menunjukkan semakin banyaknya pusat perbelanjaan dan mall ataupun super mall yang dibangun, dan lebih banyak lagi yang sedang dalam proses pembangunan.
Pada setiap mall setidaknya terdapat satu cabang dari perusahaan retail seperti Carrefour, Hypermart, Ramayana, Matahari, Giant, dll. Dari hal tersebut terlihat
seberapa besarnya potensi yang dimiliki oleh Sektor Perdagangan Retail. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengambil populasi penelitian dari Sektor
Perdagangan Retail karena menurut penulis, Sektor ini masih akan terus berkembang seturut dengan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan
masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED EVA DAN ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA
SAHAM” STUDI PADA SEKTOR INDUSTRI PERDAGANGAN RETAIL.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
“Bagaimana pengaruh Analisis Fundamental dan EVA terhadap harga saham perusahaan?”
1.3 Batasan Masalah
Ruang lingkup penulisan ini dibatasi pada perhitungan EVA dan Analisis Fundamental terhadap laporan keuangan serta hubungannya terhadap harga saham
objek penelitian. Perusahaan yang dijadikan penelitian adalah perusahaan yang terdaftar dalam Sektor Perdagangan Retail di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-
2007.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh EVA dan Analisis Fundamental terhadap harga saham objek penelitian.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis Fundamental
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang seringkali dipakai adalah rasio
atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya.
Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gambaran
tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan
investor serta memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana yang diperoleh Agnes Sawir, 2003:6.
3
Rasio-rasio keuangan dapat dikelompokkan ke dalam lima kelompok dasar Lukas Setia Atmaja, 2002:416, yaitu:
1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
a. Current Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.
b. Quick Ratio
Seperti Current Ratio tetapi persediaan tidak diperhitungkan karena kurang likuid.
2. Rasio Aktivitas, yaitu rasio untuk mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset.
a. Total Asset Turnover Ratio
Mengukur efektifitas
penggunaan seluruh aktiva. b.
Inventory Turnover Ratio Mengukur perputaran persediaan menjadi kas.
3. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio untuk melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
a. Gross Profit Margin Ratio
Mengukur tingkat pengembalian laba kotor terhadap penjualan. b.
Net Profit Margin Ratio Mengukur tingkat pengembalian laba bersih terhadap penjualan.
c. Return On Asset Ratio
Mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktivanya.
d. Return On Equity Ratio
Mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modalnya.
4. Rasio Pengungkit, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya serta menilai sejauh mana
sumber pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman. a.
Debt Ratio Mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan
aktiva perusahaan. b.
Debt Equity Ratio Membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari modal
pemegang saham. c.
Leverage Ratio Mengukur
jumlah dari
aktiva perusahaan terhadap modal pemegang
saham.
4
5. Rasio Pasar, yaitu rasio untuk melihat perkembangan nilai pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan.
a. Earning Per Share
Menghitung penghasilan
bersih yang diperoleh untuk setiap lembar
saham. b.
Price Earning Ratio Menghitung penghasilan yang akan diterima investor bila perusahaan
mengalami keuntungan
2.2 Economic Value Added EVA