Pedoman Pencacahan VHTL
7
BAB III PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VHTL
3.1 Tata Tertib Pengisian Daftar VHTL
a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam. b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan
huruf kapital balok, tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan angka biasa bukan angka romawi.
c. Perhatikan instruksirambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan. d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
Mengisi keteranganjawaban pada tempat yang tersedia
Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan right
justified.
3.2 Tata Cara Pengisian Daftar VHTL
Karakteristik usaha jasa akomodasi yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena itu untuk memudahkan pengisian, kuesioner tersebut dikelompokkan menjadi beberapa
blok yaitu: 1.
Blok I. Pengenalan Tempat
2. Blok II.A. Keterangan Perusahaan
3. Blok II.B. Keterangan Fasilitas yang Tersedia
4. Blok III.
Pekerja 4.
Blok IV. Balas Jasa Pekerja
5. Blok V.
Pendapatan dan Pengeluaran 6.
Blok VI. Permodalan
7. Blok VII.
Kritik dan Saran Responden 8.
Blok VIII. Pengesahan 9.
Blok IX. Keterangan Petugas
10. Blok X. Catatan
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah perusahaaanusaha jasa akomodasi. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses
pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan pemasukan dokumen.
Pedoman Pencacahan VHTL
8
Rincian 1 s.d Rincian 5:
Isian nama dan kode provinsi, kabupatenkota, kecamatan, kelurahandesa, dan blok sensus sesuai dengan keberadaan perusahaanusaha akomodasi tersebut pada saat
pencacahan. Isian tersebut dapat mengacu pada Master File Desa yang tersedia.
Rincian 7 s.d. Rincian 9:
Tulis nama lengkap perusahaanusaha akomodasi, nama General Manager, dan alamat lengkap perusahaanusaha akomodasi jangka pendek tersebut. Penulisan nama
perusahaanusaha jasa akomodasi diawali dengan nama, kemudian diikuti dengan jenis usahanya.
Contoh 1:
7. Nama lengkap usaha akomodasi : SHERATON BANDUNG HOTEL
TOWERS
8. Nama General Manager : CHARLES IDRIS
9. Alamat lengkap usaha akomodasi:
Alamat tempat usaha : JL. IR. H. JUANDA NO. 390, BANDUNG.
Kode Pos : 40135
Nomor Telepon : 022 2500303
Nomor Faksimili : 022 2500301
E-mail : marketingsheratonbandung.com
Website : http:www.sheratonbandung.com
Contoh 2:
7. Nama lengkap usaha akomodasi : DEEP PURPLE HOMESTAY
8. Nama General Manager : CHAER JUMADI
9. Alamat lengkap usaha akomodasi:
Alamat tempat usaha : GEDONGKIWO MJ I 784, YOGYAKARTA.
Kode Pos : 55133
Nomor Telepon : 0274 7845868
Nomor Faksimili : 0274 7845868
E-mail : marketingdeeppurple.com
Website : http:www.deeppurple.com
Pedoman Pencacahan VHTL
9
BLOK II.A : KETERANGAN PERUSAHAAN Rincian 1
: Apa klasifikasi usaha dari akomodasi ini?
Lingkari kode klasifikasi usaha akomodasi yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak yang tersedia. Klasifikasi usaha akomodasi merupakan standar usaha hotel yang
dirumuskan pada kualifikasi usaha hotel dan atau penggolongan kelas usaha hotel yang mencakup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha hotel. Isian pada rincian ini
didasarkan pada jawaban responden yang dibuktikan dengan sertifikat yang dimilikinya. Baik sertifikat yang dikeluarkan oleh PHRI Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia
maupun LSU Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata.
Usaha Penyediaan Akomodasi adalah usaha yang menyediakan akomodasi jangka
pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang lebih lama untuk pelajar, pekerja dan sejenisnya. Penyediaan akomodasi
dapat hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja atau fasilitas akomodasi dan fasilitas makanan dan minuman, atau fasilitas akomodasi, makanan dan minuman
danatau fasilitas rekreasi. KBLI 2009.
Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya
untuk harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai pengunjung. Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap
dengan dapur, dengan atau tanpa jasa pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan fasilitas seperti fasilitas parkir, binatu, kolam renang,
ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan ruang rapat. Termasuk juga akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel, penginapan, losmen, hostel, villa dan lain-
lain. KBLI 2009. Kode klasifikasi usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : Bintang 1 Hotel Bintang adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009
Hotel Bintang Satu adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan,
makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang satu yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009
Pedoman Pencacahan VHTL
10
Kode 2 : Bintang 2 Hotel Bintang Dua adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan,
makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang dua yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009
Kode 3 : Bintang 3 Hotel Bintang Tiga adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan,
makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang tiga yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009
Kode 4 : Bintang 4 Hotel Bintang Empat adalah usaha penyediaan jasa pelayanan
penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara
komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang empat yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.
KBLI 2009
Kode 5 : Bintang 5 Hotel Bintang Lima adalah Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa
pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara
komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang lima termasuk lima berlian yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang
membinanya. KBLI 2009
Kode 6 : NonbintangMelati Hotel non bintangmelati adalah usaha penyediaan akomodasi yang
memenuhi ketentuan sebagai hotel melati yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. Termasuk motel. KBLI 2009
Kode 7 : Pondok Wisata Home Stay Pondok Wisata Home Stay adalah usaha penyediaan akomodasi berupa
bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada
wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya. Permen Parekraf No. 9 Tahun 2014
Pedoman Pencacahan VHTL
11
Kode 8 : Penginapan remaja Youth Hostel Penginapan remaja Youth Hostel adalah usaha penyediaan jasa
pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan
pariwisata dengan
tujuan untuk
rekreasi, memperluas
pengetahuanpengalaman dan perjalanan. KBLI 2009
Kode 9 : Vila Vila adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang
merupakan rumah-rumah pribadi yang khusus disewakan kepada wisatawan berikut fasilitasnya dan dikelola sendiri oleh pemiliknya
.
KBLI 2009
Kode 10 : Jasa akomodasi jangka pendek lainnya Jasa akomodasi jangka pendek lainnya adalah usaha penyediaan jasa
pelayanan penginapan yang tidak termasuk salah satu di atas, misalnya bungalo, cottage, dan lain-lain. KBLI 2009
Rincian 2.a : Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan
kode 1 jika ”Sudah” dan kode 2 jika ”Belum”. Jika jawaban berkode 2 atau ”Belum” langsung lanjutkan ke rincian 3.
Sertifikat Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi
usaha pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi standar usaha pariwisata.
Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk
mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel melalui penilaian kesesuaian standar usaha hotel. Permen Parekraf No.
PM.53HM.001MPEK2013
Rincian 2.b : Jika Sudah R.2.a. berkode 1, dari instansilembaga mana yang mengeluarkan?
Jika rincian 2.a diatas berkode 1 ”Sudah”, maka isikan lembaga yang mengeluarkan sertifikat tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke
dalam kotak yang tersedia. Kode lembaga yang mengeluarkan sertifikat pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : PHRI PHRI Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia adalah sebuah
organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran,
Pedoman Pencacahan VHTL
12 jasa pangan, dan jasa boga.
Kode 2 : LSU Bidang Pariwisata Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata LSU Bidang Pariwisata
adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kode 3 : Lainnya . . . . . . . . . . . sebutkan
Jika usaha akomodasi tersebut telah memiliki sertifikat klasifikasi usaha akomodasi dari lembaga instansi selain dari ketiga yang telah disebutkan
sebelumnya. Kemudian sebutkan instansilembaga yang mengeluarkannya.
Rincian 3 : Apa izin operasional yang dimiliki dari usaha akomodasi ini?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak yang tersedia. Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui kepemilikan izin operasional dari usaha
akomodasi yang dicacah. Kode izin usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : Tanda Daftar Usaha Pariwisata TDUP Tanda Daftar Usaha Pariwisata TDUP adalah dokumen resmi yang
membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha pariwisata menurut Peraturan Menteri yang
wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. Diterbitkan oleh
BupatiWalikota kecuali DKI Jakarta oleh Gubernur. Kode 2 : Izin Tetap Usaha Pariwisata ITUP
Izin Tetap Usaha Pariwisata ITUP adalah izin tetap usaha pariwisata
bidang kawasan pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata.
Dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap kabupatenkota.
Kode 3 : Lainnya . . . . . . . . . . . sebutkan
Jika usaha akomodasi tersebut telah memiliki izin usaha akomodasi selain dari ketiga yang telah disebutkan sebelumnya. Kemudian sebutkan izin
usaha akomodasi tersebut.
Rincian 4 : Bentuk badan hukum perusahaanusaha akomodasi
Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 6 dan tuliskan kode jawaban pada kotak yang tersedia.
Pedoman Pencacahan VHTL
13
Badan hukum perusahaanusaha adalah status badan hukum yang telah dimiliki oleh
suatu kegiatan ekonomiusaha berdasarkan akte pendiriannya yang dikeluarkan oleh notaris, berupa akte notaris, atau berdasarkan surat keputusan dari pejabat
yang berwenang. Kode badan hukumusaha yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : PTPT Persero Perseroan Terbatas PT adalah perusahaan yang berstatus badan hukum,
didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki.
Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan
perjanjian antara pemegang saham.
PT Persero merupakan perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh
negara pemerintah, dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan
faktor-faktor produksi secara efisien.
Kode 2 : Yayasan Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang
dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari untung.
Kode 3 : Koperasi Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Kode 4 : CV CV Commanditair Venootschap merupakan suatu bentuk perjanjian
kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan
pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan
yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Kode 5 : Firma Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan
nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama
dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula.
Pedoman Pencacahan VHTL
14
Kode 6 : Tidak berbadan hukumPerseorangan
Perseorangan merupakan usaha perusahaan yang belum mempunyai
badan hukumusaha, biasanya untuk usaha-usaha perorangan.
Rincian 5 : Tahun mulai beroperasi usaha akomodas:
Tuliskan tahun mulai beroperasi usahaperusahaan akomodasi tersebut, dan pindahkan kedalam kotak yang tersedia.
Tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali perusahaanusaha akomodasi
tersebut mulai beroperasi untuk menerima tamu menginap. Jika tidak diketahui kapan mulai beroperasi untuk menerima tamu menginap, dapat didekati dengan
tahun yang tercantum pada akte pendirian kegiatan usaha tersebut. Apabila suatu
kegiatan usaha berubah kegiatan utamanya, maka tahun beroperasi adalah tahun
pada kegiatan utama terakhir.
Catatan:
Apabila suatu perusahaanusaha pernah mengalami masa tidak beroperasi tidak aktif, maka tahun berdiri tetap tahun yang lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan
tersebut berubah kegiatan utamanya.
Contoh:
Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995 - 1997 perusahaan itu tidak aktif, tetapi tahun 1998 aktif kembali, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi
tetap tahun 1986.
Rincian 6 : Isikan banyaknya hari kerja pada masing-masing bulan selama
Tahun 2015
Tuliskan banyaknya hari kerja pada masing-masing bulan selama Tahun 2015 sesuai dengan kolom yang telah disediakan. Tuliskan pula hasil penjumlahan hari kerja
selama Tahun 2015 dalam kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian pada kolom jumlah tersebut kedalam kotak yang tersedia.
Hari kerja adalah hari perusahaan melakukan kegiatan operasional usaha dan ada
seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam per hari
Pedoman Pencacahan VHTL
15
Rincian 7.a : Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikat syariah dari DSN-MUI?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika ”Sudah” dan kode 2 jika ”Belum”. Jika jawaban berkode 2 atau
”Belum” langsung lanjutkan ke rincian 8.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI adalah bagian dari
struktur kelembagaan MUI yang bertindak sebagai Lembaga Sertifikasi di bidang Usaha Pariwisata Syariah.
Usaha Hotel Syariah adalah usaha hotel yang penyelenggaraannya harus memenuhi
kriteria Usaha Hotel Syariah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini. Baik yang mencakup aspek produk, pelayanan, maupun pengelolaan. Permen
Parekraf No. 2 Tahun 2014.
Rincian 7.b : Jika Sudah R.7.a berkode 1, apa sertifikasi syariah yang dimiliki?
Jika rincian 7.a diatas berkode 1 ”Sudah”, maka isikan kode klasifikasi sertifikasi syariah tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia. Kode klasifikasi sertifikasi syariah yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : Syariah Hilal 1 Hotel Syariah Hilal-1 adalah penggolongan untuk usaha hotel syariah yang
dinilai memenuhi seluruh kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. Permen Parekraf No. 2
Tahun 2014
Kode 2 : Syariah Hilal 2 Hotel Syariah Hilal-2 adalah penggolongan untuk Usaha Hotel Syariah
yang dinilai memenuhi seluruh Kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk melayani kebutuhan moderat wisatawan muslim. Permen Parekraf
No. 2 Tahun 2014
Rincian 8.a : Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak”
langsung lanjutkan ke rincian 9.
Pedoman Pencacahan VHTL
16
Rincian 8.b : Jika “Ya” R.8.a berkode 1, apa nama asosiasi yang diikuti?
Jika rincian 8.a diatas berkode 1 ”Ya”, maka isikan kode klasifikasi asosiasi perhotelan tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia. Kode klasifikasi asosiasi perhotelan yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : PHRI PHRI Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia adalah sebuah
organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran, jasa pangan, dan jasa boga.
Kode 2 : Lainnya . . . . . . . . . . . sebutkan
Jika usaha akomodasi tersebut telah menjadi anggota asosiasi selain PHRI. Kemudian sebutkan asosiasi yang diikutinya.
Rincian 9.a : Status Pengelolaan Usaha
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Jika jawaban berkode 3 atau ”Sendiri” langsung lanjutkan ke rincian 10. Kode klasifikasi status pengelolaan usaha yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : Hotel Chain Internasional Hotel Chain Internasional adalah hotel yang pengelolaannya berada
dibawah manajemen jaringan hotel Internasional. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak manajemen dan atau waralaba franchise. Contoh : Hyatt
Group, Ibis Group, Sangrila Group, Hilton Group dan sebagainya.
Kode 2 : Hotel Chain Nasional Hotel Chain Nasional adalah hotel yang pengelolaannya berada dibawah
manajemen jaringan hotel nasional yang berada didalam negeri. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak manajemen dan atau “franchise”.
Contoh: Natour Group, Horison Group, Sahid Group dan sebagainya.
Kode 3 : Sendiri Sendiri adalah pengelolaan hotel dengan manajemen sendiri.
Pedoman Pencacahan VHTL
17
Rincian 9.b : Jika R.9.a berkode 1 atau 2, tulis nama kelompok group pengelola usaha akomodasi: . . . . . .
Jika rincian 9.a berkode 1 atau 2 maka tuliskan nama kelompokgroup pengelolanya.
Rincian 10 : Bentuk bangunan usaha akomodasi
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia
. Lingkari kode 1 jika ”Berdiri Sendiri” dan kode 2 jika ”Menyatu dengan Bangunan Lain”.
Berdiri sendiri : apabila bangunan hotel tersebut berdiri sendiri dan tidak satu bangunan
dengan bangunan lainnya.
Menyatu dengan bangunan lain : apabila bangunan hotel tersebut menyatu dengan
bangunan lain seperti apartemen, mall dan sebagainya. Misalnya bangunan Hotel Ever Green di Puncak berdiri sendiri. Dan bangunan Hotel
BEST WESTERN Grand Palace Kemayoran menyatu dengan bangunan lain. Rincian 11
: Lokasi bangunan usaha akomodasi
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia
. Lingkari kode 1 jika ”Berada di Kawasan Wisata”, kode 2 jika ”Berada di PertokoanPerkantoran”, dan kode 3 jika ”Lainnya”, serta sebutkan jenis lokasi bangunan
usaha akomodasi Lainnya yang dimaksud.
Berada di kawasan wisata : apabila bangunan hotel tersebut berada di kawasan wisata. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan
Berada di PertokoanPerkantoran : apabila bangunan hotel tersebut berada di
kompleks menjual
barang-barang atau
tempat mengurus
suatu pekerjaanperusahaan.
Misalnya Hotel Mercure di Ancol berada di kawasan wisata.
Pedoman Pencacahan VHTL
18
Rincian 12 : Jarak usaha akomodasi dari:
Isikan jarak terdekat dari usaha akomodasi dalam km ke fasilitas penunjang moda transportasi. Jarak yang dimaksud adalah jarak tempuh yang terdekat dan masih dalam
satu provinsi. Apabila di dalam provinsi dimana usaha akomodasi itu berada tidak memiliki fasilitas-fasilitas penunjang transportasi bandara, terminal, dan stasiun maka
ditulis tanda strip -. Fasilitas penunjang moda transortasi tersebut meliputi:
a. Bandara Jarak usaha akomodasi dengan bandara terdekat;
b. Terminal Jarak usaha akomodasi dengan terminal terdekat;
c. Stasiun Jarak usaha akomodasi dengan stasiun kereta api terdekat.
Rincian 13.a : Apakah usaha ini sudah menjalankan sistem ramah lingkungan?
Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak
yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 14.
Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mencegah
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem ramah lingkungan: penghematan energi listrik, air, AC dsb, penggunaan air daur
ulang, penggunaan energi alternatif dan sebagainya
Rincian 13.b : Jika “Ya” R.13.a berkode 1, apakah ada donasi yang disisihkan dari
biaya pengunjung?
Rincian ini hanya terisi apabila jawaban rincia n 13.a berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari
kode 1 jika ada donasi dari pengunjung hotel yang digunakan untuk menjalankan sistem ramah lingkungan, dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Rincian 14 : Apakah ada lahan khusus yang diperuntukkan sebagai lahan
konservasi lingkungan, seperti taman dan lain-lain?
Lingkari kode 1 jika ada lahan khusus yang diperuntukkan untuk konservasi lingkungan dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Konservasi lingkungan
adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Pedoman Pencacahan VHTL
19
Rincian 15 : Apakah sudah melakukan konservasi energi, seperti penggunaan
energi surya?
Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah melakukan konservasi energi dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.
Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan
sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi
yaitu: penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi, konservasi sumber daya energi. Misalnya penggunaan energi surya.
Rincian 16 : Apakah sudah memberlakukan konsep 3R Reduce, Reuse,
Recycle?
Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah memberlakukan konsep 3R dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.
Reduce Mengurangi yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya
sampah, contoh: menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi, menyediakan jaringan informasi dengan komputer tanpa kertas, menggunakan
produk yang dapat diisi ulang.
Reuse Guna ulang yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan
baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contoh: menggunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang, menggunakan sisi kertas yang masih kosong
untuk menulis.
Recycle Mendaur ulang yaitu mengolah sampah menjadi produk baru lagi, contoh:
mengolah sampah organik menjadi kompos.
Rincian 17 : Sistem pengolahan limbah
Lingkari kode 1 jika sistem pengolahan limbah menggunakan instalasi pengolah limbah internal dan kode 2 jika tidak dilakukan pengolahan limbah terlebih dahulu tetapi
langsung dibuang keluar kawasan. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 18 : Sistem penyediaan air bersih
Lingkari kode 1 jika hanya menggunakan air tanah, kode 2 jika hanya menggunakan PDAM, kode 3 jika menggunakan air tanah dan PDAM, dan apabila sistem penyediaan air
Pedoman Pencacahan VHTL
20 bersih yang digunakan selain air tanah dan PDAM maka lingkari kode 4 ”Lainnya”, serta
sebutkan jenis sistem penyediaan air bersih Lainnya yang dimaksud. Tuliskan kode
jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 19 : Sarana promosi yang digunakan
Media apakah yang digunakan olah pihak akomodasi dalam mempromosikan usahanya. Lingkari kode jawaban yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu, jumlahkan
kode media yang dilingkari kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 20.a : Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer?
Lingkari kode 1 jika dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer
dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 21.
Rincian 20.b : Jumlah komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional usahaakomodasi . . . . unit
Rincian 20.b. hanya terisi jika rincian 20.a. berkode 1 atau ”Ya”. Tuliskan jumlah
komputer yang dimiliki oleh usahaakomodasi tersebut dalam satuan unit.
Rincian 20.c : Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet?
Lingkari kode 1 jika komputer tersebut digunakan untuk mengakses internet dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode
2 atau ”Tidak”, langsung lanjutkan ke rincian 21.
Internet interconnected-networking ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCPIP sebagai protokol pertukaran paket.
Rincian 20.d : Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilitas E- commerce?
Rincian ini hanya diisi apabila jawaban rincian 20.c berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari kode 1 jika
”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
Pedoman Pencacahan VHTL
21
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website atau jaringan komputer lainnya.
Rincian 20.e : Apakah melayani pemesanan kamar melalui internet?
Rincian ini hanya diisi apabila jawaban r incian 20.c berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari
kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang
tersedia.
Rincian 21 : Apakah Pembayaran dapat melalui kartu kredit credit card kartu
ATM debit card?
Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak
yang tersedia. Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel retail dan sistem kredit,
yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar.
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik
yang diterbitkan oleh Bank
. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo
tabungan bank anda di bank penerbit tersebut.
Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa
uang tunai. Kartu debit biasanya juga memungkinkan untuk
penarikan uang tunai secara instan, karena dapat bertindak sebagai kartu ATM
untuk penarikan tunai.
Rincian 22 : Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per
malam pada saat pencacahan Kolom 1 : Jenis Kamar
Dirinci menurut : 1. Kamar Nonsuite Standard, Superior, dan Deluxe 2. Kamar Suite Junior Suite, Suite dan Presidential Suite
Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana kamar
tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu kamar tamu dan kamar tidur. Jenis-jenis penamaan kamar suite room yang ada di hotel,
antara lain: Junior suite, suite, Family suite room, Presidential suite, dan Penthouse.
Pedoman Pencacahan VHTL
22
Kolom 2 : Banyaknya kamar
Tuliskan banyaknya kamar yang tersedia dalam usaha akomodasi tersebut pada tempat yang tersedia dirinci menurut jenis kamar seperti yang tertera di kolom 1.
Kamar yang dimaksud adalah kamar yang siap untuk dijual pada saat pencacahan tidak
termasuk kamar pribadi, kamar penjaga malam, kamar pegawai hotel dan kamar yang sedang dalam perbaikan.
Kolom 3 : Banyaknya tempat tidur
Tuliskan banyaknya tempat tidur yang tersedia dan siap pakai, tidak termasuk tempat tidur yang ada di gudang persediaan untuk extra bed. Tempat tidur ukuran king
size atau single dihitung satu tempat tidur. Jumlah tempat tidur yang tersedia dihitung
dalam arti jumlah fisik tempat tidur. Kolom 4 : Kapasitas Tamu Hotel
Tuliskan banyaknya kapasitas tamu pada saat pencacahan.
Kapasitas Tamu adalah batas maksimal jumlah tamu yang dapat menginap di usaha
akomodasi tersebut per malam.
Kolom 5 sd 6 : Tarif kamar per malam
Sebelum mengisi kolom ini agar terlebih dahulu melingkari kode tarif kode 1 = rupiah atau Kode 2 = US dolar. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada
kotak yang tersedia. Isikan tarif kamar minimum per malam pada kolom 5 untuk tiap-tiap jenis kamar,
baik kamar nonsuite maupun kamar suite, saat pencacahan. Isikan pada kolom 6 tarif kamar maksimum per malam, baik kamar nonsuite maupun
kamar suite, saat pencacahan. Catatan: Tarif kamar yang dimaksud adalah tarif published. Jika tarif kamar yang ada
pada usaha akomodasi hanya satu, maka kolom 5 minimum dan kolom 6 maksimum diisi tarif yang sama. Tarif minimum biasanya tarif jenis kamar
standard untuk nonsuite dan junior suite untuk kamar suite. Tarif maksimum biasanya tarif jenis kamar deluxe untuk nonsuite dan presidential untuk kamar
suite.
Pedoman Pencacahan VHTL
23
Rincian 23.a : Banyaknya tamu WNI selama tahun 2015:
Isikan banyaknya tamu WNI Warga Negara Indonesia yang datang dan menginap check in selama tahun 2015. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 23.b : Banyaknya tamu WNA selama tahun 2015:
Isikan banyaknya tamu WNI Warga Negara Indonesia yang datang dan menginap check in selama tahun 2015. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Tamu WNA biasanya ditandai dengan penggunaan paspor asing sebagai kartu identitasnya.
Rincian 23.c : Isikan banyaknya rombongangroup tamu yang menginap perbulan selama tahun 2015
Tuliskan banyaknya rombongangroup tamu yang menginap perbulan selama Tahun 2015 sesuai dengan kolom yang telah disediakan. Tuliskan pula hasil penjumlahan
banyaknya rombongan tamu selama Tahun 2015 dalam kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian pada kolom jumlah tersebut kedalam kotak yang tersedia.
Rombongan tamu adalah sekumpulan orang yang bersama-sama menginap di hotel
dengan pembayaran secara korporasi.
BLOK II.B : KETERANGAN FASILITAS YANG TERSEDIA
Isikan kode 1 “Ya” jika tersedia fasilitas dimaksud dan kode 2 “Tidak” apabila tidak tersedia fasilitas tersebut. Fasilitas kamar tersebut merupakan fasilitas yang menjadi
bagian dari penilaian dalam mengklasifikasikan hotel sebagaimana yang terdapat pada Permen Parekraf no. PM. 53HM.001MPEK2013 tentang standar usaha hotel.
A. Fasilitas Kamar
Fasilitas kamar meliputi rincian A1 s.d. A21. Rincian ini untuk mengetahui jenis fasilitas yang tersedia di kamar pada usaha akomodasi yang digunakan untuk
kepentingan pelayanan tamu. Fasilitas tersebut diantaranya meliputi: 1.
AC 2.
TVTV kabel 3.
FreezerMini Bar 4.
BrankasIndividual Safe Deposit Box 5.
Rak koper
Pedoman Pencacahan VHTL
24 6.
Tempat penyimpanan pakaian 7.
Meja dan kursi duduk 8.
Coffee tea maker 9.
Peralatan tulis untuk tamu 10. Denah lokasi kamar dan petunjuk penyelamatan diri
11. Lampu baca 12. Saluran komunikasi internal eksternal
13. Jaringan internet 14. Smoke detector dan Sprinkler
15. Cermin panjang 16. Air Mandi Panas dan Dingin
17. Perlengkapan dan handuk mandi 18. Tempat sampah
19. Wastafel, kloset, showerbak mandi 20. Petunjuk arah kiblat
21. Tanda dilarang mengganggu atau Permintaan pembersihan kamar
B. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang meliputi rincian B1 s.d. B19. Rincian ini untuk mengetahui jenis fasilitas penunjang yang tersedia pada usaha akomodasi yang digunakan untuk
kepentingan pelayanan tamu. 1.
Penanda arah fasilitas hotel, meliputi tanda arah yang menunjukan fasilitas hotel hotel directional sign dan tanda arah menuju jalan keluar yang mana
evacuation sign; 2.
Area parkir, merupakan wilayah tempat menghentikan atau menaruh kendaraan bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat.
3. Lobi
4. Lift tamu, karyawan, dan barang;
5. Toilet umum, merupakan tempat cuci tangan dan muka, serta kamar kecil
kakus; 6.
Ruang penitipan barang 7.
MeetingFunction room 8.
Tempat ibadah, merupakan ruangan yang disediakan untuk pengunjung melakukan usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk
mendapatkan kebahagiaan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan maupun terhadap alam semesta.
Pedoman Pencacahan VHTL
25 9.
Lapangan tenis 10. Binatu
11. Kolam renang 12. Money changer
13. Minimarket 14. BiroAgen Perjalanan Wisata
15. Toko cindera mata 16. Ruang pemeriksaan kesehatan
17. Toko Obat Drug Store 18. Pelayanan antar jemput
19. WIFI
C. Fasilitas Lainnya, dan tuliskan banyaknya fasilitas yang tersedia:
Rincian C1 hingga C5, isikan ketersediaan fasilitas dan banyaknya fasilitas, baik yang dikelola sendiri oleh hotel di kolom 3 dan fasilitas yang dikelola pihak lain pada
kolom 4. Fasilitas tersebut meliputi: 1.
Cafe 2.
RestoranRumah Makan 3.
Bar 4.
Pusat kebugaran fitness centre 5.
Spa
D. Banyaknya ruang pertemuan menurut kapasitas tempat duduk pada saat pencacahan dan penggunaan selama tahun 2015
Rincian ini terisi hanya jika Blok II.B.R.B7 meetingfunction room berkode 1 “Ya”. Isikan banyaknya ruang pertemuan meetingfunction room yang tersedia menurut
kapasitas ruang tersebut pada kolom 2. Isikan juga banyaknya kegiatan
konferensikonvensi pertemuan yang menggunakan ruang pertemuan tersebut pada kol 3, baik untuk pertemuan yang berskala nasional maupun pertemuan yang berskala
internasional pada kolom 4. Sedangkan pada kolom 5 isikan banyaknya penggunaan ruang pertemuan untuk kegiatan selain konferensikonvensipertemuan seperti untuk
pesta perkawinan wedding party, pameran, dan sebagainya.
BLOK III : PEKERJA
Blok ini digunakan untuk mencatat banyaknya pekerjakaryawan tetap, tidak tetapkontrak, tidak dibayar WNI dan pekerja asing WNA yang dirinci menurut jenjang
Pedoman Pencacahan VHTL
26 pendidikan dan jenis kelamin.
Rincian 1 : Banyaknya pekerjakaryawan menurut status pekerja, jenjang
pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan.
Isikan banyaknya pekerjakaryawan yang bekerja pada usaha akomodasi menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat
pencacahan. Kemudian jumlahkan pada masing-masing kolom dan baris, serta isikan
pada Baris Jumlah dan pada Kolom 10. Pekerja dibayar: orang yang bekerja pada suatu perusahaanusaha dengan menerima
upahgaji baik berupa uang atau barang.
Pekerja tetap: orang yang bekerja pada perusahaanusaha dengan menerima upahgaji
secara tetap, tidak tergantung pada absensikehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon.
Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada perusahaanusaha dan menerima
upahgaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerjaprestasi pekerja tersebut.
Pekerja kontrak: orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu. Pekerja tidak dibayar: pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang aktif dalam
kegiatan perusahaanusaha, tetapi tidak mendapat upahgaji. Bagi pekerja keluarga
yang bekerja kurang dari 13 sepertiga jam kerja normal yang biasa di perusahaanusaha, tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training
yang bekerja kurang dari 13 sepertiga jam kerja normal.
Pekerja asing: pekerja yang bukan warga negara Indonesia dan bekerja dengan
mendapat upahgaji secara tetap sebagai pekerja tetap atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu sebagai pekerja kontrak.
Jam kerja normal: total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu jam kerja yang
biasa berlaku di perusahaan tersebut.
Jenjang pendidikan: tingkat pendidikan tertinggi pekerjakaryawan yang pada saat
pencacahan telah diselesaikanditamatkan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat
Pedoman Pencacahan VHTL
27 sekolah.
Contoh: Seorang pimpinan perusahaanusaha yang pernah kuliah tetapi tidak selesai,
maka dianggap tamat SMA.
Jenjang pendidikan diantaranya: 1. Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya SD.
Tamat SMP: mereka yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO, HBS 3 tahun,
Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah
Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan
Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
2. Tamat SMK kejuruan pariwisata: mereka yang tamat dari Sekolah Menengah
kejuruan pariwisata, seperti tamat dari Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata SMIP.
3. Tamat SMA lainnya: mereka yang tamat dari SMTA umum dan SMTA kejuruan
selain Pariwisata, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan,
Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah
Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi
Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama,
Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker,
Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
4. Diploma IIIIII kejuruan pariwisata: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang
khusus diberikan untuk program diploma kejuruan pariwisata atau sarjana muda kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan ticketing Diploma III Biro Perjalanan dan
jurusan memasak Cook dari BPLP, tamat Akademi Perhotelan dan sebagainya
5. Diploma IIIIII lainnya: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus
diberikan untuk program diploma atau sarjana muda selain kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan komputer dari BSI, Akademi Bahasa Asing dan Akademi Seni
Tari Indonesia. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka mereka yang menempuh pendidikan sampai semester 89 dan belum tamat tetap
Pedoman Pencacahan VHTL
28 dimasukkan sebagai tamat SMA.
6. DIVS1 kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program sarjana kejuruan
pariwisata.
7. DIVS1 lainnya: mereka yang tamat program pendidikan sarjana, dan Akta V pada
suatu universitasinstitutsekolah tinggi selain kejuruan pariwisata.
8. S2S3: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1
dan 2 pada suatu universitasinstitutsekolah tinggi.
Rincian 2 : Banyaknya
pekerjakaryawan menurut
jenis jabatan,
jenis pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan
Isikan banyaknya pekerja pada masing-masing kolom menurut jenis jabatan, jenis pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan.
Kolom 1 : Jenis Jabatan
Jenis jabatan yang dimaksud meliputi:
a. DirekturGeneral Manager DirekturGeneral Manager, adalah orang yang berwenang merumuskan dan
menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan
pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris.
b. Manager c. Asisten Manager
Managerasisten manager, adalah orang yang berwenang dan bertanggung
jawab dalam merencanakan, mengatur serta mengendalikan penyelenggaraan usaha.
d. Supervisor Penyelia Supervisor atau Penyelia adalah seseorang yang diberikan tugas dalam
sebuah organisasi perusahaan dimana mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya. Peran kerja supervisor
berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan.
e. Teknis Pekerja teknis, adalah pekerja yang bertugas menangani bidang pekerjaan
yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan usaha. Seperti pekerja pemasaranhumas, pemeliharaan maintenance perbaikan,
resepsionis informasi, juru masak, petugas kamar, petugas bar dan restoran.
Pedoman Pencacahan VHTL
29
f. Administrasi
Pekerja administrasi, adalah pekerja yang menangani administrasi, keuangan
akunting, marketing, kepegawaian dan umum.
g. Lainnya Pekerja lainnya, adalah pekerja yang sifat pekerjaannya mendukung kegiatan
operasional perusahaanusaha, seperti pekerja operator telepon, binatu, keamanan dan tukang kebun.
Kolom 2 : tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan kejuruan
pariwisata menurut jenis jabatan.
Kolom 3 : tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan
kejuruan pariwisata menurut jenis jabatan.
Kolom 4 : tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan lainnya
menurut jenis jabatan.
Kolom 5 : tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan lainnya
menurut jenis jabatan.
Kolom 6 : tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNA menurut jenis jabatan Kolom 7 : tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNA menurut jenis jabatan
Kolom 8 : tuliskan banyaknya pekerja menurut jenis jabatan. Isian kolom 8
merupakan penjumlahan isian kolom 2 + kolom 3 + kolom 4 + kolom 5 + kolom 6 + kolom 7
Baris jumlah : merupakan penjumlahan untuk masing-masing kolom. Rincian 3
: Apakah usaha akomodasi ini menyelenggarakan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya?
Lingkari kode 1 jika usaha akomodasi telah melakukan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya dan kode 2 jika belum melakukan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya.
Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang telah disediakan.
Rincian 4 : Jumlah pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi
pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata
Isikan banyaknya pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi
Pedoman Pencacahan VHTL
30 pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Profesi bidang Pariwisata pada masing-masing kolom
menurut bidang kompetensi pada saat pencacahan. Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi profesi terlisensi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI bidang pariwisata,
standar internasional danatau standar khusus. Pola sertifikasi kompetensi dilakukandifasilitasi oleh Direktorat Standardisasi Pariwisata dengan Lembaga
Sertifikasi Profesi LSP bidang pariwisata yang telah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP.
Bidang kompetensi pariwisata untuk usaha akomodasi meliputi:
Front Office: Keahlian dalam bidang kantor depan hotel; seperti dalam melayani
reservasi, penjualan kamar, registrasi dan pelayanan informasi kepada tamu selama menginap, juga dalam menangani pembayaran tamu.
Housekeeping: Keahlian dalam bidang fungsi rumah tangga sebuah akomodasi, memiliki
ketrampilan dalam bidang kebersihan dan perawatan sehari-hari dari mulai kamar tidur tamu sampai area publik seperti toilet.
Tata Boga: Keahlian dalam teknik meramu, mengelolah dan menyediakan serta
menghidangkan makanan.
Pattiserie: keahlian dalam meramu, mengolah, membuat dan menyediakan serta
menghidangkan aneka jenis kue.
Food Beverage Service: keahlian dalam bidang menyajikan, menata dan melayani
makanan dan minuman.
SPA: keahlian dalam bidang perawatan tubuh secara tradisional dengan menggunakan
berbagai media terutama media air.
Rincian 5 : Jumlah tenaga
kerja yang rutin menggunakan komputer…… orang
Isikan jumlah tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer.
Pengguna secara rutin adalah tenaga kerja yang menggunakan komputer paling tidak
satu jam dalam sehari.
Pedoman Pencacahan VHTL
31
Rincian 6 : Jumlah tenaga
kerja yang menangani teknologi informasi …… orang
Isikan jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi. Tenaga kerja teknologi informasi TI adalah semua tenaga kerja di perusahaan tersebut yang bertugas
mengelola di bidang teknologi informasi sehingga fungsi TI berjalan dengan baik. Tenaga kerja yang dimaksud tidak termasuk tenaga kerja outsourching.
BLOK IV : BALAS JASA PEKERJA
Isikan besarnya balas jasa yang diterima pekerja menurut jenisnya. Jenis-jenis balas jasa:
a. Upahgaji pokok adalah upahgaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai