Prosedur TANSIM PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU (APBN P 2015)

pencairannya terdapat beberapa pola, sebagai berikut: a. Triple account bagi provinsi yang ada PG adalah rekening kelompok tani penerima Bansos yang pencairannya ditandatangani oleh 3 oranglembaga yaitu Kepala DinasPejabat yang Membidangi Perkebunan KabupatenKota yang ditunjuk oleh Kepala Dinas selaku koordinator Tim Teknis KabupatenKota, PG dan Ketua Kelompok Tani sasaran. b. Triple account bagi provinsi yang tidak ada PG adalah rekening kelompok tani penerima Bansos yang pencairannya ditandatangani oleh 3 oranglembaga yaitu Kepala DinasPejabat yang Membidangi Perkebunan KabupatenKota yang ditunjuk oleh Kepala Dinas selaku koordinator Tim Teknis KabupatenKota, Koperasi berbasis tebu dan Ketua Kelompok Tani sasaran. c. Triple account Untuk daerah pengembangan baru yang belum ada PG dan Koperasi adalah rekening kelompok tani penerima Bansos yang pencairannya ditandatangani 3 oranglembaga yaitu Kepala DinasPejabat yang Membidangi Perkebunan KabupatenKota yang ditunjuk oleh Kepala Dinas selaku koordinator Tim Teknis KabupatenKota, Ketua Kelompok Tani sasaran, dan salah satu anggota kelompok yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan kelompok. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 38 2. Dokumentasi a. Seluruh transaksi kelompok dibukukan secara sederhana; b. Buktikuitansi pembelian asli dan fotocopy disimpan; c. Bukti serah terima hasil pembelian kepada anggota kelompok dibukukan; d. Ketua kelompok tani sasaran wajib membuat laporan rutin penggunaan dana bansos kepada PPK dan kepada Kepala Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan; e. Dana bansos digunakan untuk usaha produktif yang dilaksanakan dalam tahun berjalan; f. Usaha produktif tersebut dapat mengharapkan keuntungan dan sebagian dari keuntungan kelompok dimanfaatkan untuk pemupukan modal, memperluas dan memperbesar skala usaha, mengembangkan agribisnis tebu yang potensial serta memperkuat kelembagaan yang ada. 3. Pemanfaatan, Penyaluran dan Pengguliran Dana Pemupukan Modal Usaha Kelompok a. Dana Bansos yang disalurkan kepada kelompok tani tebu penerima manfaat merupakan Penguatan Modal Usaha Kelompok yang digunakan untuk usahatani berbasis tebu. b. Pemanfaatan, penyaluran dan pengguliran dana PMUK diatur sesuai dengan kesepakatan minimal 23 dua per tiga anggota koperasi yang Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 39 hadir dan memenuhi korum pada saat Rapat Anggota Tahunan RAT. c. Apabila dalam pelaksanaannya kelompok tani tebu penerima bantuan tidak mampu atau tidak mau melaksanakan kegiatan, maka Dinas Provinsi TP Provinsi atau Dinas KabupatenKota untuk TP KabupatenKota atau TP Mandiri yang menangani Perkebunan diberi atau mempunyai kewenangan secara sepihak untuk menarik dana yang sudah ditransfer ke petani untuk dipindahdialihkan ke kelompok tani lain yang mau dan mampu melaksanakan kegiatan dengan diketahui oleh Bank Pelaksana, berdasarkan evaluasi oleh Dinas Provinsi TP Provinsi atau Dinas KabupatenKota untuk TP Kabupaten Kota atau TP Mandiri. Selanjutnya segera diadakan revisi terhadap SK Kepala Dinas Provinsi TP Provinsi atau Dinas KabupatenKota untuk TP KabupatenKota atau TP Mandiri tentang Penetapan Kelompok tani sasaran penerima bansos. d. Apabila dalam pelaksanaannya tidak ada kelompok tani yang mau dan mampu melaksanakan, maka Dinas Provinsi TP Provinsi atau Dinas KabupatenKota untuk TP KabupatenKota atau TP Mandiri diberi atau mempunyai kewenangan secara sepihak untuk menarik dana yang sudah di rekening kelompok tani tebu untuk ditransfer ke kas negara dengan diketahui oleh bank pelaksana. SK penerima bansos segera direvisi disesuaikan. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 40 4. Mekanisme Pengadaan, Penyaluran Bantuan Peralatan. Mekanisme penyaluran bantuan peralatan sumber dana APBN T.A. 2015 adalah sebagai berikut: - Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi melaksanakan sosialisasi kepada KabupatenKota tentang alokasi penyaluran bantuan peralatan, prosedur pelaksanaan usulan dari Kabupaten; - Pengadaan dilaksanakan secara kontraktuale- katalog yang mengacu kepada Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 juncto No. 70 Tahun 2012, tentang Pengadaan BarangJasa oleh Pemerintah dan Pedoman Pengadaan dan Penatausahaan Barang Satker Lingkup Ditjen Perkebunan Tahun yang berlaku. - Dinas Provinsi yang Membidangi Perkebunan selanjutnya menyerahkan bantuan peralatan kepada Dinas KabupatenKota Yang Membidangi Perkebunan untuk disalurkan kepada KPTRKoperasi berbasis tebu, yang dikelola dalam bentuk UPJA, dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 671KptsPL.40022012 tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang Pengajuan Permohonan Rekomendasi Penetapan Status Penggunaan Penetapan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara Di Lingkungan Kementerian Pertanian. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 41 Form Surat Pernyataan Penerima Bantuan dan Penyerahan Bantuan Kepada Petani; Contoh Keputusan Kepala Dinas tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Manfaat Bansos; Form Berita Acara Serah Barang; dan Form Penyerahan Bantuan Kepada Petani sebagaimana tersaji dalam Lampiran 22, 23, 24 dan 25. 5. Sanksi Penggunaan dana Bansos yang tidak sesuai dengan RUK, tidak dibenarkan dan apabila terjadi penyimpangan pemanfaatan dana bansos akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat. Namun apabila tidak terjadi kesepakatan penyelesaiannya dapat menempuh jalur hukum. Apabila terjadi penyimpangan penggunaan dana bansos, perlu dibentuk tim khusus untuk penyelesaian masalah tersebut. Tim dibentuk dengan Keputusan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan tingkat Provinsi. Tim yang dibentuk terdiri dari unsur-unsur : Tim Teknis Provinsi, Tim Teknis KabupatenKota, dan Lembaga Hukum di wilayahnya masing-masing. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 42 V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

A. Prinsip Pelaksanaan

Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan, dan Pendampingan pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman tebu agar mengacu pada prinsip Good Governance dan Clean Government, yaitu: 1. Mentaati Peraturan perundangan; 2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN; 3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan demokratisasi; 4. Memenuhi azas akuntabilitas sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

B. Struktur Organisasi Pelaksana

Pelaksana Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan, dan Pendampingan kegiatan pengembangan tanaman tebu di tingkat provinsi dilaksanakan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan cq. Tim Teknis Provinsi atas nama Kepala Daerah Provinsi, di tingkat kabupatenkota dilaksanakan oleh Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan cq. Tim Teknis KabupatenKota atas nama Kepala Daerah KabupatenKota. Sedangkan di Tingkat Pusat dilaksanakan oleh Direktorat Tanaman Semusim atas nama Direktur Jenderal Perkebunan.

C. Fasilitasi oleh Organisasi Struktural

Fasilitasi oleh organisasi struktural dilaksanakan untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan program. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 43 Untuk fasilitasi di tingkat pusat dikoordinasikan oleh Direktorat Tanaman Semusim dan pada tingkat provinsi oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan cq. Tim Teknis Provinsi, dan pada tingkat KabupatenKota oleh Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan cq. Tim Teknis KabupatenKota. Contoh Format SK Tim Teknis ProvinsiKabupatenKota sebagaimana tersaji dalam Lampiran 26. 1. Pusat Fasilitasi pelaksanaan kegiatan Pengembangan Tanaman Tebu dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Tanaman Semusim dengan kegiatan antara lain: a. Menyiapkan kebijakan operasional yang dituangkan dalam Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu; b. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan yang bersifat lintas sektoral antar instansi di tingkat Pusat dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan; c. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Provinsi dan KabupatenKota dalam pembinaan, pengendalian, pengawalan, dan pendampingan serta membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi di tingkat lapangan; d. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan program melalui kerjasama antar Instansi terkait antara lain BUMNSwasta PG berbasis tebu, organisasi profesi bidang pergulaan, perguruan tinggi, Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 44