Pedoman Pencacahan VHTS
53 merupakan sampel pertama R1. Selanjutnya gunakan interval sampel
untuk menentukan nomor urut sampel berikutnya, yaitu R
2
, R
3
,….., R
n
R
2
= R
1
+ I = 1+I R
3
= R
1
+ 2I = 1+2I …….
R
n
= R
1
+ n-1 I Nomor urut usaha terpilih diperoleh dengan membulatkan hasil
perhitungan sampai 0 angka dibelakang koma. Lingkari nomor urut yang terpilih sebagai sampel. Perusahaanusaha yang
nomor urutnya dilingkari adalah perusahaan usaha sampel yang akan dicacah dengan menggunakan dokumen VHTS.
c. Responden
Responden adalah pengusaha atau pengelola usaha akomodasi atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan hotel terkena sampel.
d. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan pada pencacahan ini adalah kuesioner VHTS yang terdiri dari 2 halaman, yaitu halaman pertanyaan dan halaman penjelasan.
2.2 Organisasi Survei
Untuk memperlancar
pelaksanaan lapangan
pencacahan perkembangan
perusahaanusaha jasa akomodasihotel, maka struktur organisasi lapangan perlu ditentukan terlebih dahulu.
a. Organisasi Lapangan Gambar 1. Organisasi Lapangan
Pedoman Pencacahan VHTS
54
b. Arus Dokumen dan Data
Kuesioner VHTS dikirim dari Badan Pusat Statistik BPS RI ke BPS Provinsi yang kemudian diteruskan ke BPS KabupatenKota untuk dibagikan kepada
petugas pengumpul data pencacah. Setelah pencacahan selesai, petugas pengumpul data menyerahkan kuesioner VHTS ke BPS KabupatenKota untuk
diperiksa baik kelengkapan isian maupun konsistensinya oleh pengawas kabupatenkota. Selanjutnya kuesioner VHTS diolahdientri di BPS kabupatenkota,
dan data hasil entri tersebut kemudian dikirim ke Subdit Statistik Pariwisata BPS RI dengan alamat email
hotel.wisatabps.go.id ;
pariwisatabpsgmail.com ; dan di cc
ke Bidang Distribusi BPS Provinsi masing-masing.
Gambar 2. Arus Dokumen dan Data
BPS RI 1. Dokumen VHTS
2. Buku Pedoman File hasil entri
BPS Provinsi 1. Dokumen VHTS
2. Buku Pedoman File hasil entri
BPS KabupatenKota 1. Dokumen VHTS
2. Buku Pedoman Dokumen VHTS
dientri
Pengawas Dokumen VHTS
Dokumen VHTS
Pencacah Dokumen VHTS
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Direktur Statistik KTIP
KBPS Provinsi KBPS Provinsi
………
KBPS KabKota KBPS KabKota
………
Pencacah Pencacah
………
Pedoman Pencacahan VHTS
55
2.3 Tugas Pencacah
a. Melakukan pencacahan setiap perusahaanusaha dengan menggunakan kuesioner VHTS berdasarkan sampel yang diberikan.
b. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas KabupatenKota atau KSK untuk membahas berbagai temuanmasalah yang ditemukan di lapangan dan cara
mengatasinya. c. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan
disertai PengawasKSK. d. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan kuesioner VHTS ke
PengawasKSK. e. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTS.
2.4 Konsep dan Definisi Usaha Hotel adalah usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu
bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan danatau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Hotel bintang adalah hotel yang telah memenuhi kriteria penilaian penggolongan kelas
hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan lima.
Hotel non bintangmelati adalah usaha penyediaan akomodasihotel yang memenuhi
ketentuan sebagai hotel melati yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. Termasuk motel. KBLI 2009
Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana
kamar tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu kamar tamu dan kamar tidur.
Standard roomregular room adalah kamar yang terdapat di dalam sebuah hotel yang
mana segala perlengakapan dan fasilitas yang terdapat di dalam kamar kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh hotel yang bersangkutan. Fasilitas-fasilitas
yang terdapat dalam kamar standar, yaitu tempat tidur, kamar mandi, meja kelja, televisi, telepon, lemari es, lemari pakaian, rak koper. Keistimewaan dari kamar standar,
yaitu harga kamarnya paling murah di hotel.
Deluxesuperior room adalah jenis penamaan kamar di dalam hotel yang mana kondisi
ini setingkat lebih baik dari standard room, dengan fasilitas kamar yang sama seperti standar. Bedanya dengan standard room adalah sebagai berikut:
Pedoman Pencacahan VHTS
56 o
letak kamar strategis, o
arah kamar lebih baik pemandangannya, o
mutu bahan untuk mebel, air dan perabotan lebih baik dari standar, o
ukuran kamar lebih luas dari standard room, o
catatan khusus, apabila hotel sudah lama berdiri, kamar standar yang sudah direnovasi dijadikan deluxesuperior room.
Tarif Umum adalah jenis tarif yang digunakan secara umum published rate. Tarif Korporasi adalah jenis tarif khusus yang dikenakan pada lembagainstansi tertentu
dan biasanya dalam persentase diskon.
Pedoman Pencacahan VHTS
57
BAB III PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VHTS