untuk mengukur hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel bebas terhadap sebuah variabel terikat. Persamaan Regresi Linier Berganda: Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + … + b n X n Keterangan: Y’ = Variabel terikat yang diprediksi a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Variabel bebas Menolak Ho Autokorelasi Positif Daerah Keragu ‐ raguan Menerima Ho Tidak ada Autokorelasi Daerah Keragu ‐ raguan Menolak Ho Autokorelasi Negatif dU 4 – dL dL 2 4 – dU 4 a. Analisis Korelasi Ganda R Analisis Koefisien Ganda digunakan untuk mengetahui seberapa kuatkah pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Adapun menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi Ganda sebagai berikut: Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Ganda Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0,000 – 0,199 Sangat Lemah 0,200 – 0,399 Lemah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2007 b. Analisis Koefisien Determinasi R 2 Analisis Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. c. ANOVA Uji F ANOVA digunakan untuk mengetahui signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika signifikan nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika tidak signifikan nilai signifikansi di atas 0,05 berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. d. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t Uji Koefisien Regresi Secara Parsial digunakan untuk mengetahui arah dan pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara terpisah berpengaruh secara signfikan atau tidak terhadap variabel terikat, dapat diketahui dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti variabel bebas secara terpisah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi di atas 0,05 berarti variabel bebas secara terpisah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Arah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari nilai t hitungnya. Jika t hitung bernilai positif artinya variabel bebas memiliki pengaruh yang searah dengan variabel terikat, sedangkan jika t hitung bernilai negatif artinya variabel bebas memiliki pengaruh yang berlawanan arah dengan variabel terikat. 10

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) danLikuiditas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI

2 112 89

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Earnings Per Share (Eps), Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 53 92

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

2 74 84

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Analisa Hubungan Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI

1 26 99

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Saham Tiga Emiten Terbaik 2008

2 31 89

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP HARGA Analisis Pengaruh Profitabilitas, Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP HARGA Analisis Pengaruh Profitabilitas, Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI.

0 2 12

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan dan Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham.

2 7 28