Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED EVA DAN ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM STUDI PADA SEKTOR INDUSTRI PERDAGANGAN RETAIL Dr. WIDYATMINI MICHAEL VALENTINO DAMANIK Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi – Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Economic Value Added dan Analisis Fundamental terhadap harga saham perusahaan pada sektor industri retail. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data berbasis web yaitu laporan keuangan perusahaan dan harga saham perusahaan yang kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Setelah diperoleh hasil analisis dengan menggunakan Microsoft Excel, kemudian data tersebut dilakukan uji statistik menggunakan SPSS 11.5 untuk mengetahui pengaruh dari Economic Value Added dan Analisis Fundamental terhadap harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari keempat belas variabel bebas Economic Value Added, Current Ratio, Quick Ratio, Total Asset Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, Gross Profit Margin Ratio, Net Profit Margin Ratio, Return On Asset Ratio, Return On Equity Ratio, Debt Ratio, Debt Equity Ratio, Leverage Ratio, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio secara bersama- sama seluruhnya berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan, tetapi secara parsial hanya Net Profit Margin Ratio dan Earning Per Share yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan. Kata Kunci : Harga Saham, Economic Value Added, Analisis Fundamental.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal di Indonesia terus berkembang, seiring dengan pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari kapitalisasi pasar yang terus mengalami peningkatan beberapa tahun belakangan ini. Keadaan belakangan inipun juga menunjukkan terjadinya peningkatan pada jumlah peminat pasar modal, terlihat dari peningkatan jumlah transaksi harian dan jumlah emitten baru yang terdaftar listing. Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana, seperti perusahaan-perusahaan yang ingin memperluas usahanya, menambah modal baru, dan sebagainya, dengan pihak yang memiliki kelebihan dana, para 1 investor yang ingin menanamkan dananya dalam bentuk saham, obligasi, dan sebagainya, dengan harapan memperoleh keuntungan dari dana tersebut. Salah satu instrumen pasar modal yang paling sering diperdagangkan adalah saham. Terutama saham yang bersifat Go Public. Saham Go Public adalah saham yang diperjual-belikan pada khalayak umum investor pada suatu bursa saham. Bursa efek yang mengatur transaksi pembelian dan penjualan saham di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia BEI. Seperti halnya harga-harga barang pada pasar tradisional yang dapat mengalami fluktuasi, harga-harga saham yang diperdagangkan di pasar modalpun mengalami fluktuasi. Namun tidak seperti harga-harga barang yang diperdagangkan di pasar tradisional yang cenderung konstan dan hanya berubah karena kondisi tertentu seperti perubahan harga musiman, kenaikan harga BBM, dan sebagainya, harga-harga saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat naik ataupun turun dalam hitungan menit. Kenaikan ataupun penurunan harga dari saham dipengaruhi oleh seberapa kuat penawaran dan penjualan yang terjadi pada bursa terhadap saham tersebut. Harga saham akan naik jika semakin banyak investor yang ingin membeli saham tersebut, sebaliknya harga saham akan turun jika semakin banyak investor yang ingin menjual saham tersebut. Banyak hal yang mempengaruhi penilaian terhadap suatu saham, namun pada umumnya kinerja perusahaan cukup berpengaruh terhadap kenaikan ataupun penurunan dari harga saham tersebut. Kinerja perusahaan biasanya diukur dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Besar- kecilnya laba yang bisa dihasilkan menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajibannya seperti biaya-biaya operasional, hutang dan bunga pinjaman, serta pengembalian modal dalam bentuk dividen. Hal inilah yang diinginkan oleh para investor. Ada banyak cara untuk menilai kinerja perusahaan, namun pada umumnya para investor biasanya menggunakan Analisis Fundamental untuk menilai kinerja perusahaan. Adapun Analisis Fundamental adalah suatu alat analisis laporan keuangan menggunakan rasio-rasio tertentu seperti Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pengungkit, dan Rasio Pasar yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan berdasarkan Laporan Keuangan perusahaan yang bersangkutan. Namun pada perkembangannya, akhir-akhir ini semakin banyak teori dan metode-metode baru untuk menilai kinerja perusahaan. Salah satu dari metode baru tersebut adalah Economic Value Added EVA. Metode EVA didasarkan pada gagasan laba ekonomis yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika sebuah perusahaan mampu menutup biaya operasi dan biaya modal. EVA merupakan tolak ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai, yang menggambarkan jumlah absolut dari nilai pemegang saham shareholder value yang dapat dihasilkan created atau dirusak destroyed pada suatu periode tertentu. Adapun BEI membagi perusahaan-perusahaan yang tercatat listing ke dalam berbagai-bagai sektor dan subsector berdasarkan kegiatan usahanya. Salah satu sektor di dalam Bursa Efek Indonesia adalah Sektor Perdagangan Retail. Adapun perkembangan pembangunan di berbagai daerah di seluruh Indonesia 2 menunjukkan semakin banyaknya pusat perbelanjaan dan mall ataupun super mall yang dibangun, dan lebih banyak lagi yang sedang dalam proses pembangunan. Pada setiap mall setidaknya terdapat satu cabang dari perusahaan retail seperti Carrefour, Hypermart, Ramayana, Matahari, Giant, dll. Dari hal tersebut terlihat seberapa besarnya potensi yang dimiliki oleh Sektor Perdagangan Retail. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengambil populasi penelitian dari Sektor Perdagangan Retail karena menurut penulis, Sektor ini masih akan terus berkembang seturut dengan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED EVA DAN ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM” STUDI PADA SEKTOR INDUSTRI PERDAGANGAN RETAIL.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) danLikuiditas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI

2 112 89

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Earnings Per Share (Eps), Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 53 92

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

2 74 84

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Analisa Hubungan Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI

1 26 99

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) Saham Tiga Emiten Terbaik 2008

2 31 89

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP HARGA Analisis Pengaruh Profitabilitas, Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP HARGA Analisis Pengaruh Profitabilitas, Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI.

0 2 12

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan dan Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham.

2 7 28