Sasaran Nasional Tujuan TANSIM PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU (APBN P 2015)

D. Pengertian

Dalam Pedoman Teknis Pengembangan Tebu yang dimaksud dengan: 1. Bongkar ratoon adalah pelaksanaan budidaya tanaman tebu dengan melakukan pembongkaran tanaman tebu yang telah dikepras lebih dari 3 kali atau produktivitas di bawah 70 ton per hektar. 2. Perluasan Tanaman adalah pelaksanaan budidaya tanaman tebu giling yang dilakukan pada lahan bukaan baru. 3. Rawat ratoon adalah pemeliharaan tanaman tebu keprasan secara intensif. 4. Perbanyakan benih tebu secara konvensional adalah perbanyakan benih tebu secara berjenjang dari KBPU Kebun Benih Pokok Utama, KBPKebun Benih Pokok, KBN Kebun Benih Nenek, KBI Kebun Benih Induk dan KBD Kebun Benih Datar dengan menggunakan mata tidur bagal. 5. Perbanyakan benih tebu melalui Kultur Jaringan Kuljar adalah cara perbanyakan secara vegetatif yang cepat dan seragam dengan cara mengisolasi bagian dari suatu tanaman, seperti sel atau jaringan dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi yang aseptik, sehingga dapat berregenerasi menjadi tanaman yang lengkap. 6. Kebun Benih Induk KBI adalah kebun benih yang diselenggarakan untuk menyediakan bahan tanam bagi Kebun Benih Datar KBD yang bahan tanamnya dapat berasal dari benih konvensional atau benih kuljar. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 5 7. Kebun Benih Datar KBD adalah kebun benih yang diselenggarakan untuk menyediakan bahan tanam bagi Kebun Tebu Giling KTG yang bahan tanamnya dapat berasal dari benih konvensional atau benih kuljar. 8. Sertifikasi Benih Tebu adalah serangkaian pemeriksaan danatau pengujian dalam rangka penerbitan sertifikat benih yang dilakukan oleh institusi yang berwenang melakukan sertifikasi. 9. Pupuk majemuk merupakan pupuk yang terdiri dari beberapa unsur hara makro dan mikro yang penguraiannya lamban slow release. 10. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan. 11. Pemantapan Database Tebu On-line adalah serangkaian kegiatan updating sistem dan data. 12. Petani Tebu adalah orang perseorangan warga Negara Indonesia yang melakukan usaha perkebunan tebu pada lahan milik sendiri, sewa danatau lahan garapan. 13. Kelompok Tani Tebu adalah sekumpulan petani yang sepakat membentuk kelompok dengan tujuan mengusahakan dan mengembangkan usaha berbasis tanaman tebu secara profesional. 14. Koperasi Petani Tebu Rakyat KPTRKoperasi petani berbasis tebu adalah lembaga keuangan dan ekonomi petani yang mengelola tebu dan berbadan hukum. 15. Kelompok sasaran adalah kelompok tani terpilih penerima manfaat untuk melaksanakan program pengembangan tebu. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tebu Tahun 2015 Revisi 1 6