Metodologi Metode Pengumpulan Data Desain Sampling

Pedoman Pencacahan VHTS 51

BAB II METODOLOGI DAN ORGANISASI SURVEI

2.1 Metodologi

Kegiatan pencacahan perkembangan jasa usaha akomodasihotel VHT-S dilaksanakan secara rutin setiap bulan. Nama dan alamat usaha akomodasihotel yang digunakan sebagai kerangka sampel diperoleh dari hasil pendataan usaha akomodasihotel VHT-L tahun sebelumnya.

a. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data perkembangan usaha jasa akomodasihotel VHT-S dilakukan melalui wawancara langsung dengan tatap muka antara pencacah dengan responden. Namun demikian, dapat juga dilakukan dengan menitipkan kuesioner terlebih dahulu pada responden pada awal bulan, mengingat data yang akan diambil adalah data harian, sehingga responden dapat mengisinya setiap hari. Pengumpulan data dengan cara menitipkan kuesioner kepada responden, petugas pencacah harus menjelaskan terlebih dahulu mengenai konsep dan definisi yang digunakan, cara pengisian setiap pertanyaan, serta berbagai hal yang terkait dengan kegiatan ini. Untuk perusahaan-perusahaan yang relatif besar, pengumpulan data mungkin bisa lebih dari satu kali kunjungan.

b. Desain Sampling

Desain sampling yang digunakan pada kegiatan pendataan perkembangan usaha jasa akomodasihotel VHT-S saat ini meliputi 2 model, yaitu: Model 1. Sensus Lengkap. Perusahaanusaha jasa akomodasi dengan klasifikasi hotel bintang dicacah secara lengkap terhadap semua usaha. Model 2. Sampel Survei. Perusahaanusaha jasa akomodasi dengan klasifikasi hotel nonbintang melati dicacah secara sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan dua tahap. Tahap 1. Hotel dengan klasifikasi nonbintang dikelompokan menurut kelompok kamar. Jumlah sampel untuk hotel nonbintang adalah sebanyak jumlah target provinsi dikurangi jumlah alokasi hotel bintang. Jumlah sampel tiap-tiap provinsi ditentukan oleh BPS RI. Alokasikan jumlah sampel untuk Pedoman Pencacahan VHTS 52 masing-masing kelompok kamar secara proporsional terhadap jumlah yang ditargetkan menurut jumlah hotel pada masing-masing kelompok kamar. Tahap 2. Lakukan penarikan sampel secara systematic sampling pada masing-masing kelompok kamar sesuai dengan alokasi sampel yang telah ditetapkan pada tahap 1 terhadap usaha akomodasihotel. Contoh penentuan responden: Provinsi A mempunyai target jumlah responden pencacahan VHTS per bulan sesuai POK adalah 100 perusahaanusaha akomodasihotel. Jumlah hotel bintang di provinsi tersebut sebanyak 20 usaha sedangkan jumlah hotel nonbintang sebanyak 160 usaha. Cara penentuan responden: 1. Semua hotel bintang yang sebanyak 20 usaha tersebut dicacah semua di sensus lengkap. 2. Alokasi jumlah responden nonbintang adalah sebanyak 80 usaha 100-20=80, yaitu seluruh target provinsi pada POK dikurangi dengan jumlah hotel bintang yang ada. Sedangkan jumlah hotel nonbintang sebanyak 160 usaha, sehingga dilakukan pemilihan sampel. Cara penarikan sampel untuk responden yang nonbintang adalah sebagai berikut:  Kelompokkan seluruh hotel nonbintangmelati yang terdapat pada Provinsi A menurut kelompok kamar, yang terbagi atas kelompok kamar 10, 10-24 kamar, 25-40 kamar, dan 40 kamar. Hitung jumlah hotel pada masing- masing kelompok.  Alokasikan jumlah sampel untuk masing-masing kelompok kamar secara proporsional terhadap jumlah hotel pada masing-masing kelompok kamar dari sejumlah alokasi responden nonbintang.  Lakukan penomoran secara urut pada seluruh hotel nonbintang untuk masing-masing kelompok kamar. Penomoran dimulai dari nomor satu hingga nomor usaha yang terakhir pada tipa-tiap kelompok kamar. Hitung interval I pada masing-masing kelompok kamar dengan rumus: Jumlah seluruh hotel nonbintangmelati pada kelompok kamar i Jumlah alokasi sampel untuk kelompok kamar i i = kelompok kamar 10; 10-24 kamar; 25-40 kamar; dan 40 kamar;  Hotel nonbintang dengan nomor urut 1 pada masing-masing kelompok Pedoman Pencacahan VHTS 53 merupakan sampel pertama R1. Selanjutnya gunakan interval sampel untuk menentukan nomor urut sampel berikutnya, yaitu R 2 , R 3 ,….., R n R 2 = R 1 + I = 1+I R 3 = R 1 + 2I = 1+2I ……. R n = R 1 + n-1 I Nomor urut usaha terpilih diperoleh dengan membulatkan hasil perhitungan sampai 0 angka dibelakang koma.  Lingkari nomor urut yang terpilih sebagai sampel. Perusahaanusaha yang nomor urutnya dilingkari adalah perusahaan usaha sampel yang akan dicacah dengan menggunakan dokumen VHTS.

c. Responden