Pengertian TANSIM PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU (APBN P 2015)

7. Kebun Benih Datar KBD adalah kebun benih yang diselenggarakan untuk menyediakan bahan tanam bagi Kebun Tebu Giling KTG yang bahan tanamnya dapat berasal dari benih konvensional atau benih kuljar. 8. Sertifikasi Benih Tebu adalah serangkaian pemeriksaan danatau pengujian dalam rangka penerbitan sertifikat benih yang dilakukan oleh institusi yang berwenang melakukan sertifikasi. 9. Pupuk majemuk merupakan pupuk yang terdiri dari beberapa unsur hara makro dan mikro yang penguraiannya lamban slow release. 10. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan. 11. Pemantapan Database Tebu On-line adalah serangkaian kegiatan updating sistem dan data. 12. Petani Tebu adalah orang perseorangan warga Negara Indonesia yang melakukan usaha perkebunan tebu pada lahan milik sendiri, sewa danatau lahan garapan. 13. Kelompok Tani Tebu adalah sekumpulan petani yang sepakat membentuk kelompok dengan tujuan mengusahakan dan mengembangkan usaha berbasis tanaman tebu secara profesional. 14. Koperasi Petani Tebu Rakyat KPTRKoperasi petani berbasis tebu adalah lembaga keuangan dan ekonomi petani yang mengelola tebu dan berbadan hukum. 15. Kelompok sasaran adalah kelompok tani terpilih penerima manfaat untuk melaksanakan program pengembangan tebu. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 6 16. Kerjasama Operasional KSO adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk melakukan pekerjaan tertentu secara temporer berdasarkan MoU. 17. Pemberdayaan Kelompok Sasaran adalah upaya fasilitasi agar petani mampu menggunakan potensi dan kemampuan dalam melakukan agribisnis tebu secara berkelanjutan, meliputi aspek produksi, bisnis, penguatan modal usaha kelompok, manajemen dan aspek peningkatan Sumber Daya Manusia. 18. Triple account bagi provinsi yang ada PG adalah rekening kelompok tani penerima Bansos yang pencairannya ditandatangani oleh 3 oranglembaga yaitu Kepala DinasPejabat yang Membidangi Perkebunan KabupatenKota yang ditunjuk oleh Kepala Dinas selaku koordinator Tim Teknis KabupatenKota, PG dan Ketua Kelompok Tani sasaran. 19. Triple account bagi provinsi yang tidak ada PG adalah rekening kelompok tani penerima Bansos yang pencairannya ditandatangani oleh 3 oranglembaga yaitu Kepala DinasPejabat yang Membidangi Perkebunan KabupatenKota yang ditunjuk oleh Kepala Dinas selaku koordinator Tim Teknis KabupatenKota, Koperasi berbasis tebu dan Ketua Kelompok Tani sasaran 20. Triple account Untuk daerah pengembangan baru yang belum ada PG dan Koperasi adalah rekening kelompok tani penerima Bansos yang pencairannya ditandatangani 3 oranglembaga yaitu Kepala DinasPejabat yang Membidangi Perkebunan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 7 KabupatenKota yang ditunjuk oleh Kepala Dinas selaku koordinator Tim Teknis KabupatenKota, Ketua Kelompok Tani sasaran, dan salah satu anggota kelompok yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan kelompok. 21. Tim Teknis Provinsi bagi Provinsi yang ada PG berbasis tebu dan APTRI adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari unsur- unsur terkait antara lain: Dinas Provinsi yang Membidangi Perkebunan, Wakil BUMNSwasta yang menangani PG berbasis tebu, DPD APTRI, UPT Pusat dan instansi lain yang dianggap perlu. 22. Tim Teknis Provinsi bagi Provinsi yang tidak ada PG berbasis tebu dan APTRI adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Provinsi yang Membidangi Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari unsur- unsur terkait antara lain: Dinas Provinsi yang Membidangi Perkebunan, UPT Pusat dan instansi lain yang dianggap perlu. 23. Tim Teknis KabupatenKota bagi KabupatenKota yang ada PG adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas KabupatenKota Yang Membidangi Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari unsur-unsur terkait antara lain: Dinas KabupatenKota yang Membidangi Perkebunan, PG wilayah binaan, DPC APTRI dan instansi lain yang dianggap perlu. 24. Tim Teknis KabupatenKota bagi KabupatenKota yang tidak ada PG adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas KabupatenKota yang Membidangi Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari unsur- Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 8 unsur terkait antara lain: Dinas KabupatenKota Yang Membidangi Perkebunan dan instansi lain yang dianggap perlu. 25. Belanja Bantuan Sosial adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa diberikan oleh Pemerintah PusatDaerah kepada petanikelompok petani tebu penerima manfaat guna melindungi petani tebu tersebut dari kemungkinan terjadinya resiko sosial, meningkatnya kemampuan ekonomi danatau kesejahteraan masyarakat. 26. Dana Belanja Bantuan Sosial adalah penyaluran atau transfer uang kepada kelompok petani penerima manfaat. 27. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara lembaga yang bersangkutan. 28. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PAKuasa PA untuk mengambil keputusan danatau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. 29. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi kewewenangan oleh Kuasa PA untuk melakukan pengujian atas Surat Perintah Pembayaran SPP dan menandatangani Surat Perintah MembayarSPM. 30. Rencana Usulan Kelompok yang selanjutnya disebut RUK adalah rincian usulan kegiatan petanikelompok Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 9 tani yang berisi komponen bahanmaterial atau konstruksi yang disusun melalui musyawarah kelompok yang nantinya dipakai sebagai dasar pencairan atau pemberian rekomendasi dari Dinas Yang Membidangi Perkebunan dalam pembelanjaan dana belanja bantuan sosial. 31. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 10 II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Tebu Rakyat melalui kegiatan Bongkar Ratoon, Perluasan, Rawat Ratoon, Rintisan Kebun Benih Tebu KBI, Pembangunan KBD, Operasional TKP dan PLP-TKP, Pemberdayaan Petani dan Kelembagaan Petani Tebu, Bantuan Peralatan, Pemantapan Database Tebu On- line, dan PendampinganPengawalan pelaksanaan Analisis Rendemen Tebu Petani dilaksanakan dengan prinsip pendekatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Bantuan Sosial Bansos melalui transfer uang. Bansos melalui transfer uang ke rekening kelompok tani penerima manfaat untuk kegiatan: Bongkar Ratoon, Perluasan, Rawat ratoon, Rintisan Kebun Benih Tebu pada jenjang KBI, dan Pembangunan KBD. 2. Kegiatan Bantuan Peralatan melalui kontraktuale- katalog. Pengadaan peralatan dilakukan oleh Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi, mengacu kepada Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 junto No. 70 tahun 2012, tentang Pengadaan BarangJasa oleh Pemerintah, Pedoman Pengadaan dan Penatausahaan Barang Satker Lingkup Ditjen Perkebunan Tahun 2014, serta Permentan Nomor 05Permentan OT.14012007 tentang Syarat dan Tata cara Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 11 Pengujian dan Pemberian Sertifikat Alat dan Mesin Budidaya Tanaman. Kegiatan bantuan Alat dan Mesin, berupa traktor, alat tebang, alat pengangkat tebugrabloader, fertilizer applicator, harvester, dump trucktruck, pompa air, GPS dan hand refraktometer serta Peralatan pendukung database tebu On-Line yang diadakan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan selanjutnya disalurkan kepada kelompok tanikoperasi berbasis tebu sasaran penerima bantuan sebagai pengelola alat dan mesin. Pelaksanaan pengadaan barangjasa dilakukan secara kontraktuale-katalog. 3. Kegiatan fasilitasi pengembangan tebu lainnya melalui swakelola Kegiatan Pemberdayaan Pekebun dan Kelembagaan, Pendampinganpengawalan pelaksanaan analisis rendemen tebu petani, pemantapan Data Base Tebu On-Line, Rekruitment dan Pelatihan TKPPLP-TKP, Operasional TKP dan PLP-TKP serta Pengawalan dan Monev Tebu.

B. Kegiatan dan Spesifikasi Teknis

1. Bongkar Ratoon a. Pelaksanaan bongkar ratoon dilaksanakan pada areal pertanaman tebu existing; b. Tanaman tebu yang sudah dikepras lebih dari 3 kali danatau produktivitas di bawah 70 tonha; c. Bongkar ratoon tanaman tebu Pola I dilaksanakan pada bulan Mei-September, menggunakan benih dari hasil pembelian benih tebu yang berasal dari Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 12